Tantangan hari ke 1

Ganti foto profilenya ya..... Matanya kelihatan kosong,  gak bagus. 

Tiba-tiba satu pesan singkat masuk lewat whatsapp ku.  Pengirimnya adalah seseorang yang ku hormati karena kebijaksanaannya. Aku bingung,  maksudnya apa??.  Segera kugerakkan jemari tanganku untuk mengetik balasan " maksudnya apa pak?? ".  Tak lama berselang,  handphone ku kembali berbunyi " foto kamu yang di profile whatsapp memperlihatkan sorot mata yang kosong dan kelihatan seolah menyimpan rasa yang teramat berat" tulisnya. Huffff... Spontan ku lihat foto ku yang ku pajang di profile whatsapp dengan desahan berat. Aku terpaku memandangi potongan wajahku dalam foto tersebut,  yang sebenarnya baru saja ku ganti tadi pagi. Tidak ada yang aneh... Biasa saja... Disana cuma ada wajahku yang selalu kaku saat didepan kamera,  dan ditambah dengan sedikt sunggingan senyum.  Aku berfikir,  mungkin inilah yg di nilai oleh orang-orang sesuatu yang kosong. 

Well... Ok,  mungkin tidak ada salahnya sedikit mendengarkan saran sang bapak bijak.  Aku mulai memilih kira-kira foto mana yang cocok untuk menggantikan profile ku yang dianggap bertatapan kosong. Pilihanku malah jatuh kepada foto ketiga buah hati ku. 

Ya... Aku mempunyai 3 orang permata hati,  dimana si sulung adalah laki-laki gagah yang saat ini menginjak usia 12 th dan duduk di kelas 7 SMP.  Si abang yang sering di panggil oleh adik- adiknya ini bernama "Kafka Syauqi Wijaya" lahir pada tanggal 19 Maret   12 tahun yang silam.  Putra sulungku ini sudah berhasil menjadi tameng hidupku dan menjauhkan ku dari keputusan yang mungkin akan ku sesali seumur hidup.  Sungguh suatu karunia Tuhan paling besar menitipkan dia kepadaku. Selain menjadi anak sulung ku,  dia juga merupakan cucu sulung dari kedua pihak keluarga kami,  keluargaku dan keluarga suami ku,  sehingga  mau tidak mau dia punya tanggung jawab yang besar dalam Kehidupan dewasanya kelak,  untuk itulah aku membimbingnya untuk menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. 

Kevanno Dzakira Wijaya,  adalah lelaki gantengku yang ke3 setelah suami dan putra sulungku,  lahir pada tanggal 25 juni 9 tahun yang lalu.  Berbeda dengan si abang Kafka, si uda Kevanno sedikit lebih lemah dengan ketidakmampuan tubuh dan otaknya menahan suhu panas tubuh.  walaupun suhu tubuhnya cuma 37.5°C,  tubuhnya sudah tidak mampu menahan sehingga sejak umur 6 bulan sampai dengan 6 bulan yang lalu,  dia masih saja mengalami demam kejang.  Karena hal inilah aku dan seluruh keluarga besarku memperlakukan elang kecilku ini dengan sedikit ptotektif,  sangat dijauhkan  dari kelelahan,  jauh dari emosi yang berlebihan. Kevanno saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 4,  disekolah dasar negeri biasa yang letaknya dekat dengan rumah orang tua ku. 

Sementara mawar cantik berduriku nan indah bernama Kirana Nurnajmi Wijaya,  yang lahir 14 Juni 7 Tahun yang lalu,  dan sedang belajar di kelas 2 sekolah dasar yang sama dengan si uda Kevanno. Walaupun satu satunya anak perempuan,  tapi sifatnya melebihi  kerasnya sifat si abang dan si uda. Dia jauh lebih keras dari Kevanno,  tapi manjanya tetap menjadi ciri khas si putri bungsu.  Dia ku didik menjadi sekuntum mawar,  yang senantiasa terlihat anggun dan menawan tapi bisa melukai saat di petik tanpa perhitungan.

Mereka adalah para penyemangat hidupku,  yang mampu membuat bibirku tersenyum dalam kepedihan hidup. 

"Itu kelihatan bagus,  tapi menurut bapak lebih bagus kalau profile itu foto kita sendiri,  sebab memperlihatkan identitas si pemilik akun".. Tiba-tiba pesan singkat dari sibapak bijak kembali datang memecah lamunan mengenai ketiga buah hatiku. 

Aku tersenyum sambil mengetikan " biar semua orang tau pak,  kalau saya punya dua elang perkasa yang siap menjaga dan satu mawar berduri cantik yang menghiasi  halaman bahagiaku. 

 #tomychildrensandbapakbijak*