Satu Kesempatan, Seribu Pengalaman, Sejuta Harapan
Satu Kesempatan, Seribu Pengalaman, Sejuta Harapan
Pada malam itu, saat mata hendak terpejam, terdengar bunyi, “Teng… tong… teng”. Itu bunyi nada dering handphone saya. Segera saya mengangkat teleponnya dan menjawab, “Iya, halo Kak Daniel.” Kemudian saya mendengar suara balasan, “Nola, kamu siap kan?”
Pertanyaan itu seperti suatu kemustahilan bagi saya. Menjadi peserta bimtek literasi penulisan buku tidak pernah ada dalam pikiran saya. Terus terang, mendengar tentang kegiatan itu pun belum pernah. Ditambah, saya masih tergolong junior di kalangan guru PAUD di kota saya.
Akan tetapi, rasa tertantang untuk belajar hal yang baru dan mewujudkan sesuatu yang baru, jujur saja itu yang membuat saya berani bilang, ”Iya Kak.” Respon itu yang mengakhiri pembicaraan saya dengan Kak Daniel. Beliau adalah wakil ketua IGTKI Sulawesi Utara. Hangat disapa dengan panggilan itu karena beliau adalah seorang penyiar acara anak di televisi milik pemerintah.
Masih dalam suasana hati yang sepertinya tidak percaya, beberapa hari kemudian saya ditelepon sama Ketua IGTKI langsung, ibu Joke Rawung. Dan inti percakapan kami tetap sama dengan wakilnya (Kak Daniel), “Bagaimana Nola Kamu bisa? Mau?” itu pertanyaan yang di ungkapkan kepada saya.Saya bertanya balik kepada beliau, “apa yang membuat ibu memilih saya?”
Dengan penuh kepercayaan beliau mengatakan , “Nola kamu masih muda dan punya banyak potensi. Saya ingin memberi kesempatan kamu mengembangkan potensi kamu.”
Saya pun meyakini bahwa inilah satu kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman yang baru. Kalau orang lain percaya saya bisa, mengapa saya tidak percaya dengan diri saya sendiri? Karena itu, saya pun menguatkan hati saya untuk menjawab iya dan berani mengambil kesempatan ini.
Saat berangkat pun tiba. Saya dan tim saya sangat bersemangat untuk berangkat menuju tempat tujuan kami. Atas lindungan Tuhan, kami tiba di Bandara Sultan Hasanudin. Yeyyy… Makasar I’m here. Betapa pengalaman yang sangat berharga bagi saya.
Berada di kota ini adalah harapan saya beberapa bulan lalu. Saya belum pernah datang ke kota ini sebelumnya sekalipun jaraknya hanya satu setengah jam saja dari kota saya, Manado. Awalnya, saya berencana ingin berkunjung ke Kota Makasar saat liburan sekolah nanti.Saya ingin jalan-jalan di sini. Tapi siapa sangka sekarang saya berada di sini.Saya mendapat kesempatan belajar dengan guru-guru hebat, dari orang-orang hebat, nginap di hotel mewah, menikmati makanan, minuman, kue-kue yang enak-enak dan dua hari lagi akan jalan-jalan menikmati indahnya kota Makasar. Dan paling amazing lagi semuanya itu adalah semua yang saya dapat kan gratongan alias gratis. Saya harusnya keluarin uang untuk berada di sini.Tapi lewat kegiatan ini semuanya gratis. Wow, apakah ini tidak layak disebut bagai menerima durian runtuh? Sungguh saya sangat bersyukur.
Perkiraan tiba di hotel jam 13.00 ternyata meleset. Saya dan rombongan saya tiba di Makasar hampir jam 14.00 dan sampai di hotel sudah jam empat sore.Itu artinya perut kami sudah karaokean (baca: lapar). Salah satu teman saya sampai kambuh maagnya karena telat makan. Akan tetapi demi mendapat seribu pengalaman, dengan sejuta harapan, walaupun belum dapat kamar, kami masih bisa mengikuti acara pembukaan dengan penuh semangat. Semangat itu kami dapatkan dari sesendok nasi dan sepotong lauk yang kami makan sesaat sebelum acara pembukaan dimulai. Ternyata panitia masih menyediakan makanan buat kami.
Saya senang sekali.
Setelah selesai acara pembukaan kegiatan, saya langsung menuju ke resepsionis dan menanyakan kamar kami.Ternyata sudah ada kamar buat kami. Kami pun langsung menuju ke kamar. Dan saat itu panitia mengatur satu kamar untuk tiga orang. Bunda Meity dan bunda Nike.Mereka adalah teman sekamar saya. Mereka teman-teman yang baik. Bunda Nike senang membantu sangat dewasa dan keibuan. Bunda Meity orangnya ramah, ceria, apa adanya dan hangat. Mereka adalah bagian dari pengalaman hidup saya selama saya ada di Makasar. Selain mereka saya masih memiliki enam orang teman lagi.Kami sama-sama satu daerah asal. Mereka semua adalah teman yang asik, enak diajak ngomong dan bercanda. Bisa dibilang kami tim yang solid. Buktinya kami kompak buat kaos seragam dan setelan batik seragam.
Wah, saya benar-benar menumpuk seribu pengalaman berada di sini. Berada di dini bertemu dengan teman-teman guru PAUD se-Indonesia Timur adalah pengalaman yang sangat berarti buat saya.
Inilah pengalaman hari pertamaku berada di Makasar.
Penulis : Peserta bimtek literasi penulisan buku tahun 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semangat bu nola, smoga kesuksesan menyertai kita semua peserta bimtek literasi tahun 2017 ini, yes yes yes yes
amin, makasi bunda sayang. semua bisa sukses bun.. saya doakan kita semua di sini terbitkan buku 8 agusteus ya.
amin, makasi bunda sayang. semua bisa sukses bun.. saya doakan kita semua di sini terbitkan buku 8 agustus ya.
semangat bu nola, smoga kesuksesan menyertai kita semua peserta bimtek literasi tahun 2017 ini, yes yes yes yes
semangat bu nola, smoga kesuksesan menyertai kita semua peserta bimtek literasi tahun 2017 ini, yes yes yes yes
Amin, selalu semangat bu nola..mantap