PSBB
PSBB
Kondisi PSBB terasa membatasi kemerdekaan. Hak berkumpul ditarik negara. Bahkan ibadah dialihkan ke rumah masing masing.
Setelah maraknya wabah korona. Penurannya begiti masif. Setiap hari korban bertambah. Anjuran mengurangi kontak fisik tak dihiraukan.
Korban mulai berjatuhan. Bukan saja masyarakat awam. Dokter dan perawatpun tertular. Bahkan tak sanggup mengalahkan wabah ini.
Larangan mudik malah jadin inspirasi. Setiap kampung di banjiri perantau pulang. Aparat kewalahan mengatasinya.
Inilah tradisi kita. Sengang di rantau. Jika susah kampung jadi andalan. Sanak dan kerapat ikut mamanggil pulang.
Berkumpul dilarang negara. Pesta perkawinan dibubarkan. Sekolah ikut diliburkan. Layanan masyarakat dibatasi.
Belajar jarak jauh jadi andalan. TVRI kembali turun tangan. Memberika pelajarn untuk generasi bangsa.
Terima kasih TVRI. Bantuanmua sangat berharga. Di negeri belantara dan terisolir.
Zoom, WA terbatas di daerah tertentu.
Ibadah dialihkan ke rumah masing-masing. Tidak boleh berkumpul. Dilarang berjamaah.
Terasa dalam penjajahan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga bencana cepat berlalu ya pak..