LIMA PULUH REBU BUAT PAK SUPIR
LIMA PULUH REBU BUAT PAK SUPIR
Siang ini terik sekali. Minuman botol yang kubawa hampir habis. Sekerat roti yang sengaja kubeli dari pasar pun habis sebagai ganjal perut yang sedang lapar. "Pak, ngaleueut!" kataku dalam Bahasa Sunda menawarkan makanan pada Pak Sopir. Sebelum menyantap habis makanan tersebut.
Aku duduk di kursi mobil sejajar dengan pintu mobil minibus yang kutumpangi. Pak Sopir dengan setia menunggu penumpang yang biasa datang ke tempat mangkal mobilnya. Sampai dengan Pak Sopir melajukan mobil, tak satu pun penumpang yang datang.
Tak ada kata yang kuucapkan dalam situasi seperti ini. Dua jam perjalanan hanya ada satu dua penumpang yang naik dan turun. Sampai titik tempat yang dituju hanya aku dan satu penumpang yang paling lama menempuh perjalanan hingga kurogoh saku lima puluh ribu buat Pak Sopir. Betapa kejam kehidupan ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar