Novianti, M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Perlunya Sebuah Komitmen dalam Pembelajaran

Selangor (07/03/2019) Sesuai skedul, bahwa setiap hari Kamis adalah kegiatan kunjungan ke sekolah, maka pada hari ini kami mengunjungi 2 sekolah vokasional atau kejuruan. Sekolah pertama yang kami kunjungi adalah Kolej Vokasional Sungai Buloh, Selangor.

Ada yang sangat membahagiakan hati kami, khususnya saya secara pribadi, yaitu keramahtamahan pihak sekolah dalam menyambut kami. Begitu turun dari bus kami langsung disambut dengan tabuhan gendang nasyid ala Selangor, yang meskipun dimainkan dengan sederhana oleh siswa-siswa sekolah tersebut, tampak sekali mereka mewakili kebesaran hati tuan rumah dalam menyambut tamu. Seketika hadir perasaan bersaudara serumpun di hati saya. Begitu juga ketika acara foto bersama (ambil gambar), dan pencak silat penyambutan, agaknya mereka benar-benar ingin menunjukkan bahwa mereka sangat respek dengan kehadiran kami. Sungguh sebuah penyambutan yang hangat!

Setelah kegiatam ramah tamah di ruang pertemuan (ruang mesyuarat), kami pun diarahkan untuk melihat langsung aktivitas pembelajaran di kelas-kelas yang sudah dipersiapkan. Untuk guru-guru mata pelajaran bahasa Indonesia, diarahkan ke kelas yang sedang belajar bahasa Melayu. Sedangkan guru-guru mata pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Jepang diarahkan ke kelas yang sedang belajar bahasa Inggris.

Di kelas belajar bahasa Melayu guru memulai pelajaran dengan memberikan semacam stimulus berupa pemutaran video yang menampilkan prilaku lucu hewan ( kucing). Dalam pengantarnya guru ada mengajukan tanya jawab seputar pemilihan video itu, yaitu bahwa video lucu tersebut bisa mengatasi rasa stres bagi orang yang menontonnya. Dari paparan-paparannya dapat ditangkap bahwa materi yang sedang dibahas adalah "Membuat Karangan", dengan tema mengatasi stres. Setelah kegiatan appersepsi, Guru (Puan Nor Ieda) memberikan sebuah permasalahan (soalan) sebagai materi yang akan dikembangkan menjadi tulisan. Selanjutnya beliau membagikan kertas kerja yang berisi panduan, berupa kata-kata kunci yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan kalimat. Dengan kata lain, kata-kata kunci tersebut dijadikan sebagai alat bantu ( pemancing) bagi siswa mengeksplore wawasan dan perbendaharaan kalimat-kalimatnya, yang pada akhirnya diharapkan dapat menghasilkan sebuah tulisan (karangan) yang utuh.

Apa yang disajikan oleh guru, secara teoretis, maupun praktiknya bisa dikatakan sudah mengarah pada pembelajaran HOTS. Di situ sudah ada stimulus, berupa permasalahan yang akan dijadikan sebagai bahan pengembangan tulisan. Lalu ada upaya mengeksplore wawasan siswa tentang ide mereka untuk memecahkan masalah tersebut. Di sini tahapan berpikir evaluasi dan kreasi coba dibangun. Meskipun aktivitas membandingkan ( compare and contrast) belum terlihat di sana. Lalu dengan bantuan kata-kata kunci yang disediakan guru itulah diharapkan ide dan gagasan para siswa itu dapat diwujudkan dalam kalimat-kalimat tertulis.

Di sekolah yang kedua yaitu, Kolej Vokasional Ert Setapak Kuala Lumpur, kami pun mendapatkan sambutan yang sama hangatnya. Setelah acara penyambutan dan ramah-ramah tamah, kami diarahkan untuk masuk ke kelas jurusan Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (Pengajian Awal Kanak-kanak). Sekolah menengah kejuruan ini memang mengasuh beberapa jurusan yang menyangkut keterampilan-keterampilan lunak, termasuk di dalamnya Pendidikan untuk Pengajar Taman Kanak-Kanak tersebut.

Memasuki kelas tersebut kami disuguhkan dengan pembelajaran ulasan drama. Siswa mempresentasikan hasil ulasannya terhadap naskah drama, dengan menggunakan media penyampaian melalui salindia (power point). Sayangnya apa yang disajikan kepada kami hanyalah tahapan mengomunikasikan hasil diskusi kelompok tanpa kami melihat tahapan-tahapan pembelajaran sebelumnya.

Menyaksikan suguhan kegiatan pembelajaran dari kedua sekolah yang dikunjungi tentu saja menambah wawasan dan menghadirkan suasana baru bagi guru- guru peserta pelatihan. Meskipun apa-apa yang ditampilkan itu sendiri seungguhnya bukanlah sesuatu yang baru.

Namun ada yang menurut saya sangat disayangkan, yaitu kegiatan pembelajaran yang ditampilkan tampak sekali sebagai kegiatan yang diplot, disetting dan dikondisikan. Baik ruangannya, maupun situasinya. Tidak natural. Yang terjadi kemudian hanya seperti sedang menonton sebuah simulasi pembelajaran saja. Mungkin karena sekolah ingin memberikan pembelajaran di kelas yang tanpa cacat.

Kondisi ini juga sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang sering terjadi di tanah air. Apabila ada semacam kegiatan observasi terhadap aktivitas pembelajaran di kelas, lalu disettinglah sebuah kegiatan yang ideal sedemikian rupa. Dari mulai siswanya yang disetting sebagai siswa aktif yang baik budi, tenang dan penuh perhatian. Sampai sikap gurunya yang demikian diatur cara bicaranya dan gerak-geriknya.

Padahal alangkah baiknya jika semuanya bisa ditampilkan secara alamiah saja, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Justru dari tampilan yang natural dengan berbagai kelebihan dan kekurangan itu kemudian bisa dijadikan sebagai bahan diskusi dan berbagi (berkongsi) pengalaman. Sebab guru-guru yang datang juga merupakan guru-guru yang sudah memiliki pengalaman dalam mengembangkan metode pembelajaran.

Di sisi lain, dengan menampilkan kondisi riil kegiatan pembelajaran ini, semua pihak akan merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki atau pun menyempurnakannya. Yang dibutuhkan dalam implementasi HOTS ini sesungguhnya adalah sebuah komitmen, tak hanya untuk kebutuhan pertunjukan semata. Atau hanya pemanis bibir dan penyenang hati belaka.(Catatan hari ke 4 "Perjalanan Kunjungan Sekolah)

(Novianti adalah guru bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Binjai)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post