MODEL IMUT ITU BERNAMA SEMUT
Semua pasti mengenal hewan kecil yang satu ini. Hewan ini sangat familiar dan banyak ditemukan hidupnya disekitar kita. Namun kehidupannya sering kali dikeluhkan sebagai hewan yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Sering mengerubuti makan atau remahan kue yang ada dilantai, tak jarang di meja makan yang menghidangkan beberapa makanan tanpa ‘pengamanan’ akan menjadi favorit bagi hewan ini. Kalo sudah begitu seringkali insektisida diambil untuk mengusirnya bahkan kalo bisa membasminya. Yah…itulah semut, hewan kecil disekitar kita.
Sebenarnya bila kita mau cermat, hewan kecil ini memiliki manfaat dalam kehidupannya sebagai model yang dapat kita tiru. Seperti dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya, pembelajaran IPA banyak memberikan manfaat untuk diambil maknanya dari suatu peristiwa atau kejadian untuk diambil sisi positifnya. Pemaknaan dari suatu peristiwa tersebut diharapkan dapat meningkatkan karakter positif bagi peserta didik kita. Lalu pemaknaan dan model apa yang dapat kita gali dari semut!??
Pertama, kehidupan sosial semut. Dalam kehidupan sosialnya semut memiliki pembagian kerja yang jelas diantara anggota masyarakatnya. Ratu semut sebagai induk reproduktif, semut jantan untuk membuahi sang ratu, dan semut betina mandul sebagai pekerja. Sebagai semut pekerja untuk mencari makan, semut-semut ini akan berusaha mencukupi makanan koloninya. Ketika satu individu semut menemukan makanan, satu semut ini tidak langsung menghabiskan makan yang dia temukan, melainkan memberitahukan temuannya kepada semut-semut lain. Pemaknaan yang dapat diambil dari individu semut ini adalah jadilah kita individu yang tidak egois dan mementingkan diri kita sendiri. Bahwa ketika kita mendapatkan rejeki yang berlimpah tidak ada salahnya kita berbagi dengan tetangga, teman atau saudara kita yang mungkin tidak seberuntung kita.
Kedua, komunikasi semut selalu dimulai dengan “salam”. Manakala seekor semut bertemu dengan semut yang lain, akan menyentuhkan antenanya. Keadaan ini dapat kita analogikan seperti kita bertemu dengan teman. Kita saling mengulurkan tangan untuk bersalaman. Apabila kondisi kita berjauhan dapat diganti dengan ucapan salam. Betapa indah dan terhormatnya kita bila sesama teman atau saudara bertemu dimanapun, saling menyapa dan mengucapkan salam dan bisa berjabat tangan. Kondisi ini akan menciptakan suasana yang penuh kedamaian. Bila sebaliknya setiap ketemu teman atau siapapun kita cuek dan tak peduli maka jalinan persahabatan dan kehidupan sosial tidak akan menciptakan suasana yang indah dan nyaman.
Ketiga, Semut bekerja secara bergotong royong. Saat menemukan makanan yang lebih besar dari ukuran tubuhnya, semut akan membawa makanan itu secara bersama-sama. Tidak ada rasa ingin memiliki sendiri, makanan akan dibawa bersama-sama ke sarangnya. Pemaknaan yang dapat kita ambil adalah untuk kepentingan bersama dalam bermasyarakat, misalkan membangun masjid, atau membuat saluran air, bekerja secara bergotong royong akan memperingan pekerjaan. Bergotong royong akan meningkatkan pula persatuan dan persaudaraan di dalam masyarakat, bukankah kita sering mendengar bersatu kita teguh bercerai kita runtuh???
Keempat, semut bekerja secara teratur dan rapi. Sering kita temukan semut berbaris secara rapi menuju sumber makanan. Demikian pula tampak barisan semut masih dengan kondisi rapi mengangkat makanan secara bersama-sama menuju ke sarangnya. Kita dapat mencontoh perilaku semut yang bekerja secara teratur dan rapi ini. Setiap orang dapat menyeleseikan pekerjaannya dengan cepat, namun tidak semua mampu bekerja secara teratur dan rapi. Dalam beberapa bidang pekerjaan, keteraturan dan kerapian sungguh sangat dibutuhkan. Keteraturan dan kerapian dalam pekerjaan akan menghasilkan produk yang lebih optimal.
Kelima, semut bijak dalam menangani suatu masalah. Fisik semut yang kecil terkadang tidak disadari oleh manusia sehingga kalaupun terinjak, manusia tersebut tak sadar dengan apa yang diinjaknya. Namun demikian semut begitu tenang dan bijak mengetahui adanya ancaman ini. Masihkah ingat tentang kisah Nabi Sulaiman bersama bala tentaranya yang akan melewati lembah semut? Dalam QS An-Naml : 18 tersebutkan “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” . Disinilah semut dengan begitu bijaknya dan tanpa panik mengingatkan kawan-kawannya yang lain agar segera masuk ke lubang-lubang mereka. Perilaku ini dapat kita contoh, apabila kita menghadapi suatu masalah tidak termakan emosi dan mengandalkan amarah atau hawa nafsu dalam menyeleseikannya, tetapi harus dipikir berulang-ulang, apakah tindakan kita sudah tepat. Jangan sampai langkah yang kita ambil salah sehingga tidak mampu menyeleseikan permasalahan yang ada, justru malah menghasilkan permasalahan baru.
Itulah beberapa pemaknaan yang dapat penulis ambil dari model kehidupan semut. Sebenarnya masih banyak yang dapat kita gali dari kehidupan semut, dan beberapa objek selain semut juga dapat kita jadikan sebagai model. Pemodelan memang banyak ditemukan dalam konten pembelajaran IPA. Objek IPA dapat berperan sebagai model belajar sosial sebab mampu menunjukkan contoh-contoh nyata untuk direplikasi. Pemodelan atau modeling ini sesuai dengan teori pembelajaran sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dalam teori pembelajaran sosial, sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku yang diamatinya (Arends, 1997). Dan teori pemodelan tingkah laku ini meliputi empat tahap, yaitu perhatian, ingatan, produksi, dan motivasi.
Seseorang yang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku (dari Model) yang ada bisa orang atau hewan, hasil pengamatan ini dapat dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman yang sudah didapat sebelumnya untuk diulang-ulang kembali agar mudah diingat, kemudian memproduksi perilaku yang diamati tadi, dan keinginan dalam memproduksi perilaku seperti model yang diamati bersumber dari motivasi diri, tentunya meniru perilaku yang mengarah ke karakter positif.
Apakah mata pelajaran lain bisa dilakukan pemaknaan dan pemodelan untuk diambil karakter positifnya??? Jawabannya jelas dapat. Untuk itu silahkan bapak/ibu guru mata pelajaran selain IPA mencobanya, mencari konten yang dapat diberi pemaknaan dan dijadikan model untuk diambil karakter positifnya. Selamat mencoba!!!
Nono Purnomo
Sabtu, 4 Februari 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar