ni putu eka sulistyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GTK PAUD dan DIKMAS PONTIANAK

KUNCUP MEKAR DALAM TUNTUNAN TUHAN

Setiap hari yang terlewati adalah saat dimana hati ini senantiasa bersyukur. Sederetan cerita kehidupan menghadirkan sebuah asa dalam jiwa saya. Asa yang begitu ingin saya gapai pada suatu hari. Keinginan untuk menjadi inspirasi dan menolong orang lain untuk bangkit dari segala keterpurukan hidup. Dengan satu kata kunci “bersyukur”. Berbuat dan berusaha dengan segala kekuatan dan kebaikan diri dalam tuntunan Tuhan.

Kisah ini saya mulai dengan mengenalkan seorang anak perempuan kecil yang lahir dan tinggal bersama di sebuah desa. Sebuah tempat yang berada di sebuah sudut wilayah kabupaten Tabanan, Bali. Sang anak yang ketika itu masih utuh dengan segala keegoisan dan keluguannya begitu banyak bertanya tentang diri dan hidupnya. Hal itu sangatlah wajar. Karena ketika anak-anak lain di sekitarnya bermain bahagia dan terlindungi dalam belaian ayah dan ibu mereka, anak ini hanya bisa melihat wajah dan merasakan jemari renta nan lembut milik kakek dan neneknya saja. Yang senantiasa memberi sentuhan dan pelukan hangat ketika sang anak menangis karena merasa terganggu atau tidak nyaman dengan celoteh jahil teman-teman sebayanya.

Setiap kejadian yang dia alami terurai jelas dalam setiap cerita malam bersama kakek dan neneknya. Bisa dibilang dengan berjalannya waktu sang anak akhirnya terbiasa dengan pertanyaan- pertanyaan yang dulu ada di benaknya namun tidak pernah terjawab. Sang anak bahkan mulai tidak ingin menanyakan pertanyaan yang sama pada dirinya ataupun pada orang-orang yang ada di sekitarnya dan mulai berusaha mengerti tentang realita hidupnya dengan batas pemahamannya ketika itu. Satu yang menjadi janji di hatinya” Suatu hari nanti, dia harus bisa menjadi kebanggan bagi kakek dan neneknya”. Kakeknya adalah seorang motivator handal, setidaknya itu baginya. Seseorang yang selalu mampu menganalisa dan merubah alur kisah sedihnya menjadi sebuah kisah anugerah pembelajaran hidup yang patut disyukuri, merubah cara pandang sang anak terhadap pentingnya belajar dari setiap hal yang dia temui dalam hidupnya. Meyakinkan dirinya bahwa setiap perjalanan hidup sarat dengan berbagai tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati dan usaha yang sungguh-sungguh agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan neneknya adalah seorang manager yang terpercaya. Manager kehidupan dengan segala aspeknya. Sehingga saat itu segala kesulitan bisa teratasi dengan baik meskipun notabanenya dengan kehadiran sang anakpun kehidupan mereka tetap berjalan dengan baik dan teratur, cukup untuk ukuran mereka. Berteman dengan kedua orang luar biasa inilah sang anak mulai berproses membentuk dirinya, menikmati indahnya pahatan dan ukiran tangan Tuhan untuk membuat pribadinya semakin indah. Hingga saat ini…..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

syukur adalah kunci hidup bahagia...

12 Jul
Balas



search

New Post