Noerhayati

Guru MAN 1 Model Bukittinggi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
T U L I S A N  G I L A

T U L I S A N G I L A

#tantanganharike_69 #tantanganmenulismediaguru "Hentikan PakCik, hentikaaan...," Tek Nun berteriak-teriak agar adik iparnya menghentikan keputusan konyolnya itu. Orang-orang tak berani mendekat. Sebagian sudah mulai ketakutan melihat aksinya. Minyak tanah satu jerigen ia tumpahkan ditempat ia berdiri. Wajahnya kian tampak beringas. Sekotak korek api ia pantik dan langsung menyambar sebagian badannya. Namun, ia segera menepis dan berhasil di padamkan. Namun, area disekitar seketika berubah menjadi lautan api. "Tarik dia, cepat tarik," Tek Nun terus bersorak dan mendorong suaminya untuk menarik adiknya agar segera menghentikan aksi nekatnya itu. Goven adalah adik suami Tek Nun yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Entah masalah apa yang menghinggapinya hingga emosinya tersulut bak api obor. Suami tek nun berhasil menarik adiknya dari amukan sijago merah. Namun, pergulatan terjadi diantara mereka. Hingga tak seorang pun bisa melerainya. "Sudah... sudah ... hentikaaan," Tek Nun terus bereteriak. Suami Tek Nun terlibat perkelahian dengan adiknya. Padahal tujuan suaminya menarik tubuh adiknya agar tak menjadi amukan sijago merah. Namun, hal itu membuat adiknya naik pitan. Tek Nun tak bisa berbuat apa-apa. Melihat suaminya bergulat dengan adik iparnya membuat ia ketakutan. Tampak suaminya agak kewalahan. Beberapa kali ia tampak menghindar, namun adiknya terus menghantam kepala abangnya dengan tinju. "Apa yang kau inginkan?" Tanya suami Tek Nun kepada adiknya. Namun adiknya tak menjawab. Emosi telah menguasai dirinya. Ia terus menghujam pipi abangnya. Dan tak tanggung-tanggung. Kali ini ia menyulut dahi abangnya dengan api rokok. "Ini yang namanya saudara. Menganiaya tanpa ada rasa kasihan," ucap tek nun kepada salah seorang saudara perempuan suaminya. Tapi mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tak satu pun yang berani membantu. Karena perkelahian itu semakin beringas. "Sudah, hentikan...hentikan," Tek Nun tak henti-hentinya berteriak. Tampak adik suami tek nun melukis sesuatu di dahi suami tek nun menggunaka api rokok. Beberapa kali ia merebut api rokok dari tangan adiknya, tapi sulit sekali merampasnya. Badan suami tek nun terhempas jauh karena di dorong dengan kuat. Tek nun berlari menghampiri suaminya. Yang sudah tampak keletihan. Tapi betapa terkejutnya tek nun melihat di dahi suaminya bertuliskan sesuatu. Dan itu menggunakan api rokok. "Saya gila!" Sebuah tulisan terlukis di dahi suaminya. "Oh... tidaaak ..." pekik tek nun dengan histeris. Pipinya terasa ditampar-tampar. Ia lihat, rupanya suaminya telah duduk di sampingnya sambil menggoyang-goyangkan pipinya. "Kalau tidur baca doa, agar tak diganggu setan," ucap suaminya sambil mengerutkan dahi. Rupanya tek nun bermimpi di siang bolong. Selesai shalat zuhur ia ketiduran di ruang tengah. Mendengar suaminya ngoceh, tek nun tak beraksi apa-apa. Tapi terus saja memperhatikan dahi suaminya untuk memastikan apakah ada tulisan gila di sana. #virusbahagia #menulisitumengasyikkan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

24 Mar
Balas

Mokasi uniiii

24 Mar



search

New Post