Bandung memang selalu menjadi candu bagi para wisatawan. Selain menawarkan banyak tempat wisata alam dengan konsep yang unik, Bandung seperti memiliki magnet yang membuat wisatawan menghabiskan waktu refreshing untuk healing lebih lama. Ada satu tempat wisata di Bandung yang layak anda masukkan ke bucket list, namanya The Great Asia Afrika.

Di tempat wisata ini, anda bisa berkeliling ke-tujuh negara tanpa paspor dan visa, hanya dalam waktu tiga jam saja. Kok bisa? Ya, bisa lah karena tempat wisata ini didesain agar para pengunjung merasakan sensasi berada di tempat aslinya. Caranya dengan menghadirkan replika beberapa destinasi wisata favorit dari negara asal. Selain itu, para pengunjung dapat sekalian belajar tentang kebudayaannya melalui gambar atau keterangan di setiap tempat yang diberikan. Yuk, intip kisah saya refreshing ke The Great Asia Afrika.

The Great Asia Afrika terletak di Jl. Raya Lembang No. 71, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391. Lokasinya sangat strategis. Jika anda mau berkunjung, tinggal intip saja dari Google Map.

Tiket yang dibanderol, cukup affordable alias terjangkau. Dengan uang senilai Rp. 50.000., maka anda sudah bisa menikmati pemandangan yang menawan sekaligus merasakan euforia berada di tempat aslinya. Oh iya, harga tiket sudah termasuk segelas juice dingin yang bisa anda pilih! Saya memilih rasa kiwi yang rasanya asam-asam segar....

The Great Asia Afrika menawarkan tempat-tempat hits dan menawan yang ada di luar negeri dengan membuat replikanya. Negara-negara tersebut yaitu Korea Selatan, Thailand, Timur Tengah, Jepang, India, dan Afrika. Sebagai tuan rumah, spot Indonesia menjadi pelengkap terbaik ketika refreshing di The Great Asia Afrika. Saya memilih Jepang yang akan saya narasikan dalam tulisan ini. Here is the story....

Pertama menginjakkan kaki di negara Jepang (baca: replikanya, hehe), saya disambut oleh sebuah gerbang berwarna merah keoranye-an yang mencolok dengan beberapa pilar gerbang yang tersusun dengan rapi. Namanya Torii.

Tahukah anda, ternyata gerbang tersebut sangat mirip dengan yang ada di kuil Fushimi Inari Taisha atau Fushimi Inari Shrine yang ada di Kyoto. Konon, kuil tersebut merupakan kuil yang paling terkenal di Jepang. Jika Torii di Fushimi Inari Taisha ada 1000 buah, maka Torri yang di The Great Asia Afrika tidak sebanyak itu. Sayang, saya lupa menghitung ada berapa Torii di sisi kiri dan kanannya. Jika saya amati, bentuknya memang sama persis dengan yang ada di Jepang.

Bedanya, beberapa Torri di Fushimi Inari yang asli terdapat tulisannya. Kalau replikanya polos ya, guys.... Tapi tetap kece kok, untuk tempat swafoto.... Menurut teman saya yang guru bahasa Jepang, tulisan-tulisan yang ada di Torii Fushimi Inari Taisha adalah nama-nama perusahaan. Semacam sponsorship berangkali. Saya kira kata-kata motivasi atau quote, hehe.

Tempat selanjutnya dari negara Jepang yaitu Arashiyama Bamboo Grove. Apa sih spesialnya? Menurut hasil browsing, itu cuma hutan bambu biasa, sama dengan yang biasa kita temui di perkampungan. Bambu yang ada di Arashima Bamboo Grove, jika saya lihat di internet, bambunya besar-besar, lurus dan tinggi. Berbeda dengan yang ada di The Great Asia Afrika yang kecil-kecil menyerupai ranting kayu. Hanya warnanya saja yang sama yaitu yaitu coklat keemasan.

Spot menarik selanjutnya yaitu pemandangan sebuah pagoda cantik yang lengkap dengan bunga sakura yang sedang mekar. Hasil browsing dari internet, replika yang ada di The Great Asia Afrika sepertinya mirip dengan Chureito Pagoda, pagoda lima lantai yang berlokasi di Arakura Sengen Shrine di Fuji Yoshida. Konon, tempat tersebut menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan Mt. Fuji dan Sakura blooming pada musim semi. Duh, jadi pengen ke Jepang nih.... Aamiin, insyaAllah pada suatu hari nanti! Happy refreshing fellas!

Cat:

Tulisan ini merupakan remake dari tulisan dengan judul yang sama yang sudah diunggah di http://ninanursuhaniah.blogspot.com