Mereka Bukan Aku
Pagi ini aku akan mengajarkan materi menulis surat pribadi kepada siswa-siswaku. Aku sudah membayangkan pasti bakal menyenangkan untuk mereka. Bukankah menulis surat pribadi ini bukan suatu yang susah?. Apalagi selama ini mereka telah dijenuhkan oleh materi yang selalu berbasis teks.Ketika aku meminta mereka untuk menulis surat, siswa-siswaku hanya menatap kertas kosong di tangannya tanpa tau harus menulis apa.
"Kapan terakhir kali kalian membuat surat?" Aku bertanya dengan sedikit kecewa.Mereka seolah-olah berpikir keras untuk menjawab pertanyaanku. Tentu saja aku bertanya-tanya dalam hati, bukankah itu suatu pertanyaan yang mudah? Untuk siswa kelas XII SMK?. Ketika semua masih terdiam, aku mengubah pertanyaanku. " Siapa yang pernah menulis surat dalam satu tahun terakhir ini? " Refleks semua mereka menggeleng. " Dalam dua tahun terakhir"" Lagi-lagi mereka menggeleng. Bahkan ketika pertanyaanku berubah sampai lima tahun terakhir mereka juga menggeleng. Peistiwa ini membuat aku menyadari, bahwa siswa-siswaku bukan aku. Di zamanku SMA dulu, hampir setiap hari aku menulis surat, pada ibu di kampung, pada teman, pada pacar, Bahkan pada artis pavoritku saat itu. Jadi aku menganggap membuat surat pribadi itu tidak ada masalah sama sekali. Toh hanya menuliskan apa yang kita rasakan. Tetapi itu sangat sulit untuk siswa-siswaku, mereka tidak pernah menulis surat. Awalnya aku merasa sangat aneh dengan jawaban mereka, tetapi setelah aku pikir-pikir tidak ada yang aneh. Mereka hidup di zaman yang berbeda denganku. Kemajuan teknologi telah mengubah semua kebiasaan tempo duliu. Banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh saat ini seperti telepon, WhatsApp, telegram dan sebagainya. Jadi materi yang aku anggap paling ringan pun belum tentu di sukai siswaku. Satu hikmah yang dapat kuperoleh dari kejadian ini adalah memposisikan diri sebagai siswa sangatlah penting saat mengajar di kelas. Suatu hal yang terkadang aku lupakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang menyentuh hati. Memang jika kita ikut merasakan apa yang dirasakan murid, kita akan sedikit mengerti kekurangan dan kelemahannya. Salam berminggu ria buat Mbak Nini.
luar biasa bunda .... sangat inspiratif
Baru belajar Pak, makasih.Sukses selalu buat Bapak.
Mantap ulasannya, Bu. Salam sukses selalu.
Mksh Bu. Sukses juga untuk ibu.
Saya dulu juga punya pen pall
Mksh Bu
Materi literasi menulis jenis surat itu juga hak yang penting untuk anak didik..salut untuk ibu
Mksh Pak. Baru belajar Pak.
Ulasannya keren bucan, salam kenal dan ijin sy follow
Mksh BuMksh juga atas kunjungannya.
Keren bucan, salam sukses
Tulisan yang keren bund... Salam dan bahagia
Tetap semangat setiap masa sudah bisa kita rasakan sedang zaman sudah berganti literasi sudah di tangan ya bun
Ulasannya sangat inspiratif bu Nini. Kita sering lupa bahwa mengajar bukan menjadikan siswa menjadi diri kita.
Ulasannya sangat inspiratif bu Nini. Kita sering lupa bahwa mengajar bukan menjadikan siswa menjadi diri kita.
Ulasannya sangat inspiratif bu Nini. Kita sering lupa bahwa mengajar bukan menjadikan siswa menjadi diri kita.
Seusiaku mengalami literasi jenis itu. Salam
Keren ulasannya Bu,sukses selalu
Baru belajar Bu Eva, sukses juga buat Ibu.
Salam literasi bu
Salam kembali Bunda.
Salam kembali Bunda.
Salam kembali Bunda.
Salam kembali Bunda.
Salam kembali Pak. Semoga sehat selalu.
Mantap ulasannya Bun. Kiranya, paragrafnya dibagi, lebih baik. Tidak terlalu panjang. Salam sukses selalu.
Makasih Bu, makasih juga atas masukannya. Baru belajar Bu..
MaasyaAllah. Sebuah ulasan yang keren. Salam sukses selalu buat bunda dan keluarga.
Makasih atas kunjungannya bu Mihrawati. Sukses juga buat ibu dan keluarga.
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu nini
Keren top bun. Sukses selalu
Makasih Pak, Sukses juga untu Bapak.
Top bu guru. Sukses selalu
Ulasan yang keren. Jadi teringat kala itu... Semoga sukses selalu ya Bun. Salam literasi
Posisi siswa ,guru hrs menyadari. Good. Hbt lnjt berkarya Bun.
Ulasan yang sangat keren bu Nini Maswati salaam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Makasih Pak Supriyanto. Ok Pak.
Benar sekali Bunda. Terkadang kita memang perlu memosisikan diri sebagai murid untuk mendeteksi kesulitan mereka. Sukses selalu Bunda.
Makasih Bu Dewi, sukses juga untuk ibu.
Makasih Mbak Sulastri. Baru belajar menulis Mbak.Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Mksh Bu, sukses selalu untuk Ibu
Salam literasi
Salam literasi
Salam literasi