Koma
Aku memiliki kedua orang tua
Mereka sangat baik pada anak perempuannya
Namun aku tak memiliki saudara
Anak tunggal sebutannya
Dua orang tuaku kaya
Limpah harta gersang kasihnya
Hatiku hampa entah kemana
Ingin berbincang padanya
Namun derai air mata saja adanya
Mengapa?
Koma masih saja menjadi tanda eja
Akankah ia tak mengijinkan titik untuk mengakhirinya
Di gedung lantai dua
Mataku masih saja basah tak mengering
Kakiku masih saja berhenti tak bergeming
Tanganku melemah tak mau ambil pusing
Dan hatiku retak mendengarkan suara bising
Tak apa
Kita dengarkan saja dengan seksama
Lama-lama juga akan mereda
Sudah selesai ?
Oh belum ternyata
Baiklah aku dengarkan lagi kebisingan ini
Boleh aku pergi?
Mengapa tidak boleh?
Baiklah aku diam di sini
Masih koma ?
Mengapa sedari tadi tidak berganti menjadi titik ?
Oh begitu kiranya
Akan ku tunggu kapanpun selesainya
23:47
Surabaya, 28/07/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar