Nova Haryono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hidangan “Cinta dan Ikhlas” untuk Guru

Kadang kita sebagai seorang pendidik (guru) merasa bangga dengan titel yang kita dapatkan yaitu GURU, karena sebutan guru tidak dapat dimiliki oleh semua orang. Pemberian pangkat guru hanya dimiliki oleh seseorang yang menjadi panutan ilmu (orang yang memberikan ilmu kepada orang lain). Kita juga bangga menjadi seorang guru karena guru paling dihormati dan dihargai oleh masyarakat sehingga guru disebut juga dengan istilah di GUgu dan ditiRU. Kadang juga kita sebagai guru terlena dengan pangkat/titel yang kita sandang selama ini, sehingga kita masih berpikir bahwa guru adalah orang yang mengajarkan materi kepada orang lain tanpa memperdulikan proses dan hasil dari yang kita ajarkan kepada orang itu.

Dilain pihak ada pula Guru yang selalu berpikir pesimis dan malu dengan pekerjaan yang dimiliki yaitu sebagai guru bila kita melihat secara materi, yaitu gaji perbulan yang kita dapat apabila dibandingkan dengan teman-teman kita diluar sana yang mempunyai pekerjaan yang menurut mereka baik dan menghasilkan materi yang lebih besar.

Kita juga kadang tersirat untaian kata, “Aku bosan menjadi guru karena yang dikerjakan hanyalah itu-itu saja”. “Kenapa saya harus repot dan cape memberikan pengajaran yang baik kepada orang lain toh mereka bukan keluarga saya?” “Kenapa saya harus berangkat ke sekolah tiap hari toh anak-anak yang saya ajar tidak akan bodoh bila ditinggal saya slama satu hari?”. “Mengapa saya harus datang lebih pagi dan mengikuti aturan sekolah toh teman-teman seprofesiku saja datang lebih siang?” dst...........pernyataan-pernyataan diatas akan selalu kita ucapkan selama kita tidak menyadari betapa mulianya pekerjaan yang kita lakukan selama ini.

Kita bersama tahu bahwa Jaman telah berganti, kemajuan IPTEK selalu meningkat, dunia pendidikan juga berubah ke arah yang lebih kompleksitas dan dinamis. Masyarakat tahu betul akan pentingnya pendidikan dalam hidup. Guru juga tahu betul peranannya sebagai transformasi ilmu kepada generasi penerus bangsa. Tetapi yang menjadi pertanyaan saya “Apakah kita sebagai guru sudah mengalami perubahan dan pembaharuan dalam mengajar?” dan pertanyaan yang kedua “Apakah pembelajaran yang kita lakukan sebagai guru sudah seirama dengan kemajuan jaman sekarang?”. Jawabannya tentu kita sendiri sebagai guru yang mampu menjawab.

Sekarang Pemerintah begitu serius menangani kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, Pemerintah juga begitu menyanyangi kita sebagai guru. Segala bentuk tunjangan fungsional dan sertifikasi diberikan oleh pemerintah kepada kaum guru diberikan. Segala fasilitas pembelajaran diberikan kepada setiap sekolah demi kemajuan pendidikan. Kita harus membalas pemberian-pemberian istimewa yang diberikan pemerintah kepada kita yaitu cukup menjadi GURU yang PROFESIONAL dan BERKOMPETENSI.

Kompetensi Profesional Guru, tentunya tidak semudah yang kita bayangkan. Perlu perjuangan dan proses yang cukup lama. Guru merasa sangat terbebani dengan adanya kompetensi tersebut sehingga tersirat pertanyaan “Sedemikian beratkah seorang guru dalam mendidik peserta didik?”. Beberapa kompetensi yang kita pikul hendaknya tidak dijadikan suatu beban yang sangat berat sehingga kita selalu berpikir terus menerus mencari cara bagaimana mencari bantuan agar beban itu terasa ringan. Kita jangan berpikir bantuan itu selalu datang dan mudah untuk dicari melainkan kita harus berpikir secara positif dan penuh kepercayaan bahwa kita bisa mengikuti kompetensi yang diharapakan oleh pemerintah. Ada beberapa resep cara kita meringankan kompetensi guru yang kita emban agar menjadi ringan yaitu resep terbaik dengan penuh Cinta dengan rasa Keikhlasan.

Cinta yang pertama adalah kita harus mencintai diri sendiri karena guru yang mencintai diri sendiri merupakan guru yang dapat mencintai orang lain dan dicintai orang lain (peserta didik). Guru ini merupakan lilin menyinari lilin lain, tetapi juga memperthankan cahanyan bagi diri sendiri. Mungkin mengajar itu melelahkan, membuat kita frustasi dan sekaligus ruwet tetapi bila kita mencintai diri kita sendiri semua rasa lelah, frustasi dan kesibukan dapat kita hilangkan dengan memanjakan diri kita dengan berbagai kegiatan yang mampu merefreshkan kepenatan kita sehingga kita siap kembali menjai seorang pengajar. Guru yang hebat memiliki cinta kepada diri yang membebaskan diri kita dari berbagai keluhan sehingga kita mampu menyebarkan cinta kepada peserta didik dengan keikhlasan yang mengharapkan barokah dari sang pencipta.

Cinta yang kedua adalah cinta akan profesi guru. Guru yang ikhlas adalah guru yang mampu mencintai pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan benar-benar memahami bahwa imbalan tidak selalu berbentuk uang. Melainkan kita sebagai guru menikmati peluang untuk menjadi sebuah “cahaya lampu” yang menerangi pemahaman peserta didik dan memberikan cahaya di otak/pikiran jenius peserta didik, menyaksikan langsung munculnya perubaha pada peserta didik dari nilai nagatif ke positif, melihat langsung dengan senyuman peserta didik kita yang tumbuh berkembang dengan kematagan ilmu yang kita berikan, kebanggaan dan kepuasaan di atas tidak terukur dengan bongkahan emas dan berlian. Semuanya dapat kita nikmati karena kita mencintai pekerjaan atas dasar keihklasan menuntun generasi yang sesuai dengan aturan dan syariat Allah SWT.

Cinta yang ketiga adalah kita harus mencintai peserta didik kita. Guru yang ikhlas adalah guru yang tidak pernah membeda-bedakan asal-usul, ekonomi, penampilan peserta didik melainkan guru harus memandang rata bahwasanya peserta didik adalah sama-sama mengharapakna bimbingan dan arahan dari guru. Tidak ada peserta didik yang favorit! Tidak ada pembatasan komunikasi!. Pemberian pesan non verbal dalam pembelajaran, sikap peduli kepada peserta didik, komunikasi yang lancar antara peserta didik dan orangtua, sikap ramah dalam memberikan nasehat atas keselahan peserta didik adalah bukti nyata bahwa kita sebagai guru cinta kepada peserta didik kita. Dan kita harus yakin bahwa kita mencintai anak kita, anak kita pun akan mencintai kita sehingga pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan harmonis sehingga tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan dapat tercapai dengan baik.

Cinta yang keempat adalah mencintai rekan kerja kita di sekolah. Hubungan yang harmonis antar sesama rekan kerja dapat meningkatkan kekokohkan lembaga/sekolah dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Sikap yang saling terbuka dalam menerima saran dan kritik antar sesama guru dan kepala sekolah dalam mengelola sekolah adalah modal terpenting kemajuan lembaga/sekolah. Dengan rasa cinta juga kita dapat mempererat rasa kebersamaan yang dihiasi rasa saling peduli, menghormati, menghargai dan membantu sehingga setiap pekerjaan yang kita lakukan terasa lebih nikmat karena kita saling berbagi, karena rasa cinta juga antar guru memiliki kesemangatan, rasa percaya diri yang besar dan kekuatan yang kokoh dalam melaksanakan pembelajaran. Rasa saling memiliki satu sama lain karena cinta mampu mengurangi beban pikiran dan mampu mengisi kekurangan kita. Dan pada akhirnya dengan cintalah hubungan harmonis akan tercapai dan dapat mengangkat harkat, martabat kita sebagai guru.

Cinta yang terakhir adalah cinta kita pada lembaga. Guru yang memiliki keihklasan cinta adalah guru yang mampu menempatkan dihatinya bahwa lembaga tempat kerja adalah ladang amal (daun emas) yang indah selalu tubuh dengan gemerlap yang dilandasi dengan keiklhasan mengelola ladang dan keputihan niat menyuburkan ladang untuk dijadikan ladang yang bermanfaat bagi semua orang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Teaching by heart... Keren habis tulisannya...

20 Oct
Balas

Makasih.. dg cintanya.. semoga sy bisa mempunyai keikhlasan cinta itu.

20 Oct
Balas

Amiin.makasih .....tulus berbagi ikhlas memberi.

21 Oct

Wow....mantap ka Nova pgn byk belajar sama ka Nova.....salut pisan euy....

20 Oct
Balas

Mari sama sama kita belajar

21 Oct

Mari sama sama kita belajar

21 Oct

Makasih bu nur....semangat mendidik.

21 Oct
Balas



search

New Post