Ini pertama kalinya aku ikut pelatihan menulis pagi pagi mruput sudah bersiap diri berangkat pelatihan menulis dibanjarnegara,celoteh riang dede dan dentingan alat masak terdengar saling bergantian seolah menjadi musik pagi yang enak untuk dinikmati.tak terpikir olehku seperti apa nanti disana yang terbersit dikepalaku hanya belajar dan belajar. Anak bungsuku bertanya penuh selidik “imi mau kemana??” kok masaknya pagi banget kita mau makan sahur lagi ya???”.” Imi mau kebanjar de...” mau jalan jalan ya mi?enggak de imi mau latihan menulis aku menjawab sambil terus nyambi masak dede tertegun sesaaat dan bergumam sudah besar kok masih latihan nulis,,, aku hanya tersenyum simpul .berulang kali dede bertanya hal yang sama meskipun aku sudah berusaha menjelaskan dengan bahasa yang sederhana tetep aja dia ngusel pengin ngerti,”sudah besar kok masih saja berlatih menulis mi?” nanti disana teman teman imi semuanya orang dewasa atau ada anak anaknya? Masa sudah besar masih latihan menulis...mulut mungilnya tak berhenti bertanya dan terus bertanya.

Tak seperti dalam bayanganku ternyata team penyaji pelatihan menulis SAGU SABU orangnya asyik sehingga pelatihan menulis ini serasa ringan dihati sedikit demi sedikit mencoba memahami cara menulis yang benar dan menarik untuk dibaca.dibenak sudah mulai bermunculan ide ide kecil untuk mulai menulis.dan ketika penyaji memberikan tugas untuk menulis dan JENGJENG....rentetan kata yang seharusnya menjadi kalimat tiba tiba mbundet ditengah jalan.... bumpet...kelas yang tadinya sejuk terasa begitu panas keringat keluar semua panik melihat yang lain sibuk menuangkan ide kedalam bentuk tulisan sementara aku harus berpikir keras supaya ide yang tadi muncul mau keluar...mati gaya rasaku saat itu...bingung kudu nulis apa.butuh waktu lama untuk mengembalikan suasana tidak nyaman itu.sepuh menit...ya sepuluh menit ideku harus muncul kembali pikirku saat itu namun ternyata lebih dari sepuluh menit ideku masih ngumpet dan malu malu untuk keluar.selesai season aku tak mampu menyelesaikan tugas membuat cerita sebanyak 300 kata aku hanya mampu mebuat 206 kata miris rasanya.

Peserta SAGU SABU Banjarnegara