Nita Marginingsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
guru setengah berprestasi
yoshida park Japan

guru setengah berprestasi

Guru setengah berprestasi

Yahh begitulah kelakar kami para juara Olimpiade Guru Nasional ketika kadang kami agak baper dan merasa di anak tirikan..misal ada suatu kegiatan trus juara perlombaan lain diundang sedangkan kami juara OGN tidak..

Dan malam ini hati saya seakan teriris.. Kalau bahasa jawanya "mak prenining".. Ketika ada orang yang membanding bandingkan olimpiade guru nasional dengan guru berprestasi.. Beliau beranggapan kalau gupres itu lebih keren dari OGN bahkan beliau bilang malas ikut OGN karena OGN itu cuma TEST DOANG.

Saya teringat beberapa bulan yang lalu katika saya mengetahui nama saya lolos dalam salah satu ajang kompetensi guru yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan.. Saat itu saya bagaikan disuruh masuk ke dalam hutan yang belum pernah saya jamah sebelumnya.. Hanya rasa panik,, deg degan,, tegang,, mondar mandir ke toilet yang saya rasakan.

Ketika itu kami benar benar tidak tau apa yang harus kami lakukan. Kamipun hanya mengikuti tahap demi tahap penilaian yang harus kami lalui dengan penuh ketegangan..

Hari pertama saya dihadapkan pada 100 soal HOTS yang dikerjakan dalam waktu tiga jam soal tersebut hampir tidak selesai karena saking susahnya..

Malamnya kami berkenalan dengan 5 Professor yang menjadi juri kami.. Dan mereka menjelaskan apa yang harus kami lalui selanjutnya.. Kami diberikan tema yang berbeda beda.. Dalam waktu satu setengah jam kami harus membuat peta konsep, uraian materi dan media presentasi dari tema yang kami peroleh dan kami tidak boleh membuka buku,, browsing,, atau membuka file yang kami miliki.. Padahal tema tersebut benar2 baru buat saya.. Dan saya harus menjelaskan tema tersebut dari sudut pandang geografi, sosiologi,, ekonomi dan sejarah. Padahal tema yang saya peroleh jelas2 tema sosiologi.. Tapii saya harus memadukan konsep tersebut menjadi IPS terpadu..

Hari selanjutnya kami secara bergiliran mempresentasikan apa yang kami kerjakan.. Tatapan sadis para juri,, tatapan 33 teman sesama peserta dengan berbagai mimik mukanya.. Menjadikan keringat tanpa terasa membasahi badan saya.. Dan sesekali jantung saya bedegub kencang.. Suara saya gelagapan.. Dan kadang juga menjadi salah tingkah..

Setelah presentasi tibalah tahap wawancara.. Setiap juri memberikan 5 pertanyaan.. Berarti ada 25 pertanyaan yg harus kami jawab. Dan para juri tidak memberikan kesempatan kepada kami untuk memikirkan terlebih dahulu jawaban pertanyaan yg mereka berikan.. Spontan harus kami jawab.. Terkadang juri menjawab "saudara ini ngomong apa? "..tak jarang kamipun harus beradu argumen dengan juri untuk mempertahankan argumen kami.

Sedikitnya 4 tahap yang saya lalui sampai akhirnya pada malam itu tanpa diduga duga dan disangka sangka pada saat pengumuman nama saya disebut sebagai salah satu juaranya.. Betapa senangnya hati saya. Tak terasa air mata menetes di pipi saya.. Seakan saya tidak percaya terhadap apa yang sudah saya dengar..

Selain mendapatkan medali. Ketika itu saya juga mendapat sebuah laptop dan uang pembinaan dengan nilai fantastis menurut saya.. Dan yang tak terduga lagi sayaa mendapat kesempatan untuk mengikuti short course selama 21 hari kenegeri sakura..

Setelah membaca cerita saya,, masihkah anda mau mengatakan kalau OGN hanya TEST DOANG???

Marilah kita memandang sesuatu jangan dari satu sudut pandang.. Tapii lihatlah dari berbagai sudut pandang.. Bagaimana kita bisa menilai kalau kita belum pernah merasakan?? Ibaratnya saya mengatakan kalau jengkol itu enakk dan mak nyoss sedangkan saya belum pernah makan jengkol.. Apa pantas saya mengatakan jengkol enak kalau hanya dari kata orang??

Setiap lomba pasti memiliki kriteria tersendiri.. Memiliki kompetensi masing2 yang ingin di ujikan.. Sebelum mengadakan suatu perlombaan tentunya sudah dikaji oleh pihak penyelenggara..jangan pernah meremehkan salah satu lomba dengan lomba lainnya.. Jangan membuat para jawara merasa berkecil hati karna apa yg mereka dapatkan dengan kerja keras diremehkan oleh orang lain..Jangan pernah meremahkan OGN dibandingkan Gupres,Inobel dan sebalikny.. Masing masing lomba tentu punya sensasi tersendiri.. Marii kita tingkatkan kompetensi kita.. Kita coba ikuti semua lomba yg diadakan kemdikbud. Biar kita bisa merasakan setiap sensasi dari masing masing perlombaan..

Jadilah manusia yang cerdas.. Jangan melihat buku dari covernya saja.. Tapi baca dulu dan pahami isinya..

Yukk kita ukir prestasi biar bisa short course gratis ke luar negeri..

Be the best and always do the best

Arigato gozaimash

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren nih Bu Nita. Selamat ya. Gak usah terlalu didengarkan apa kata orang ya. Semangatnya nyampe ke depok nih. Gambate

20 May
Balas

Terimakasih pak yudha kurniawan.. Mohon maaf sebelumnya ya pak.. Ini bukan bermaksud menyombongkan diri. Tapii saya cuma mengingatkan buat teman2 yg batangkali sedang mengikuti OGN.. Biar prepare ..karna OGN bukan seperti UKG yg tes doang.. Tapi ada beberapa hal yg harus di lalui.. Terimakasih telah berkenan membaca tulisan saya

20 May

Gak gitu aaaahhh, itu namnya baper ajaj kali. tambah lagi dengan 1/2 yaaa. 1/2 berprestasi + 1/2 berprestasi = berprestasi heee...heee ini kalau matematika lho

20 May
Balas

Hehehhee belum pantas lah pak anang kalau mau menyebut guru berprestasi.. Kan saya baru tes doang. Belum buat PTK.. Heheh

20 May

bu Nita sudah luar biasa lolos seleksi untuk mengikuti OGN. tidak ada yang sia-sia bu, semua lomba, semua event pasti mempunyai hikmah dan pasti memberikan pengalaman yang berharga. saya ingin ikut OGN tapi tidak ada mata pelajarannya karena saya guru produktif. alhamdulillah saya dapat kesempatan mengikuti lomba gupres. Bagi saya semua akan memberikan hikmah yang positif bila kita dapat menyikapi secara positif. opini orang juga dapat mendorong kita untuk lebih berkarya kalau kita memandang opini orang dari sisi positif. semangat bu Nita.

20 May
Balas

Terimakasih bu.. Betul bu setiap lomba tentu memiliki alat ukur yg berbeda beda.. Baik gupres maupun OGN tentu memliki alat ukur dan standar penilaian yg berbeda.. Makanya sangat tidak bijak kalau kita meremehkan salah satu lomba yg diikuti oleh org lain.. Justru kalau saya pribadi saya ingin selalu menguji kompetensi saya dengan ikut berbagai lomba.. Seandainya boleh mungkin tahun ini saya daftar inobel.. Seandainya saya sudha cukup masa kerja dan punya sertifikat pendidik mungkin saya pengen coba gupres juga.. Biar kita bisa merasakan sensai masing2 lomba.. Bukan begitu bu sri??

20 May



search

New Post