Dalam hening duka yang menyayat hati terkait dengan penolakan pemakaman seorang pejuang kemanusiaan oleh warga Sewakul Ungaran Semarang beberapa hari yang lalu, kini hati kita dibuat haru dan lega oleh seorang hamba yang berhati mulia Bapak Badaruddin. Seorang kepala desa di Talunombo Sapuran Wonosobo tersebut sepertinya ikut merasakan kepedihan hati seorang janda yang kehilangan putrinya Nuria Kurniasih perawat di rumah sakit dr. Karyadi Semarang yang meninggal akibat terpapar virus Corona.

Tersentuhnya hati Bapak Badaruddin dengan peristiwa tersebut dan kasus-kasus serupa di beberapa daerah lain membuat dirinya bertekad untuk mewakafkan tanah pribadinya seluas 2500 meter sebagai tempat pemakaman jenazah korban Corona. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk apresiasi, rasa hormat dan dukungan moral terhadap para tenaga medis yang tengah berjuang melawan wabah Covid-19. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap sesama manusia.

Semua yang terjadi di dunia ini pasti tak akan lepas dari campur tangan Sang Mahakuasa. Di antara orang-orang yang dibutakan hatinya untuk menerima pemakaman jenazah di lingkungannya, Allah mengetuk hati seorang hamba-Nya yang merelakan sebidang tanah miliknya sebagai tempat peristirahatan terakhir para korban Covid-19 di mana sebagian masyarakat masih memandang sebelah mata korban meninggal akibat kasus tersebut. Selain itu beliau juga menyumbangkan gajinya selama satu bulan untuk keperluan penanganan kasus wabah pandemi dunia tersebut. Semoga akan ada Badaruddin-Badaruddin lain yang trrsebar di bumi nusantara.

Demikianlah Allah mencipta segala sesuatu di dunia secara berpasangan. Ada kesulitan maka ada kemudahan. Dan Allah selalu menyertakan kemudahan di balik kesusahan tersebut. Allah hadirkan Bapak Badaruddin sebagai pahlawan hati yang patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya di tengah kasus Corona yang mendunia.

Yogya 14 April 2020