IBU ( kisah siswiku Amara)
Pagi itu tetap dingin
Tak ada tanda akan ada luka dan isak tangis dariku
Senyummu, kebiasaanmu, tetap seperti biasa bagiku
Kau mengantarkan kakak dan aku kesekolah
Bel sekolahku, berbunyi
Tak ada yang berubah
Namun...
Kabar burung itu menyapaku
Aku terhengah...
Kabar apa itu?
Kecelakaan?
Siapa?
Ternyata... ibuku....
Seketika air mata menetes mendengar kabar itu
Gemuruh didadaku berkecamuk, detak nadi tak berhenti
kulihat tubuh kakumu didepanku
Tak lagi menyapa
Bahkan mengajakku bercerita
Kugenggam tanganmu dengan erat
Maafkan aku...
Selamat jalan Ibu...
Doaku menyertaimu..
Nantikan anakmu di pintu syurga
Alumni sagu sabu Bireuen 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ikut sedih Bu bacanya...