EGP
#TantanganMenulis365-H49
EGP
Siapa yang tak kenal pasangan Pa Ju dan Bu Lit. Mereka petani sukses yang sawah dan kebunnya paling luas di kampung. Rumah mereka yang besar di atas bukit, nampak kokoh berpagar beton tinggi menjulang. Agak jauh dari area pemukiman warga.
Pa Ju dan Bu Lit ini kompak sekali. Lisan mereka terkenal pedas level seuhah hot jeletot dan tajam setajam silet jika berkomentar apapun pada sekeliling. Banyak pekerja di lahan mereka yang sakit hati karena pernah dicaci. Para tetangga juga sudah sangat jengah dengan kata-kata merendahkan yang sering seenaknya saja mereka lontarkan. Diam-diam semua orang menyimpan dendamnya masing-masing.
Kebencian itu nampak jelas terlihat di satu siang yang terik menyengat. Saat ada asap mengepul dari bagian belakang rumah Pa Ju dan Bu Lit. Semakin lama asap semakin membumbung. Lalu nampaklah kilatan si jago merah yang melahap lumbung padi mereka. Sambil pontang-panting mengambil air di kolam ikan yang luas di halaman depan, Pa Ju, Bu Lit, dan beberapa orang pekerja di rumah mereka berteriak-teriak meminta tolong pada warga. Satu dua orang mulai keluar untuk melihat. Tapi, entah siapa yang mulai, semua beringsut-ingsut berlalu dan masuk lagi ke rumah masing-masing. Tak ada satu pun warga yang berniat menolong.
*Catatankecilku.
Sukabumi. Rabu, 3 Juni 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaalloh Jaga Lisan. Semoga Alloh selalu menjaga kita dari lisan yg tidak baik Amminn lanjuttt teh pentigrafnya
Iya, Miss. Menasehati diri sendiri khususnya.
Sungguh menjaga lisan amat penting agar tiada hati tersakit. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Betul sekali Ibu. Nasihat untuk diri saya pribadi khususnya.
waduuh, jika seperti itu, siapa yg akan menolong, itu semua karena lidah dan sikap mereka...waah, asyik juga pesan moralnya..mengena...apik bu critanya..salam
Terima kasih sudah mampir Bapak. Salam.
Keren Bu
Terima kasih Ibu. Pengingat untuk saya pribadi khususnya.
Keren
Alhamdulillah. Terima kasih Ibu. Salam kenal.