Sang surya malu-malu menampakkan sinarnya. Mendung hitam tipis menyelimuti langit yang membentang. Kusembulkan wajah keluar jendela menengok ke arah cakrawala yang seolah tak memberikan asa. Pagi itu saatnya aku harus berangkat ke masjid di sudut kota. Seperti  biasanya, Minggu pagi adalah waktuku untuk bersama dengan jamaah Jamiyyatul Qurra masjid Syuhada Yogyakarta dalam belajar tilawah Al Quran. Selain Minggu pagi, kegiatan ini juga diadakan pada Jumat sore.

Jamiyyatul Qurra adalah jamaah dalam program belajar tilawah (membaca Al Quran dengan lagu khusus). Kegiatan ini merupakan salah satu program kegiatan pembelajaran Al Quran  yang diadakan oleh LPQMS (Lembaga Pendidikan Al-Quran Masjid Syuhada). Ada 4 program yang digelar yaitu kelas Pemula/Dasar, Tajwid, Murottal, dan Tilawah. Tiap kelas tersebut diampu oleh ustaz dan ustazah yang mumpuni di bidang masig-masing.

Untuk masuk dalam kelas tilawah, seseorang harus lolos tes bacaan tajwid dan murottalnya. Oleh karenanya disediakan kelas pemula, tajwid dan murottal bagi peserta yang belum menguasai ketiganya. Anggota kelas tilawah yang aku ikuti ini sangat  heterogen di mana terdiri dari laki-laki dan perempuan yang usia dan profesinya cukup beragam. Mulai dari pelajar SMA, mahasiswa, dan juga para anggota yang berprofesi sebagai penghulu, bidan, guru, wiraswastawan, dsb. Walau demikian, tujuan mereka adalah sama yaitu belajar.

Alih-alih tentang kata "belajar" atau menuntut ilmu, ini adalah sesuatu yang diwajibkan dalam Islam . Beberapa hadis telah menyebutkan  tentang keutamaan belajar atau menuntut ilmu diantaranya adalah :

1. Hadis tentang  “Kewajiban Mencari Ilmu”

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr).

2. Hadis tentang   “Anjuran Menuntut Ilmu”

أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ

Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits).

3. Hadis tentang “Kebahagiaan Dunia-Akhirat berkaitan dengan ilmu”

مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi).

Tiga hadis tersebut sangat menguatkan tentang keutamaan dan kewajiban menuntut ilmu.

Lebih luas bicara tentang belajar, tentunya tak terbatas tentang apa yang bisa kita pelajari. Ilmu apa saja yang bermanfaat bisa kita pelajari. Dan tak ada batasan umur untuk belajar. Tak hanya di bangku sekolah dan lembaga pendidikan saja kita bisa belajar. Tetapi di manapun kita berada, banyak hal yang bisa menjadi sumber belajar.

Adapun untuk belajar Al-Quran  Allah menjanjikan keutamaan tersendiri bagi kaum yang mau mempelajarinya. Beberapa hadis menyebutkan, diantaranya :

1. Hadis tentang “Keutamaan Mempelajari Al Qur’an”

خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ

Artinya : ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari).

2. Hadis “Keutamaan Membaca Al Qur’an”

إِقْرَؤُالْقُرْاآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهْ

Artinya : ”Bacalah kamu sekalian Al Qur’an, karena sesungguhnya Al Qur’an itu akan datang pada Hari Kiamat sebagai penolong bagi para pembacanya”. (HR. Ahmad dan Muslim).

Demikian sedikit ulasan tentang belajar atau menuntut ilmu yang seharusnya tak berhenti karena tak berada di bangku sekolah lagi. Semoga bermanfaat.

Yogya, 10 Maret 2020