nikmatul khoiroh

Guru TIK yang diberi amanah tugas tambahan Kepala Sekolah di SMPN 3 Puger, Kab. Jember. Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Guru biasa yang masih dan akan teru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Waktu yang Menyembuhkan

Waktu yang Menyembuhkan

Waktu yang Menyembuhkan

(Surat Zahra Part 1)

Dear Cinta

Ada rumus sederhana yang perlu kamu tahu . Tragedi + waktu = Komedi. Luka itu akan sembuh dengan berjalannya waktu. Mungkin aku dulu pernah menangis darah saat berpisah denganmu. Tapi itu dulu. Sekarang aku bisa bercerita sambil tertawa, tanpa lagi ada air mata.

Mungkin waktu itu aku orang satu-satunya yang paling bodoh di dunia ini karena sangat menyayangimu, mencintaimu bahkan aku harus ikhlas pergi meninggalkanmu agar tak ada yang terluka. Agar kau bahagia. Dulu aku menganggap dengan pergi menjauh darimu, cinta kita akan abadi. Tapi seiring berjalannya waktu luka itu telah mengering. Seperti rasa cintaku padamu yang ikut kering.

Dear cinta

Benar juga katamu, "cinta itu hanya satu. Bisa hinggap pada orang yang salah atau hinggap pada orang yang tepat. Terkadang rasa cinta itu bisa berpindah kapan pun, tanpa kita tahu apa dan mengapa rasa itu pergi." Ternyata benar apa yang kau katakan. Saat ini cintaku telah pergi tanpa permisi, rasaku telah berpindah tanpa aku tahu sejak kapan. Aku telah jatuh cinta padanya. Bahkan rasa cinta dan sayang ini melebihi rasa cintaku padamu dulu.

Dear cinta

Maafkan cintaku yang telah berubah. Tak perlu lagi kau membahasnya. Aku sudah tak bisa mereka ulang seperti apa rasa yang pernah ada dulu. Kehadirannya adalah anugerah terbesar Tuhan untukku. Dia begitu sangat menghormatiku, sangat menyayangiku. Dia tak pernah membiarkanku bersedih apalagi menangis.

Dear cinta

Aku tak perlu mengubur masa lalu itu, waktu yang telah mengobati, menyembuhkan lukaku. Terimakasih untuk hadirmu di masa lalu sebagai bagian takdir yang harus aku jalani. Kini, biarkan aku menjalani takdir hidupku bersama cintanya. Tak perlu lagi kamu membahas rasa yang pernah ada. Ikhlaskan seperti aku mengikhlaskanmu. Tutuplah cerita tentangku dan tentangmu. Jangan kau usik lagi, seperti dulu aku tak pernah mengusikmu bahagia dengan hidupmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post