Nora Vitaria

Penulis bernama Hj. Nora Vitaria, M.Pd. dilahirkan di Prabumulih, Sumatera Selatan tahun 1964 merupakan putri pertama dari enam bersaudara. Buah hati pasangan B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Dua Beranak

Bukan Dua Beranak

Tantangan Hari Ke- 17

#TantanganGuruSiana

Usai sholat magrib membawa Yasin, mengirim doa untuk almarhum ibunda Hj. Rosani dengan adinda Elva Lidya. Ini malam Jumat minggu ketiga. Tidak terasa mereka meninggalkan kami hampir sebulan. Almarhum adinda Elva Lidya tanggal 19 besok tepat satu bulan, sedangkan almarhum ibunda sudah 3 minggu. Kepergian mereka selisih 6 hari. Adinda dahulu yang pergi, kemudian baru ibunda. Kepergiannya sudah suratan dan janjiannya, yang tidak bisa ditunda ataupun dimajukan. Semuanya rahasia Allah.

Malam Jumat ini ada kejutan bagi kami sekeluarga. Usai sholat magrib kami sekeluarga membaca surat yasin mengirim doa untuk kedua almarhum serta alm/almh yang sudah lama pergi. Termasuk kakek, nenek, adik, dan mertua. Intinya mengirim doa keluarga sesuai dengan silsilah keuarga masing- masing.

Apa kejutan yang kami rasakan? Apa makna judul Bukan Dua Beranak? Secara kebetulan ponakan Bella Ayu membidik orang tuanya sedang membaca Yasin dan dikirim di grup keluarga. Saya kaget dengan foto tersebut. Fisik tangannya milik adik ipar saya, sedangkan mukanya mirip sekali dengan wajah ibu saya (almarhum Rosani) bahkan mirip juga dengan adik saya yang bungsu Tina Rosalina. Berulang-ulang, saya pastikan dan mengamati foto tersebut. Lalu saya tanyakan dalam grup

"Ini foto Yani atau Tina" tanya saya dalam grup. Yani adalah adik ipar saya. Suaminya saudara kandung saya nomor tiga. Sedangkan saya anak pertama, yang berpulang Elva Lidya anak nomor dua.

Adik saya Tina menjawab "Bukan Yuk, aku masih di jalan" komennya dalam grup. Saya juga sebenarnya sudah membaca pesannya yang menyatakan keberadaannya sedang di Muara Enim. Saya pikir mungkin sudah sampai dan bergabung yasinan di rumah adinda Odo (adik saya nomor tiga tersebut, sekaligus suami Yani).

MasyaAllah kami sekeluarga menjadi kaget. Melihat foto tersebut. Seakan-akan dua beranak selesai sholat dan membaca surat Yasin. Anak lelakinya yang sulung bernama Odo dan mamak. Faktanya sebenarnya bukan dua beranak. Parasnya pun mirip adik bungsu saya bernama Tina. Padahal wajah adik ipar saya, sangat jauh untuk mirip dengan mamak.

Subhanallah mungkinkah ini tanda bahwa almarhum sudah bahagia di sana? Allah pancarkan wajah almarhum melalui foto, sebagai simbol pengobat rindu dan menitipkan salam pada kami yang ditinggal, tepatnya pada minggu ketiga malam Jumat 17 Juni 2021.

Untuk ibunda, ayahanda, adinda, kakek dan nenenda, semoga Allah melancarkan perjalanan menuju jannah-Nya. InsyaAllah kami mengirim doa, semoga kita bertemu di sana dalam kondisi husnul khotimah. Salam dari kami semua, selamat beristirahat yang tenang. Anak, mantu, cucu dan cicit.

Bengkulu, 17 Juni 2022?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah smg berkah

18 Jun
Balas

Alfatihah ...

17 Jun
Balas



search

New Post