Nomi Wijayanti

Penulis adalah seorang guru yang intens pada kegiatan wirausaha karena merupakan hobby nya sejak kecil. Kegiatan kepenulisan sudah dilakukan sejak masa remaja n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Student Company

Student Company "Produksi Roti Bekatul"

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan hendaknya mampu menghasilkan individu yang mampu menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini masih rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menempatkan Indonesia peringkat 110 dari 188 negara. Berdasarkan hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2013 dari 65 negara yang diteliti Indonesia berada di posisi kedua dari bawah.

Rendahnya peringkat Indonesia berdasarkan PISA di atas menunjukkan masih adanya permasalahan pada pendidikan Indonesia. Salah satu permasalahan dalam pendidikan adalah proses pembelajaran yang masih lemah (Direktorat Pembinaan SMA, 2017:1). Tidak semua guru memahami bahwa tujuan utama pembelajaran adalah untuk mengaktifkan potensi siswa sehingga siswa mampu mencari tahu dan menerapkan pengetahuannya pada sebuah keterampilan untuk membangun sikap mereka. Kenyataan menunjukkan masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami dan mengimplementasikan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik secara maksimal.

Pembelajaran kewirausahaan di sekolah juga dianggap masih memiliki beberapa kelemahan. Menurut Andayani (2015) beberapa pihak menyatakan bahwa pembelajaran kewirausahaan walaupun sudah aplikatif namun untuk terjun ke dunia usaha yang sebenarnya siswa masih takut dan ragu. Hal itu memunculkan anggapan bahwa memulai sebuah usaha sangat sulit. Pandangan yang sama juga terjadi pada siswa SMK Negeri 5 Bojonegoro. Beberapa siswa mengikuti pembelajaran kewirausahaan setengah hati dan hanya sebagai syarat formal kelulusan sehingga berakibat pada minat berwirausaha pada siswa rendah. Kegagalan siswa tersebut ditandai antara lain minimnya minat belajar dan berkreasi serta kurangnya produk atau hasil karya siswa dari proses pembelajaran kewirausahaan yang layak jual.

Kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh guru yang kurang mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa. Selain itu, sarana pendukung berupa buku-buku sumber yang terbatas dan media yang mendukung pembelajaran kewirausahaan seperti alat yang digunakan dalam berkreasi.

Berbagai program telah dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik antara lain kegiatan wirausaha per kelas saat class meeting . Namun upaya tersebut belum berhasil secara maksimal untuk mengembangkan potensi dan keterampilan siswa.

Salah satu perbaikan pembelajaran adalah hendaknya guru menerapkan pembelajaran aktif. Menurut Bonwell (dalam Direktorat Pembinaan SMA, 2017:3) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menjadikan siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi desainer yang mampu menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori pada proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang pengembangan keterampilan abad ke-21 yang meliputi keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) melalui kegiatan Student Company pada materi Mengelola Usaha Kecil di kelas XII semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah pengembangan 4C (communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation) melalui kegiatan Student Company di kelas XII SMK Negeri 5 Bojonegoro adalah sebagai berikut

1. Keterampilan 4C merupakan empat keterampilan yang sangat penting pada abad ke-21. Keterampilan berkomunikasi dan bekerja sama merupakan keterampilan sosial yang sangat penting dalam membina hubungan dengan orang atau pihak lain. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah sangat penting untuk menghadapi permasalahan di sekolah maupun di masyarakat. Keterampilan berkreasi dan berinovasi sangat penting untuk bisa bersaing di tengah perubahan yang sangat cepat.

a. Communication (komunikasi)

Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.

Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan.

b. Collaborative (kolaborasi/kerja sama)

Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

c. Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).

Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

d. Creativity and innovation (kreativitas dan inovasi)

Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.

2. Pemilihan kegiatan Student Company untuk mengembangkan keterampilan 4C dilandasi alasan-alasan sebagai berikut.

a. Student Company merupakan kegiatan menjual yang disukai oleh siswa

b. Melalui kegiatan student company dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa dari praktik berdiskusi dengan sesama kelompok dan konsumen.

c. Melalui student company dapat mengembangkan keterampilan bekerja sama siswa dari proses awal yang harus dilaksanakan secara berkelompok.

d. Melalui student company dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa dari proses yang cukup kompleks saat pelaksanaan kegiatan tersebut

e. Melalui student company dapat mengembangkan keterampilan berkreasi dan berinovasi saat melakukan kegiatan dari awal hingga akhir.

f. Melalui kegiatan student company akan dihasilkan produk belajar sebagai media pembelajaran dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak dini.

B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah

Implementasi strategi pemecahan masalah pengembangan keterampilan 4C melalui kegiatan student company pada siswa kelas XII SMK Negeri 5 Bojonegoro adalah memberikan penugasan kepada siswa untuk membuat usaha kecil pada pembelajaran materi mengelola usaha kecil.

Proses kegiatan student company meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 5 – 6 siswa yang kemudian akan mengikuti kegiatan sebagai berikut:

1. Sosialisasi Program

Langkah awal setelah siswa termotivasi untuk memiliki usaha maka selanjutnya guru dapat menjelaskan program dari student company ini. Mulai dari tujuan, manfaat, visi, misi, nilai-nilai dan profil perusahaan serta tehnis pelaksanaan kegiatan.

Hasil diskusi kelompok kecil tersebut kemudian dibawa dan dipresentasikan dalam kelompok besar untuk diuji kelayakan dan hal-hal tehnis yang perlu diperbaiki guna menyempurnakan ide yang telah mereka miliki pada tahap awal kegiatan student company ini.

Perubahan yang ada akan selalu dikomunikasikan kepada pembimbing.

2. Membuat Jadwal atau Skema Kalender

Jadwal yang dibuat sebagai acuan kegiatan serta target operasional yang wajib ditaati oleh kelompok agar semua kegiatan memiliki target waktu dan target kualitas yang jelas.

3. Menentukan Produk yang akan diproduksi

Dalam menentukan produk yang akan dihasilkan siswa melakukan survei dan analisa pasar terlebih dahulu. Siswa fokus pada produk makanan, fashion atau produk lain yang sedang atau disukai konsumen, atau bisa jadi produk tersebut sesuai passion dari siswa itu sendiri.

Produk yang akan dijadikan fokus pun tidak terbatas hanya berupa barang tapi bisa juga jasa. Sebagai contoh fokus produk yang dihasilkan adalah:

1. Handycraft

2. Budi daya yang masa panennya maksimal 1 bulan

3. Aksesoris

4. Event organizer

5. Media pembelajaran

6. Produk olahan makanan

7. Fashion

Pada tahapan ini siswa melakukan kegiatan analisa SWOT sebelum menentukan produk apa yang akan dihasilkan.

4.Business Plan

Hal ini wajib dilakukan setiap kita yang akan memulai sebuah usaha agar usaha yang dilakukan sesuai tujuan yang akan dicapai dan memudahkan cara kerja kita jika sebelumnya kita susun perencanaan yang matang.

5.Launching Dan Penjualan Saham Eksternal

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan secara matang tibalah saatnya melaunching kegiatan dengan agenda:

Mempresentasikan business plan perusahaan

· Menampilkan contoh produknya

· Melakukan penjualan saham kepada pihak eksternal

Contoh agenda saat launching:

• Pembukaan

• Sambutan president director, perkenalan tim dan company profile.

• Presentasi business plan masing-masing divisi.

• Presentasi sistem pembelian saham dan perhitungan pengembalian saham (maksimal 100 lembar @ 10.000, 1 orang maksimal 4 lembar).

• Tanya jawab

• Peresmian SC.

• Sambutan guru pembimbing SC.

• Penutup

• Penjualan saham.

6.Evaluasi

Kegiatan ini untuk menilai kembali seluruh kegiatan dan cara kerja anggota dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing selama perusahaan beroperasi.

7.Laporan Akhir

• Masing-masing divisi membuat laporan akhir Perusahaan, laporan dalam bentuk narasi dan deskripsi tentang apa saja yang telah dilakukan, apa saja yang belum dilakukan, dan rekomendasi apakah yang dapat diberikan.

• Laporan dibuat setelah seluruh kegiatan bisnis dihentikan.

• Semua biaya gaji dan biaya operasional harus sudah dibayarkan. (tidak boleh ada hutang yg belum dibayar)

• Saham dan Deviden harus dibagikan pada saat likuidasi.

8.Likuidasi

Kegiatan yang dilakukan saat tahapan likuidasi ini adalah, sebagai berikut:

• Pembukaan (MC 2 orang perwakilan dari masing-masing SC)

• Presentasi SC 1 dilanjutkan Presentasi SC 2 durasi maksimal @ 25 menit.

• Sambutan dari President Director

• Yel-yel kelompok.

• Presentasi laporan aktiftas bisnis oleh semua divisi. (HRD, Prod, Marketing, Keu, PR)

• Tanya jawab panel untuk 2 SC (mak 10 menit)

• Pengembalian saham dan dividen secara simbolis kepada perwakilan pemegang saham.

• Penyerahan Laporan akhir perusahaan kepada guru (soft-file)

• Kesan dan pesan dari guru.

• Penutup dan doa.

• Pengembalian saham dan pembagian dividen kepada para pemegang saham

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post