#Tantangan hari ke 14, Bocah laki-laki kecil ini keponakanku, anak dari adik bungsuku. Dia baru berusia tiga tahun lebih. Baru ikut-ikutan pergi sekolah Taman kanak-kanak. Kulitnya sawo matang, hidungnya mancung, rambutnya agak sedikit kriwil tapi tak terlihat jelas. Ia memiliki tulang yang keras, dimana bisa tau ,ketika kita sudah merasakan tumbukan dari tangan kecilnya. Bocah ini memiliki keistimewaan luar biasa di mata semua orang yang bertemu. Kejulasan mulutnya menjawab pertanyaan orang yang bertanya itu diluar pemikiran kita dengan usianya yang masih balita. Dia seolah tau apa yang ada di pikiran orang lain yang ada di dekatnya, sehingga seberat apapun pertanyaan yg disampaikan ia sudah siap menjawabnya, tanpa berpikir lama. Kejeniusan otaknya membuat kami ahli keluarga menjadikan ia teman bercanda, tak kira lah, kakek-nenek, opa oma, ibu-bapak, bunda -abahnya yang akan selalu membulinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang tidak masuk akal untuk anak seusianya. Tapi dia tak goyah sedikitpun. Dia begitu sangat aktif sehingga tak ada kata diam dalam kamusnya, itu kadang membuat kakak-kakak sepupunya merasa risih dan kewalahan mengawasi ia bermain. Meskipun begitu, kami akan merasa kehilangan jika sehari tak bertemu dengannya. Akan ada ide-ide baru darinya yang akan diperlihatkan kepada kami. Disamping itu, dia juga punya sifat yang sangat peduli dan perhatian, apabila ada ahli keluarga yang sakit, atau kurang sehat, dia kan bertanya sambil tangannya yang keras memijat tubuh kita yang sakit. Terbayangkah, anak balita ini punya kejeniusan yang luar biasa. Itulah dia , Jabbar Asyami. Bocah kecil yang sudah ditinggal Abi nya sejak ia berusia enam bulan didalam kandungan uminya. Dia tak pernah merasa kehilangan Abi, karena banyak yang akan menggantikan Abi nya disaat dia perlu. Malah, dia tau kalau Abi nya sudah di surga, diambil Allah katanya. Jabbar yang akan menjadi penguat buat Umi dan kakaknya kelak.