Nopiranti

Menulis adalah Me Time, terapi sederhana untuk kesehatan jiwa raga, membahagiakan diri sendiri dan menebar manfaat bagi orang lain. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbagi Rasa
Koleksi pribadi

Berbagi Rasa

Berbagi Rasa

Malam kemarin selepas isya, saya bercengkerama dengan anak-anak. Saya mengajak putri bungsu yang baru kelas 2 SD untuk setor tulisan tentang kisah hariannya dalam buku catatan khusus yang sudah dia siapkan.

Saat si bungsu mulai asyik menulis, putra kedua mengajak saya main congklak. Saya pun larut dalam keseruan permainan tradisional itu. Awalnya jagoan saya itu coba unjuk kemampuan main congklak mengikuti saran abinya. Katanya kalau main harus penuh perhitungan. Biji congklak harus dihitung dulu, supaya tidak rugi.

Namun, saya malah ngasih ide yang berbeda. Boleh sih main penuh perhitungan begitu. Tapi, kok rasanya kurang asyik ya? Main jadi terasa beban dan cape. Stres mikirin tuh biji congklak takut diambil lawan. Padahal harusnya main itu bikin senang dan menciptakan suasana ceria.

Saya bilang sama putra kedua saya, udah main congklaknya santai aja. Ikuti kata hati mau ambil gunungan biji yang mana aja. Terus biarkan jemari yang bergerak santai dan lincah memasukkan satu demi satu biji congklak. Lihat kejutan apa yang akan terjadi. Di manakah biji itu nanti berhenti? Di tempat kita sendiri sambil dapat bonus nembak gunungan biji lawan kah? Atau terhenti di tempat lawan dan kita ga dapat apa-apa?

Menurut saya di sini serunya main congklak tanpa banyak pertimbangan menghitung biji. Sensasi kejutan biji akhir itu yang bikin suasana ramai. Terkadang kita yang kena zonk dan jadi bahan ketawaan lawan. Atau sebaliknya, lawan yang kena sial dan kita merasa bahagia karena menang.

Putra saya bilang kok beda sih cara saya umi dan abi ngajarin main congklaknya. Saya bilang tak ada yang salah dengan kedua cara tadi. Kalau mau belajar serius tentang perhitungan dan strategi, silakan pakai cara abi. Tapi, kalau mau santai dan suka-suka aja, ya ikut cara umi. Mana saja cara yang membuatmu nyaman bermain, silakan lakukan. Belajar seriusnya dapat dari abi. Belajar bahagianya dapat dari umi. Yang jangan itu main tapi ujung-ujungnya kesal, bete, marah-marah, tidak sportif menerima kekalahan, dan jadi musuhan sama lawan main. Namanya juga permainan, pasti ada saatnya kita menang. Juga ada saatnya kita kalah.

Sesekali saat saya lagi fokus dengan biji congklak bareng putra kedua, putri bungsu saya menginterupsi. Dia minta perhatian saya juga untuk membimbingnya menyelesaikan tulisan. Konsentrasi saya terpecah. Mata awas ke biji congklak. Tapi, telinga dan mulut berpusat ke putri bungsu. Dia menolak untuk menulis cerita pengalaman. Maunya dia tulis tentang pantun.

Saya lalu menjelaskan pantun itu ada dua bagian, sampiran dan isi. Kalau cara saya bikin pantun biasanya nulis isinya dulu baru mikirin sampiran. Saya lalu ajak dia mau memikirkan pesan apa yang mau disampaikan dalam pantunnya. Akhirnya pilihan jatuh pada pantun nasehat. Lumayan malam itu dia belajar membuat tiga bait pantun. Senyum pun terkembang saat dia membacakan ulang pantun hasil kolaborasi kami malam itu.

Saat si bungsu selesai nulis, saya pun menyerah main congklak. Sungguh menguras energi ternyata harus berbagi rasa begitu. Pikiran terpecah mikirin strategi main congklak dan menguntai ide menjadi pantun. Dipikir-pikir itu saya dan anak-anak sedang prakrek literasi, numerasi, dan karakter di saat bersamaan. Belajar dengan cara menyenangkan. Mainya dapat, kualitas kebersamaan juga dapat. Alhamdulillah.

Nopiranti's note

Sukabumi, 12 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bunda..salam

12 Mar
Balas

Bahagianya bisa berbagi rasa dengan anak shalih shalihah, lama tak saling kunjung ya Bund, dalam sehat dan sukses selalu serta bahagia selalu bersama keluarga tercinta.

12 Mar
Balas



search

New Post