Nita Marginingsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita dari SMP Fuzoku
observasi pembelajaran di SMP Fuzoku Japan

Cerita dari SMP Fuzoku

Kegiatan hari kedua di Kota Toyama dimulai dengan sarapan pagi di hotel.Makan adalah salah satu cobaan terberat bagi saya dan Bu Heni di Jepang ini. Maklum ternyata tingkat ke'ndeso'an kami masih cukup tinggi.Aneka makanan yang disajikan belum ada yg pas di lidah ndeso kami.. Hehhehe.. Setelah sarapan kami berdiri di depan hotel yang terletak tepat di depan stasiun Toyama.. Toyama sendiri adalah salah satu perfecture di Jepang,kalau di Indonesia mungkin sama dengan provinsi. Toyama adalah ibu kota Prefektur Toyama, Jepang, yang terletak di pantai Laut Jepang di wilayah Chūbu di pusat Honshū, sekitar 200 km sebelah utara kota Nagoya dan 300 km barat laut Tokyo. Orang Jepang menyebut kota Toyama ini adalah tempat istirahat karena letaknya yang dekat dengan laut dan dekat pula dengan gunung.. Kami melihat cuaca yang cerah hari ini di Kota Toyama dengan suhu udara sekitar 19 derajat celcius kata smartphone saya..Tak lupa kami menyempatkan untuk foto-foto dan membuat vidio serta melakukan siaran langsung di akun fb saya 😊 sambil menunggu waktu untuk berangkat ke SMP Fuzoku.. Pukul 08.30 kami dipanggil untuk segera berangkat dengan naik bus yang sudah di sewa oleh IEPF. Perjalanan dari Toyoko-inn hotel ke SMP Fuzoku kurang lebih 30 menit.. Sesampai disana kami disambut oleh Negishi sensei dan kepala SMP Fuzoku. SMP Fuzoku adalah sekolah Filial dari Universitas Toyama. Sesampai disana kami dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok SD dan kelompok SMP. Kelompok SD mereka kabagian mengamati pelajaran IPS sedangkan kami kelompok SMP mengamati pelajaran IPA. Tepat pukul 09.00 kami mulai masuk ke laboratorium. Laboratorium di sekolah ini cukup lengkap, rapi dan bersih. ketika kami masuk disana saya melihat ada beberapa guru didalam kelas. Rupanya mereka adalah mahasiswa yang sedang praktek mengajar dan melakukan team teaching di kelas tersebut.. Ada 4 mahasiswa dalam satu team dan dibimbing oleh satu guru pamong. Guru pamonhnya ganteng lhoo,, masih muda dan beliau terlihat sangat menngayomi mahasiswa bimbingannya.. Eciiieeee.. Sebelum mengajar di kelas mahasiswa membuat lesson plan ( RPP) secara bersama sama dan dibimbing oleh guru pamong. Sangat berbeda dengan di Indonesia bukan?? Biasanya guru pamong seperti saya kadang aji mumpung memanfaatkan kehadiran mahasiswa PPL disekolah untuk menggantikan kita mengajar.. Itu saya lhoo kalau guru guru yang lain mungkin tidak.. Tidak jauh beda.. Hehehhehe... Setelah membuat lesson plan kemudian mahasiswa mengajar di kelas.. Satu mahasiswa mengajar di depan kelas dan tiga mahasiswa mengamati dibalakang sembari menyiapkan alat untuk praktikum sedang guru pamong juga mendampingi guru praktek mengajar sambil mencatat beberapa hal yg dia amati..Kalau di Indonesia terkadang mahasiswa mengajar sendiri di kelas tanpa bimbingan dari sang guru pamong,,tapi itu kalau guru pamonhnya saya 😄..Pukul 09.00 guru mulai menjelaskan prosedur praktek untuk hari ini.. Materi prakteknya adalah guru menyediakan 4 jenis bubuk yaitu gula, garam, tepung dari umbi-umbian dan juga tepung X(tidak diketahui).. Siswa diminta mengidentifikasi perubahan kimia bubuk tersebut setelah mendapat beberapa perlakuan diantaranya dibakar kemudian dimasukkan kedalam tabung yang berisi cairan kemudian ditutup dan dikocok-kocok. Mereka harus mengamati perubahan perubahan kimia yang terjadi dan harus menyimpulkan bubuk apakah yang belum diketahui tersebut. Anak harus menentukan mana yang garam, mana yang gula, mana yang tepung umbi dan mana yang bubuk X tadi. Setelah selesai mencoba tepat pukul 09.25 guru menyuruh anak anak untuk mendiskusikan hasil percobaan dan mengisi lembar kerja yang telah disiapkan..setelah beberapa menit diskusi kemudian guru meminta siswa untuk mengembalikan semua alat dan bahan praktikum ke tempat semula.. Tanpa banyak bicara anak anak tersebut langsung mengembalikan peralatan dan membersihkan meja praktek mereka. Dalam hitungan menit laboratorium sudah kembali dalam keadaan bersih.. Fenomena ini yang mungkin sulit kita lihat di Indonesia. Anak anak dengan penuh tanggung jawab tanpa disuruh oleh gurunya langsung membersihkan ruang laboratorium.. Sehingga laboratorium bisa langsung digunakan pada jam berikutnya.. Setelah lab bersih kemudian siswa mengangkat kursi diletakkan diatas meja masing-masing.. Setelah kegiatan belajar selesai sang guru pamong kemudian melakukan refleksi kegiatan belajar dengan mahasiswa PPL yang dibimbingnya.. Sang guru pemong menanyakan apakah kelebihan dan kekurangan kalian dalam kegiatan belajar tadi?? Satu persatu mahasiswa merefleksi diri mereka sendiri.. Mereka mulai menjelaskan hal hal yang mereka temui dalam kegiatan praktek tersebut. Sesekali guru pamong mengemukakan pendapatnya menanggapu penjelasan dari mahasiswa bimbingannya. Kemudian setelah semua mahasiswa menjelaskan hasil observasi mereka guru pamong menekankan beberapa hal diantaranya adalah :

1. Dalam percobaan IPA di SMP perlu ditekankan : siapapun yang melakukan percobaan hasilnya akan sama,, siapapun yang melihat percobaan pasti akan bisa menduga hasilnya seperti apa,, dan setiap percobaan tujuannya adalah ingin membuktikan sesuatu.

2. Meskipun kalian calon guru SMP namun kamu harus memperhatikan silabus SD karena pasti ada hal hal penting yang bisa kita terapkan di SMP.

3. Dalam setiap percobaan prosedur harus dijelaskan secara jelas termasuk fungsi dari alat alat yg digunakan sehingga siswa tau tujuan menggunakan alat tersebut.

4. Dalam membuat RPP penentuan waktu tiap kegiatan harus tepat jangan sampai seperti tadi tidak ada waktu siswa untuk mempresentasikan hasil dari percobaan mereka

5. Guru tidak boleh gugup meskipun ada orang lain yang memperhatikan. Mau siapapun orang yang memperhatikan pelajaran harus berjalan seperti biasa..

Setelah melihat kegiatan refleksi kemudian kami mengakhiri pengamatan kami hari ini. Sebelum kegiatan refleksi kami juga melihat satu kelas lagi praktek dengan tema pelarutan protein dalam buah kiwi.. Namun kegiatannya hampir sama dengan praktek yang sebelumnya. Bedanya hanya untuk praktek kedua sampai pada tahap presentasi dan guru menulis hasil temuan siswanya di papan tulis. Oh iyaa tadi saya masuk TV lhoo.. Pas jeda antara dua kelas kemudian saya di panggil karena ada stasiun TV Jepang yang meliput kegiatan kami selama di Jepang.. Mungkin karena nama saya Nita sama dengan salah satu pejabat JICA makanya saya di panggil untuk diwawncarai.. Hehehheeh.. Saya ditanya mengenai bagaimana kesan saya melihat kegiatan pembelajaran tadi dan apa yg bisa saya tiru dan akan saya lakukan di Indonesia setelah saya melihat kegiatan belajar tadi.. Entah tadi saya jawab apa tapi saya sudah lupa.. Kalau mau tau jawaban saya silahkan cek di TV sebelah.. Heheheh..

Setelah melakukan observasi pada dua kelas kemudian kami berkumpul di perpustakaan untuk menanyakan berbagai hal yang ingin kami ketahui. Salah satu teman bertanya mengenai adakah tes di Jepang? Di Jepang setiap semester ada dua kali tes.. Jadi selama setahun ada 4 kali tes.. Untuk bentuk soalnya adalah bermacam-macam.. Ada pilihan ganda, essai,menjodohkan dan lain-lainnya,namun apabila guru memberikan soal essai maksimal hanya boleh 2 karena muridnya banyak sehingga guru kesulitan untuk mengoreksi.. Oh iyaa dibJepang satu kelas muridnya rata rata berjumlah 40 siswa,, hampir sama lah ya dengan di Indonesian.. Setiap hari guru akan menulis hasil pencapaian siswa secara kualitatif.. Jadi penilaian disini tidak berbentuk angka angka seperti di negara kita..

Pukul 12.00 kegiatan observasi selesai.. Kemudian kami pergi ke suatu tempat untuk belajar mengenai budaya Jepang.. Perjalanan yang kami lalui sangat jauh.. Kami melewati sungai,, sawah,, laut, gunung.. Pokoknya seperti ninja hattori.. Akan tetapi ada hal yang tidak biasa kami temui ketika kami diperjalanan yaitu kami menemukan Masjid untuk sholat dzuhur.Mungkin melihat masjid di negara kita rasanya biasa sajaa tapi ketika kita menemukan masjid di suatu negara yang mayoritas bukan muslim itu rasanya seperti menemukan oase di padang pasir.. Begitu bahagia ketika ada orang yang menyapa kita dengan kata "Assalamualaikum" meskipun kita belum pernah bertemu sebelumnya dan bahkan mungkin kita berbeda negara tapi rasanya kita bagai saudara dekat.. Ada banyak pelajaran yang bisa saya dapat hari ini.. Mulai pelajaran untuk memperkuat kompetensi saya sebagai guru.. Pelajaran untuk memperkuat keimanan,, pelajaran mengenai bagaimana kita menjadi guru pamong untuk mendampingi mahasiswa PPL, pelajaran mengenai budaya Jepang dan juga materi untuk menulis buku lingkungan hidup tentunyaa.. Nahh untuk budaya jepang apa yang saya pelajari hari ini??? Tunggu part selanjutnya yaa 😊😊..

Catatan kecil dari negeri sakura

#part 2

Toyama 11-09-2018

@margienita

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post