284.Kopiku Dan Kamu
284.Kopiku Dan Kamu
Tagursiana 365#2/284/656
Betapa mashur kisah kopi dan hujan. Dua air yang berbeda warna, tak sama rasa namun saling merindukan. Saat turun hujan tercipta nada – nada sahdu mengiringi kebulan uap kopi hitam dalam cawan. Uap itu begitu bersemangat menebar dalam aroma yang menyengat.
Kopi menjadi tempatku berlari menghindar sejenak dari aroma cinta yang kian berpaling. Pada rasa pahitnya kulebur getir setiap detik demi detik waktuku. Pada pekat warnanya ku titipkan bayangan wajahmu.Dan pada aroma khasnya ku hirup rinduku pada senyum dan suaramu
Seandainya aku sadari lebih dahulu, tidak ada yang benar-benar terikat. Selalu ada jarak dan sekat. Meski rasa itu begitu dekat, rapat, erat dan lekat.
Tidak seperti kopi yang begitu setia pada rasa pahitnya, pada hitam pekat warnanya, dan pada harum aromanya, rasamu benar-benar pudar berpendar arahmu sudah berputar.
Roemah 12 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar