Jadwalku hari Jumat sungguh padat. Ngajar tiga kelas ditambah dengan tugas tambahan lain. Ada juga kepentingan pribadiku yang masih berkaitan dengan tugas di sekolah. Ada sebuah Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea (Indonesian-Korean Teacher Exchange) Tahun 2023 dalam rangka kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pemerintah Korea yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2023 mendatang.

Bismillah, aku ingin sekali berpartisipasi dalam program tersebut. Harapannya bisa lulus seleksi, terpilih menjadi salah satu peserta program pertukaran guru tersebut, dan bisa menjejakkan kaki di bagian bumi lain ciptaan-Nya. Semoga Allah mengabulkannya, aamiin. Oleh karena itu, aku pun harus mengajukan izin ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Aku sempat pergi ke Disdik Jabar pada hari Kamis, ternyata menurut petugas GTK di sana, aku seharusnya cukup meminta izin dari Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI saja, tidak perlu ke Disdik Jabar.

Setelah aku mendapatkan penjelasan tentang prosedur pengajuan izin tersebut, maka pada hari Jumat aku pun segera menuju kantor KCD Wil VI untuk mengajukan izin. Berbekal surat rekomendasi dari Kepala Sekolah aku berangkat diantar suami. Sesampainya di sana, aku disambut oleh dua orang resepsionis cantik yang dengan ramah melayaniku. Aku segera mengatakan tujuanku, menyerahkan surat rekomendasi dari sekolah, dan menulis di buku tamu. Setelah itu aku diminta menunggu oleh neng resepsionis yang cantik dan ramah.

Aku segera berkeliling menikmati kantor KCD Wil VI yang baru. Publikasinya di Instagram Cadisdik6 membuatku penasaran. Aku pun terkagum-kagum melihat kantor KCD Wil VI yang baru itu. Kantornya sangat elegence, ada ruang tunggu yang super cozy, yang dilengkapi dengan pojok baca yang sangat aesthetic. Jadi betah deh berlama-lama di kantor KCD Wil VI. Menunggu yang tadinya membosankan dijamin tak terasa karena ruangannya super nyaman dan adem yang ditemani wangi aroma Reed Flower Diffuser yang tercium menenangkan.

Sambil menunggu surat pengantar, aku berjalan ke arah wall of fame yang terdiri dari frame kotak warna hitam sebanyak sembilan buah. Letaknya disusun memanjang pada dinding yang berwarna putih. Typography-nya yang keren menarikku untuk mendekat. Mataku segera menyapu bingkai bagian atas yang terdiri dari potret Gedung Sate Bandung, Foto Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, dan Foto Alun-alun Cianjur dengan Mesjid Agung yang megah. Sisa dari frame yang terpasang merupakan kutipan-kutipan yang menurutku sangat menarik karena tata letak dan typography font-nya sangat keren. Ada kutipan Bahasa Sunda “Silih Asih Silih Asah Silih Asuh” dan kutipan Bahasa Indonesia.

Begitu mataku membaca kutipan berbahasa Inggris, keningku mengernyit beberapa detik. Pupil mataku mengecil untuk memperjelas tulisan yang kubaca. Rasanya Quote tersebut familier dalam ingatanku. Kubaca sekali lagi agar aku semakin yakin. Mataku langsung tertuju ke bagian bawah frame. Ternyata oh ternyata, ada namaku yang tertera di pojok bagian kanan bawah, sebagai penulis quote dan asal sekolahku, SMA Negeri 1 Mande Cianjur.

MasyaAllah, sungguh terkejut melihatnya. I was so surprise to see the quote of mine hanging on KCD’s VI wall of fame. Rasanya bahagia dan bangga melihat nama dan sekolahku dipajang di sebuah institusi. Tak menyangka sedikitpun jika KCD VI memilih kutipan yang aku buat dari sekian banyak peserta KUIS yang berasal dari berbagai sekolah. Aku pun langsung mengabadikannya untuk kenang-kenangan. Tak lupa aku pun berfoto di depan kutipan yang kubuat ketika mengikuti KUIS (Kutipan Inspirasi) dari KCD Wil VI pada bulan September 2022. KUIS merupakan program dari KCD VI pada bidang media sosial dan informasi bagi SMA/SMK/SLB. Bidang yang sangat akrab dengan Kehumasan yang pernah aku pegang di semester satu.

Hari Jumat kututup dengan Alhamdulillah karena aku berhasil membuat surat pengantar untuk program pertukaran guru. Semoga surat pengantar itu dapat mengantarkanku belajar di negara ginseng yang sistem pendidikannya lebih maju dari Indonesia. Menurut PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018, pelajar Korea Selatan mendapat ranking ke-7 diantara 79 negara yang disurvei untuk kemampuan membacanya, ranking ke-4 untuk kemampuan matematika, dan ranking ke-6 untuk kemampuan sains. Hal tersebut membuat Korea Selatan yang terkenal dengan K-Pop-nya makin mendunia.

Kututup Jumat berkah dengan harapan jika kutipan yang aku buat empat bulan lalu dapat menjadi pengingat, khususnya bagi diriku sendiri, umumnya bagi orang-orang yang membacanya. “Do Good and Always the Goodness Will Come Back to You.” Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita dengan cara apapun. Maka berbuat baiklah kepada orang lain walaupun itu kecil karena “sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.” (H.R. Bukhori).

***RN***