Tandur
Tandur
Tandur adalah istilah pertanian ala Gumukmas yang berarti tanam padi. Tandur dalam bahasa Jawa yang berarti ditata mundur adalah proses menanam padi setelah dari pesemaian. Jelas saja kalau di tata maju pastinya akan rusak tanaman padinya hehehee.....
Biasanya yang melakukan tandur ini adalah ibu-ibu. Mereka mengerjakan ramai-ramai tergantung dari luas tanah. Hanya butuh waktu sekitar 1-1,5 jam untuk menyelesaikan menanam padi ini. Mereka akan menerima upah 25rb sekali tanam, satu hari bisa sampai 5-6 kali tanam di sawah yang berbeda. Berangkat setelah Shalat Subuh.
Cara tandur tradisional ini masih banyak diminati masyarakat Gumukmas dari pada menggunakan mesin tanam. Menurut penelitian teman-teman yang sudah menggunakan mesin dalam menanam padi, prosesnya lebih cepat dan lebih hemat karena menggunakan tenaga mesin, tetapi kadang banyak yang ambruk benihnya, itu kata teman saya sendiri belum pernah mencobanya memakai mesin. Hehee
Petani yang menggunakan mesin tanam ini biasanya pada daerah yang sudah sulit mendapatkan tenaga kerja manusia atau kalaupun ada sangat mahal bayarnya. Sementara di daerah saya tenaga manusia masih mencukupi dan siap untuk menanam padi manual dengan istilah 'tandur'.
Bagi saya, sebenarnya jika dihitung untung rugi lebih baik sawah di sewakan. Lho kok bisa? Karena saya tidak bisa mengerjakan semua sendiri. Ada orang yang merawat tanaman kita disawah. Istilah ala Gumukmas namanya "ngedok". Ketika panen, pembagian hasilnya adalah 5:1. Artinya jika mendapatkan hasil 5 kwintal, maka 1 kwintal untuk yang merawat sawah 'ngedok' dan yang 4 Kwintal untuk yang punya lahan. Semua biaya pupuk, benih dari pemilik sawah. Mereka yang 'ngedok' kebagian merawat seperti menyemaikan bibit padi, memberi pupuk, memanen dan sebagainya. Untuk biaya tanam padi biaya sepenuhnya adalah pemilik lahan.
Mengapa tidak disewakan saja? Saya berpikir, bertani ini adalah seni. Pekerjaan yang menyenangkan juga bisa sebagai refreshing melepas penat dengan seabrek pekerjaan. Apalagi ketika musim tanam padi begini, bisa digunakan untuk outbond gratis. Melihat pemandangan dan sambil berolahraga. Hasil pertanian ini asli jerih payah keringat petani, tidak ada yang bisa di korupsi, semoga berkah turah-turah aamiin.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Paparan yang menarik tradisi tandur.
Makasih banyak Suhu hadirnya
Asyik ya bund punya sawah dan bisa tandur sendiri, kapan ya sy bisa bljr tandur, hehe...
Hayukkk kesini Bunsay saya ajak tandur hehhee
Asyik ya bund punya sawah dan bisa tandur sendiri, kapan ya sy bisa bljr tandur, hehe...
Asyik ya bund punya sawah dan bisa tandur sendiri, kapan ya sy bisa bljr tandur, hehe...
Wah......enak Bu Nik, bisa tandur ya. Pasti asyik..Baru tau jk pake mesin gampang ambruk ya. Jeli cari ide Bu.
Hehee kata teman Bun, ya gak semua ambruk, atau mgkn karena nancapkannya acak, entahlah hehe
Mengenal budaya dan istilah tandur. Keren bucantik. Salam kenal. Sehat dan sukses selalu
Siiip artikelnya. Aku suka banget lho dengan hal-hal yang berkaitan dengan sawah. Jadi teringat jaman kecil. Salam semangat.
Kenangan masa kecil..sekaranh sawah sudah di jual....dilipat...uangnya habis'..salam aukaes Bunda multitalenta... sukses Selalu.
Di Gresik jadi Kota Industri ya Bun, jadi sawah banyak yg alih fungsi. Tetap semangat bunsay