NILMA HERRITA WISDA SYAM, S. Pd. M

Guru Biologi di SMAN 1 Sumatera Barat, tamatan Pasca sarjana BIOLOGI ITB. Terlahir sebagai orang Pariaman. Ibu dari 4 orang anak. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengalah Untuk Berdamai

Mengalah Untuk Berdamai

Perempuann tercipta dengan perasaan yang lebih halus, Allah juga menitipkan rahim kepada mereka. Dengan ini semua mereka melalui segala seluk beluk kehidupan dengan cara bertahan demi orang orang yang dicintainya. Dalam kehidupan sehari hari banyak kita lihat para perempuan sebagai tulang punggung keluarga. Tidak cukup dengan itu saja, semua permasalahan rumah tanggapun dia yang memikul dan memikirkan.

Seharusnya perempuan hanya menjaga dan membesarkan putra dan putri serta melayani suaminya. Ketika suatu kehidupan rumah tangga dimulai, tanggung jawab seorang ayah berpindah kepada laki laki yang berstatus suami bagi dirinya. Bagaimana seorang ayah menjaga, melindungi dan membesarkan putrinya maka tugas itu harusnya berpindah kepada suami.

Tapi dalam keseharian sering sekali perempuan disia siakan setelah sebuah pernikahan. Semua beban rumah tangga dibebankan kepada seorang istri. Seolah olah kaulah segalanya. Ya menanggung segalanya. Laki-laki sering tidak mau disalahkan dalam suatu kasus. Sikap egois mereka sering muncul, ketika berbuat salahpun mereka enggan untuk meminta maaf kepada pasangannya. Mereka menganggap tidak pernah berbuat salah.

Perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya berusaha untuk menutupi segala praha yang terjadi dalam rumah tangga. Air matapun sering mengalir di malam hari ketika dia mengadu kepada pemilik dirinya. Senyuman sering mengembang untuk anak anak tercinta yang ingin dibesarkannya dengan kasih sayang. Dia tidak ingin anak anaknya merasakan kepedihan yang sedang dia arungi. Pahit dan getir kehidupan berusaha untuk selalu ditutupinya.

Menelan air mata kesedihan sering dilakukan, mengalah jangan ditanya. Senyum dibalik hati yang terluka sering dilakoninya menghadapi dunia nyata diluar rumah tanggany. Perempuan memilih mengalah untuk berdamai dengan kehidupan dunianya.. Seperti istri Firaun yang bertahan dan memohon kepada Allah untuk dibuatkan rumah baginya di surga nanti.

Semoga Allah memasukkan para perempuan yang ikhlas dalam menjalankan kondisi yang tidak seharusnya mereka jalani. Dan para laki laki segera menyadari fungsi mereka sebagai seorang suami , Bapak dan kepala keluarga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post