JABAR BERGERAK BIDANG PENDIDIKAN, MINTONKEUN KAULINAN BARUDAK
Anak-anak Gen Z (lahir tahun 1997-2012) berangkali tidak semuanya mengenal beragam permainan tradisional yang menjadi bagian dari warisan kebudayaan kita, apalagi anak-anak Post Gen Z (lahir tahun 2013 kesini). Mereka sepertinya akan sedikit aneh jika melihat permainan tradisional yang pernah si Gen X (lahir1965-1980) mainkan pada masa kecil dulu.
Saya terlahir sebagai generasi X yang tumbuh dan berkembang di sebuah kampung. Memainkan permainan tradisional menjadi bagian dari masa kecil saya bersama teman-teman yang penuh dengan kegembiraan dan kebebasan. Permainan tradisional seperti maen sondah, congklak, beklen, maen galah, paciwit-ciwit lutung sering kami mainkan di waktu sore sepulang sekolah. Jenis permainan yang tentu saja sangat berbeda dengan permainan si Gen Z yang sangat lekat dengan gadget.
Kondisi yang terjadi pada generasi sekarang, memunculkan gagasan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk lebih mengenalkan beragam permainan tradisional (kaulinan barudak), yang mulai jarang dimainkan oleh anak-anak generasi sekarang. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Bergerak Bidang Pendidikan meluncurkan sebuah acara pementasan permainan tradisional yang akan diselenggarakan secara serempak pada tanggal 7 April 2021 yang sekaligus sebagai upaya pemecahan Rekor Muri atas penyelenggaraan permainan tradisional yang dilaksanakan di lebih dari 100 titik. Kabupaten Cianjur melalui Kantor Cabang Wilayah VI ditunjuk sebagai kabupaten yang akan menyelenggarakan acara tersebut.
Agar acara pada tanggal 7 April berjalan lancar, maka pihak KCD Wil VI akan membuat video kompilasi permainan tradisional yang akan dijadikan sebagai panduan oleh sekolah-sekolah yang akan berpartisipasi dalam acara nanti. Untuk pengambilan gambarnya, sekolah tempat saya mengajar, SMAN 1 Mande, didaulat sebagai tuan rumah sekaligus tempat pelaksanakan proses shooting permainan tradisional tersebut. Pada hari Selasa, tanggal 9 Februari kemarin, dilakukan latihan gabungan sebelum proses pengambilan gambar yang akan dilaksanan pada hari Kamis, tanggal 11 Februari 2021. Ada delapan jenis permainan tradisional yang sudah dipilih yaitu Sondah dan Congklak, Bakiak dan Spintrong, Bebentengan, Pencak Silat dan Engrang, serta Oray-Orayan.
Proses pengambilan gambar dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Cuaca yang biasanya mendung disertai hujan berubah menjadi cerah. Langit biru menjadi saksi bagi kami yang akan melakukan proses syuting. Para pamilon sudah bersiap di posisi masing-masing dengan kostum yang eye-catching bersama para pembimbingnya. Para juru gambar sudah berada di posisi yang strategis untuk mengambil gambar. Suara gamelan dengan lagu Sabilulungan dengan Manuk Dadali membuat suasana makin semarak dan semangat. Ibu KCD Wil VI, Ibu Hj. Dra. Esther Miori Dewayani, M.Pd sudah duduk di bangku podium kehormatan didampingi dengan para Kepala Sekolah SMA se-Kab Cianjur.
Yang bertugas memandu acara yaitu Bapak Mulyana Soleh dari SMAN 1 Cianjur dan Ibu Nina Nursuhaniah dari SMAN 1 Mande. Setelah MC memberikan salam pembuka, microphone kemudian diserahkan kepada Ibu KCD untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara Jabar Bergerak Bidang Pendidikan yang akan menampilkan rupa-rupa kaulinan barudak. Setelah acara dibuka, MC kemudian memanggil para peserta untuk memasuki arena permainan dan menuju ke titik yang sudah ditentukan sebelumnya.
Secara teknis seluruh permainan tradisional yang berjumlah tujuh permainan akan dimainkan secara serempak. Jadi, para cameramen- lah yang bergerak. MC memanggil para peserta secara berurutan. Mulai dari permainan Sondah dan Congklak yang akan dimainkan oleh adik-adik luar biasa dari SLB ABC Bina Bangsa dengan berbagai ketunaan, para siswi SMA Negeri 1 Cianjur yang akan bermainan Bakiak dan Spintrong, Bebentengan yang dimainkan oleh siswa-siswi dari SMK Negeri 1 Karangtengah, Pencak Silat dan Engrang yang dimainkan oleh siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Mande, dan permainan Oray-Orayan akan dimainkan oleh para pegawai KCD Wil VI. Sttt... Ibu KCD ikutan tampil lho! Beliau tampil paling depan meminpin yang lain maen Oray-Orayan. Jari-jemarinya yang lentik dan gemulai sangat lincah mengikuti alunan gamelan Sabilulungan. Banyak yang terpukau melihat gemulainya beliau! Kedua MC bergerak menghampiri titik-titik permainan secara bergantian sambil memberikan komentar tentang permainan tersebut. Para cameramen dengan sigap mengambil gambar setiap permainan. Setelah pengambilan gambar secara serempak dirasa cukup, kemudia MC memberikan instruksi kepada para peserta agar kembali ke titik awal. Para peserta dipersilakan untuk istirahat sambil menikmati minuman dan kudapan yang sudah disediakan. Pengambilan ketujuh permainan tersebut diperkirakan sekitar tujuh menitan.
Sementara para peserta istirahat, para panitia melakukan evaluasi terhadap penampilan para peserta dan pengambilan gambar oleh para cameramen. Hasilnya segera dikonsultasikan dengan Ibu KCD. Akhirnya pengambilan gambar akan dilakukan sekali lagi agar kualitas gambar dan pergerakan para peserta permainan lebih jelas karena akan tampil satu per satu. Maka MC-pun segera menginformasikan kepada para peserta yang sedang beristirahat. Para peserta pun sudah siap dalam lima menit. Proses pengambilan gambar dilakukan di tengah arena permainan agar hasil gambar bagus karena faktor cahaya. Jadi setiap peserta permainan menuju ke tengah arena sebagai titik tampil kecuali permainan Congklak karena dilakukan di atas meja. Alhamdulillah pengambilan gambar berjalan lancar dan lebih fokus karena hanya mengambil gambar pada satu titik permainan.
Setelah selesai pengambilan gambar, MC menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada para peserta yang sudah tampil maksimal dalam acara Jabar Bergerak Bidang Pendidikan sekaligus mengajak semua sekolah untuk memeriahkan acara yang akan dilaksanakan secara serempak pada tanggal 7 April nanti. Oh iya, satu hal yang patut diacungi jempol yaitu seluruh permainan yang ditampilkan tetap sesuai dengan standar protokol kesehatan. Seluruh peserta dan tamu undangan tetap menggunakan masker, tidak berkerumun, dan tetap menjaga jarak. Bahkan tidak terjadi kontak fisik ketika permainan berlangsung karena disiati dengan menggunakan alat/media.
***RN***
#Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam tulisan ini.





Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar