"Buk,ujian tadi soalnya sangat susah", beberapa orang siswa menghampiriku usai ujian.

Ini bukan kali pertama aku mendengar komentar siswa setelah melaksanakan ujian di kelas. Aku hanya tersenyum menanggapi komentar mereka. karena aku yakin telah memberi soal-soal ujian sesuai kemampuan mereka. Jika mereka siswa kelas X, mustahil aku memberikan mereka soal ujian untuk siswa kelas XII. Sepertinya siswa-siswaku tidak menyadari bahwa sebenarnya bukan soal ujiannya yang susah, tapi mereka yang lalai dan tidak belajar.

Kejadian ini menggiring pikiranku ke ujian lain, yakni ujian dalam kehidupan. Baik berupa sakit, kehilangan, kesulitan atau sesuatu yang tidak menyenangkan lainnya. Terkadang kita cenderung berkeluh kesah dan berusaha mencari kambing hitam untuk disalahkan ketika sesuatu yang tidak menyenangkan menimpa kita. sedikit sekali diantara kita yang menyadari bahwa masalah yang kita hadapi; terasa ringan atau terasa berat tergantung cara kita menyikapinya. 

Jika seorang guru saja memberikan ujian kepada siswa sesuai porsinya, apalagi Tuhan yang Maha Tahu. Tuhan pasti memberi soal ujian kepada kita sesuai kemampuan diri kita menjalaninya. Tuhan tidak akan memberikan beban kepada kita jika kita tidak sanggup memikulnya. Hanya saja, selama ini kita cenderung merespon ujian yang diberikan dengan keluh kesah. sehingga ujian yang seharusnya ringan dan mampu kita pikul malah terasa begitu berat