Nora Vitaria

Penulis bernama Hj. Nora Vitaria, M.Pd. dilahirkan di Prabumulih, Sumatera Selatan tahun 1964 merupakan putri pertama dari enam bersaudara. Buah hati pasangan B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang Tua Perlu Waspada

Orang Tua Perlu Waspada

Tantangan Hari Ke 7

#Tantangan Gurusiana

Orang tua akan bangga melihat keberhasilan putra putrinya. Baik masa sekolah maupun bekerja. Ditandai dengan naiknya karier seseorang. Keberhasilan tersebut tentu diraih dengan perjuangan. Hal mustahil bisa sukses kalau bermalas-malasan bertolak belakang dengan makna peribahasa Bagai Durian Runtuh.

Peribahasa tersebut peruntungan nasib dan takdir yang diberikan Allah. Ketiban mendapat rezeki, hadiah dari seseorang, itu bisa diperoleh secara tiba-tiba. Berbeda dengan prestasi. Prestasi diperoleh dengan tekat, kemauan yang tinggi untuk mewujudkan impian. Secara terus menerus berlatih, belajar tanpa henti. Mencari trik-trik agar bisa lolos dari tantangan. Bahkan seseorang bisa menemukan, strategi cepat mewujudkan impiannya. Tentu saja diperlukan sifat ulet. Anak yang berprestasi biasanya berkarakter rajin, teliti, bertanggung jawab, peduli sesamanya, dan berambisi.

Sebaliknya anak yang gagal, malah tidak ada motivasi sama sekali. Malas, masa bodoh, dinasihati lewat loncong saja. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Kurang tanggung jawab, tidak ada rasa bersalah, seenaknya bertindak.

Foto yang penulis cantumkan adalah calon generasi yang siap bersaing dengan dunia luar. Mereka adalah pejuang tangguh menantang masa depan. Generasi cerdas, sehingga mampu meraih juara umum tiga besar. Juara umum setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII.

Tahukah pembaca, apa makna tersirat dari judul artikel di atas? Orang tua perlu waspada. Waspadalah ketika putra putri kita didominasi rasa malas. Sifat malas kemungkinan bisa sukses kecil sekali. Sifat malas beriringan dengan sifat kurang motivasi. Penulis akan memberikan salah satu contoh dunia pendidikan yaitu literasi. Sejauh mana peningkatan literasi kita, putra putri kita. Sudah banyakkah kosa kata yang ditulisnya? Bagaimanakah penerapan kebahasaannya? Contoh yang sepele kata "pakaian" ditulis "pakayan, uang ditulis uwang, telepon ditulis telefon, aktif ditulis aktip, masyarakat ditulis masarakat, karena ditulis karna, setuju ditulis setujuh, aktivitas ditulis aktipitas, dsbnya. Semua yang ditulis tersebut salah. Mengapa kesalahan ini bisa terjadi? Penyebabnya kurang literat, kurang membaca dan tidak teliti.

Penulis sudah terapkan di sekolah, cara meningkatkan literasi siswa melalui absen daring di GCR. Guru memberikan sebuah pertanyaan ringan dan mudah, sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Jawaban harus dalam bentuk paragraf. Siswa diberi iming-iming "Jika tulisannya melebihi 5 kalimat maka akan diberi nilai sikap baik" Bonusnya siswa menjadi cerdas karena nalarnya dilatih berimajinasi.

Contoh pertanyaannya Bagaimana reaksimu melihat tumpukan piring kotor, sementara ibumu sedang sakit? Jelaskan aktivitas Anda pada hari minggu kemarin! Pertanyaan ini siswa disuruh menjawabnya dalam bentuk paragraf. Siswa harus mahir merangkai kata, kalimat dengan menggunakan konjungsi yang tepat.

Apa yang terjadi? Jauh dari harapan. Siswa didominasi rasa malas. Sudah diingatkan dalam kolom komentar "Jawab minimal 5 kalimat Nak' Masih saja siswa cuma jawab 1 kalimat. Parahnya siswa hanya menjawab " Ada, hadir" saja. Weleh weleh Nak.

Sistem ini sukses di kelas unggul. Siswa mengerjakan sangat semangat dan bersaing dengan temannya untuk mendapatkannya nilai 90.

Nah waspada ya Bapak Ibu, putra putri kita termasuk generasi literatkah? Mari ingatkan anak kita agar tidak tergilas dengan zaman.

Bengkulu, 7 Januari 2022.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Fenomena ini disadari oleh para pejabat, tapi entahlah, kebijakannya tak solutif dan cenderung pragmatis. Kita tetap menjadi kambing empuk yang hitam...

07 Jan
Balas

Fenomena ini disadari oleh para pejabat, tapi entahlah, kebijakannya tak solutif dan cenderung pragmatis. Kita tetap menjadi kambing empuk yang hitam...

07 Jan
Balas

Sukses hanya akan dicapai dengan doa dan kerja keras.

07 Jan
Balas



search

New Post