Nisa Pratiwi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE 'Discovery Learning dalam pembelajaran teks report'

BEST PRACTICE 'Discovery Learning dalam pembelajaran teks report'

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan KompetensiPembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan danKebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkanmengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi padaketerampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skitls {HOTS). Keterampilan berfikirUntuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaanProgram PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi.Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD danmusyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui Gugus atauRayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru.Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UNIUSBN sekolah,atau pertimbangan mutu lainnya.

Salah satu model pembelaj aran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalamimplementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning.Model pembelajaran

penyingkaparlpenemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, danhubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery

terjadi bila individu terlibat terutama dalampenggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discoverydilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan daninferensi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah themental process of assimilating concepts and principles in the mind (Fiobert

B. Sund dalam Malik, 2001:219). Setelah melaksanakan pembelaj aran tematik terpadu denganModel Discovery/Inquiry Learning., penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswameningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika ModelDiscovery/Inquiry Learning. ini diterapkan pada kelas IX yang larn ternyata proses dan hasil

belalajar siswa sama baiknya. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran

tersebut sebagai kegiatan best practice berjudul ""Implementasi pembelajaran Report Text

melalui pendekatan saintfik dengan model pembelajaran discovery /inquiry learning pada siswa

kelas IX SMP Negeri 1Tumijajar tahun ajaran 2019 / 2020.

B. JENIS KEGIATAN

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan KompetensiPembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan danKebudayaan melalui DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program inidikembangkanmengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi padaketerampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berfikirtingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitasmental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.

Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran.Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan Dasar yang dalam hal iniakan melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yangsetinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupunPerguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif dalammewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini

C. MANFAAT KEGIATAN

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, makapelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal denganistilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerlaguru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukanmelalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangandan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragamin mutupendidikan di lingkungan terdeka! seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru,capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.

Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasiguru untuk mengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN

1. Untuk meningkatkan efisiensi. efektlvitas, serta pemerataan mutu pendidikan, makapelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenaldengan istilah zonasi.

2. menginspirasiguru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran denganberorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi

SASARAN

Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)TK, kelompok kerja guru(KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melaluiGugus atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasiguru untukmengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuanberpikir tingkat tinggi. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan.

B. BAHAN DAN MATERI

Bahan/ Materi Kegiatan

Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materikelas IX untuk tema Report Textberikut ini

Bahasa Inggris

3.9

Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaanbeberapa teks information report lisan dan tulis dengan memberi danmeminta informasi terkait mata pelajaran lain di Kelas IX, pendek dansederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya

4.9.

4.9.1

4.9.2

Teks Information Report

Menangkapmakna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks,dan unsur kebahasaan teks information report lisan dan tulis, sangatpendek dan sederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelajaran

lain di Kelas IX

Menyusun teks information report lisan dan tulis, sangat pendek dansederhana, terkait topik yang tercakup dalam mata pelaiaran lain di KelasIX, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dankebahasaan, secara benar dan sesuai konteks

C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode

1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di dalam prosespembelajaran.

2. Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peranguru dalam melaksanakan pembelajaran abad 21dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnyaada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM).Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model, strategi,metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar {KD) agar tujuan pembelajarantercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikankecakapan abad 21- kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration,(3) Critical Thinking and problem solving, dan {4} Creative and lnnovative. Berdasarkan TaksonomiBloom yang telah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukanhanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (MiddleOrder Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-4 {mengalisis), tetapi juga harus adapeningkatan sampai HOTS (Higher Order Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5(mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasidan PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menjawabtantangan, baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal,yaitu globalisasi.Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang telah dilakukanselama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi guru dalampembelajaran, Pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 {4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, danpembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun tidaksebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan lagi untuk dilaksanakanpada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian otentik yang mampu mengukur ketercapaiankompetensi siswa.

D. Alat/lnstrumen

Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun diharapkan untuk

menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih variatif agar pembelajaran lebih,menyenangkan dan menantang.Pembelajaran yang HOTS ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yangdiberikan harus mengukur ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang telahditetapkan pada RPP. Instmmen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal Pilihan Ganda (PG) atau uraian. SoalPG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS tentunya bukan sekedar menanyakan sekedar menanyakan "apa?",

"siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan "mengapa?" dan "bagaimana?". Berdasarkan kepada haltersebut, maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS kepada siswa, agar siswa terbiasa mengasah nalar,meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan solutif.

Media pembelajaranyang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh ReportText berjudul "Is Television Good or Bad?", (b) buku guru dan buku siswa when english ringsthe bell, kelas IX kemendikbud 2017Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untukmengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasilbelajar siswa dengan menggunakan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu kegiatan

Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 14 sampai23 November tahun 2019 bertempat di SMPAL-FATH Cirendeu Kota Tangerang Selatan.

BAB III HASIL KEGIATAN

Diimplementasikannya kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang harus semakin berkualitas dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Karena K-13 mengamanatkan penerapanpendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi perim guru dalam melaksanakanpembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnya ada integrasi literasi danPenguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perludilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengankarakteristik Kompetensi Dasar (KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.

Pembelajaran abad 21secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 2l kepada peserta didik,yaiu 4C yang meliputi: (l) Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving,dan (4) Creative and Innovative. Berdasarkan Taksonomi Bloom yangtelah direvisi oleh Krathwoll danAnderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaituC1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS (Middle Order Thinking Skills) yaitu C3(mengaplikasikan) dan C-4 (mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher OrderThinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-6 (mengkreasi).Penerapan pendekatan saintifik,pembelajaran abad,2l (4C), HOTS, dan integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran bertujuan untukmeningkatkan mutu pendidikan dalanrangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangkamencapai 8 (delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu globalisasi.Melalui berbagai pelatihan ataubimbingan teknis (bimtek) K-l3 yang telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubahparadigma guru, juga meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Pendekatan saintifrk,pembelajaran abad 2l (4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran kontekstualsebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun tidak sebenarnya sudah haltersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan lagi untuk dilaksanakan pada PBM, danhasilnya dilakukan melalui penilaian otentik yang mampu mengukur ketercapaian kompetensisiswa.

Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan modeldiscovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalumengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapr ulangan(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learnng. dapat membuatmereka lebih meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa,bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi(higher order thinking skills HOTS).

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery learning layak dijadikanpraktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuansiswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2. Dengan penlusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dancermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery learning yangdilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery

learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guruserta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasipembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasidan kondisi sekolahnya.Halini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

2. Siswa diharapkan untuk merterapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,tidak terbatas pada hafalan teorj. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantusiswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)

3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakanpembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktikbaik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post