Nono Purnomo

Nono Purnomo lahir di Cirebon 27 Nopember 1976, lulus S1 Pendidikan Biologi UNESA (2001) dan Lulus S2 Pendidikan Sains UNESA (2014). Penulis aktif dalam ke...

Selengkapnya
Navigasi Web
SANG JUARA YANG PELUPA !!!

SANG JUARA YANG PELUPA !!!

Tahukah anda bahwa kita semua yang terlahir ke dunia ini sebagai sang juara??? Masih ingatkah anda bahwa dulu merupakan sang juara dalam kompetisi besar yang diikuti jutaan peserta? Kalo sampai detik ini masih belum ingat juga, mari bersama saya kita telusuri kembali jejak-jejak itu. Mari kita refresh kembali memori perjalanan menjadi sang juara.

Manusia terlahir ke dunia ini sebagai individu yang terbentuk dari perpaduan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Pertemuan keduanya ada pada tempat yang disebut tuba fallopi. Sel kelamin jantan yang sering disebut sebagai sperma dan sel kelamin betina yang disebut sebagai sel telur dipertemukan di tuba fallopi dalam kondisi yang menuntut adanya kompetisi.

Ya…. suatu kompetisi besar, dimana satu sel telur diperebutkan oleh jutaan sperma untuk dibuahi. Kompetisi paling akbar yang ada ini menuntut jutaan pesertanya harus mampu sampai di finish terlebih dahulu. Namun tidak cukup hanya sampai di tempat sebagai yang pertama tetapi harus mampu menembus sel telur hingga mampu membuahinya.

Perjalanan awal kompetisi

Ketika pertama kalinya jutaan sperma ditumpahkan di Vagina, inilah start dimulainya perjalanan itu. Tidak semua sperma yang ada mampu bertahan di tempat awal ini, bagi sperma yang berkromosom X tampaknya lebih survive di banding sperma yang berkromosom Y, hal ini akibat dari kondisi derajat keasaman (pH) alami mrs v yang berkisar 3,5. pH ini tantangan awal sprema berkromosom Y, ada yang lolos dan bisa melanjutkan perjalanan, namun tidak sedikit yang tumbang sehingga tidak mampu lagi melanjutkan perjalanan.

Mereka yang mampu melanjutkan perjalanan menelusuri ‘lorong-lorong’ yang panjang untuk menuju ke tuba fallopi. Panjangnya lorong-lorong ini membuat sebagian peserta kompetisi (baca:sperma) banyak yang kelelahan. Mereka yang tidak cukup energy akan menyerah dan berhenti di tempat. Mitokondria sebagai organel penyedia energy yang dimiliki sel sperma yang berada di ekor sprema tidak mampu lagi menghasilkan tenaga. Inilah tempat kedua dimana banyak peserta kompetisi yang berguguran tidak mampu melanjutkan lagi perjalanan.

Bagi yang masih mampu melanjutkan perjalanan dituntut lebih cepat sampai di tempat. Ibarat lomba lari 1000 m sudah tampak pita kemenangan di depan mata yang harus segera diraih. Namun demikian tidak cukup hanya cepat dan sampai. Sel telur yang sudah siap untuk di perebutkan oleh sperma yang mampu lolos hingga tuba fallopi, masih memiliki tantangan fisik yang harus di hadapi sperma. Yah….sel telur ternyata memiliki pelindung yang bernama Dinding Zona Peluzida, dan sprema yang ada harus mampu menembusnya.

Tantangan untuk menembus Dinding pelindung Sel Telur

Dinding pelindung sel telur yang bernama “Zona pelucida” memiliki kemampuan “menolak” sperma yang mau menembus sel telur. Harapannya bila sudah mampu menembus dinding ini untuk membuahi inti sel telurnya agar dapat dipadukan dengan inti sel sperma. Ternyata hal ini tidak mudah, banyak sekali sperma yang sudah sampai di tuba fallopi dan berusaha masuk untuk menembus inti sel telur, berakhir dengan penolakan begitu kuatnya oleh dinding zona pelucida. Jutaan sperma dan berakhir dengan jumlah kurang lebih 300 sampai 500 sperma berjuang terus menerus untuk menembus dinding zona pelucida. Adakah yang berhasil???

Pada akhirnya ada satu sperma yang begitu “sakti” mampu menembus dinding zona pelucida, dengan Akrosoma yang yang ada di kepala sperma itu ditembuslah dinding zona pelucida. Dengan enzim­enzim yang dikeluarkan dari akrosoma dan secara berurutan: Hyalurunidase, Corona penetrating enzim (CPE) dan terakhir akrosin untuk menembus zona pelusida. Runtuhlah dinding pertahanan itu. Dan Satu sperma ini menjadi pemenangnya. Menjadi Sang juara. Kompetisi itu berakhir dengan terbentuknya zigot dan terus tumbuh menjadi bayi kemudian terlahir ke dunia ini sebagai diri kita masing-masing.

Mereplikasi Militansi Perjuangan Sperma

Itulah diri kita, wahai para pemenang…. wahai sang juara. Itulah perjalanan hebat anda dengan tahapan yang begitu luar biasa. Saat itu anda adalah peserta kompetisi terhebat yang mampu menyisihkan ratusan juta kompetitor lain dan anda sebagai pemenangnya. Dengan begitu banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi serta tahapan yang melelahkan. Maka semangat juang itu jangan pernah dilupakan. Ingatlah terus perjuangan itu.

Dan sekarang saatnya kita mereplikasi semangat juang itu, saatnya kita terus menggelorakan dalam diri kita bahwa diri ini pernah menjadi yang terbaik, maka sudah sepatutnya kita terus berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal. Bila kita saat ini merasa tidak memiliki semangat untuk berusaha jadi yang terbaik, ingatlah kembali saat anda pernah mengalahkan jutaan pesaing anda. Ingat bahwa anda adalah sang juara. Jangan sampai anda tidak mampu mereplikasi kembali semangat itu, kalau anda tidak ingin disebut sebagai SANG JUARA YANG PELUPA!!!

Nono Purnomo

Selasa, 24 Januari 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post