Kita kan Orang Indonesia!
Jam terakhir d kls yg banyak anak 'aktif'nya cukup menguras energi. Setelah tanya jawab sekaligus mereview materi d pertemuan sebelumnya, suasana mulai 'ngehang' krn bbrp siswa yg 'aktif' semakin aktif dengan suara keras plus tak beraturan saat mengacungkan tangan utk menjawab pertanyaan.
Lalu saat sang guru menceritakan pengalamannya bertandang k negara tetangga, Australia, n bercerita bagaimana hebatnya budaya mereka yg menahan diri dr menyela, ada siswa yg nyeletuk, "Kita kan Indonesia." Banyak siswa tertawa. Gurunyu kaget, tapi berusaha menguasai diri utk tak terbawa emosi. Pengennya sih anak itu dihardik, dimarahi, dinasihati panjang lebar. Tapi sikon siang itu tak memungkinkan memberi penjelasan bla bla bla ....
Guru lalu membenarkan perkataan si anak yg nyeletuk tadi. Lalu guru meminta mereka utk ribut tak karuan, tanpa mengindahkan kehadiran guru, tanpa menghargai yg sdg berbicara, KARENA mereka orang Indonesia.
Percaya atau tidak sekian siswa benar2 melakukannya.
Guru lalu menutup telinga dan membiarkan mereka menikmati 'kebebasan' dan 'jati diri' yg mereka sebutkan.
Setelah sekian menit, sebagian mereka mulai menurunkan suara. Sebagian besar mulai mengheningkan cipta, diam seribu bahasa, mgkn karena aneh jg melihat gurunya tdk marah, malah duduk sambil tutup telinga dengan muka biasa.
Setelah tak ada yg bicara, guru menurunkan tangannya yg td ditutupkan k telinga. Semua siswa nampak menunggu reaksi selanjutnya.
Guru hanya bertanya, "Bs kita lanjutkan pljrnnya?" Para siswa lantas mengiyakan tanpa kericuhan. Suasana pun nyaman saat guru memasuki materi lanjutan.
Guru lalu mengkonfirmasi, "Jd sepakat bahwa kita yg org Indonesia ini g perlu mengikuti budaya penduduk negara tetangga?" Si anak yg pertama teriak lalu meluruskan, "Kalau baik ya hrs diikuti walaupun dr luar negeri.'
Sang guru bertanya kembali, "Jadi kalo mengendalikan diri utk tak menyela d saat ada yg sdg berbicara itu trmsk yg pantas diikuti atau tdk?" Hampir semua siswa menjawab, "DIIKUTI ...!!!"
LEGAAA ... bisa membuat siswa paham ttg kebaikan tanpa harus bersitegang mengeluarkan kata2 kasar penuh kemarahan atau ancaman.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa bunda, menginspirasi. Terkadang memang di saat-saat seperti itu kita tidak bisa " komunikasikan" hati dan pikir kita dengan baik. Jazakumullah khoiron katsiro untuk tulisan yang penuh pesan ini. Salam sehat dan sukses selalu. BarakallĂ h....bunda.
Hwhehe. Iya, Bu. Mksh