Novi Nurul Khotimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Aku Di Depan Cermin

Ketika Aku Di Depan Cermin

Ketika Aku Di Depan Cermin

Subhanallah…Alhamdulillah…Begitu ucapan yang keluar dari kedua bibirku ketika aku berdiri di depan cermin. Tampak gambar diriku utuh sama persis. Ketika salah satu anggota tubuhku bergerak, dalam cerminpun bergerak. Saat mataku berkedip, gambar diriku di dalam cermin berkedip pula. Manakala kedua bibirku menyungging senyum mematut diri, gambar diriku di dalam cermin melakukan hal yang sama. Begitupun ketika aku menyisir rambut dan lain sebagainya. Dengan demikian secara tak sadar aku sering berlama-lama berada di depan cermin

Sesaat aku berfikir, mengapa bisa begitu? Siapa orang hebat yang berhasil menciptakan cermin? Kenapa cermin bisa menirukan semua apa yang aku lakukan? Pertanyaan seperti ini seharusnya dipertanyakan saat aku belajar di bangku sekolah tentang materi berkaitan dengan pencerminan. Tetapi yang terpenting saat ini adalah bukan pertanyaan itu yang harus aku cari jawabannya. Ada hal terpenting untuk saat ini ketika aku berada di depan cermin.

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul saling berdesakkan di kerongkongan. Berebut ingin diucapkan lebih dulu hehehe… . Ketika aku menyisir rambut, aku bergumam, Alhamdulillah rambutku masih berwarna hitam dan masih tampak lebat. Padahal aku sering melihat teman-teman seusiaku bahkan yang usianya lebih muda dariku rambutnya banyak yang sudah berubah warna. Hal itupun sering aku dengar dari pegawai salon manakala aku melakukan creambath sebulan atau dua bulan sekali. Jadi bukan karena aku narsis. Memang kenyataannya demikian.

Namun aku juga tidak memungkiri ketika bercermin rasa penasaranku timbul. Aku dekatkan kepalaku hampir menyentuh cermin. Aku lihat rambutku hingga bagian terdalam. Ternyata terlihatlah ada beberapa rambut putih meskipun hanya berukuran satu mili sentimeter. Oh…My God! Pantesan kepalaku sering terasa gatal-gatal. Aku kira di kepalaku ada kutu rambutnya. Entah benar atau tidak, atau hanya sekedar mitos belaka. Bahwa ketika rambut putih mulai tumbuh atau lebih familiar disebut uban, kulit kepala akan terasa gatal. Menurut cerita orang yang pernah merasakannya. Tetapi dari fenomena itu, aku menyadari bahwa aku kini sudah tidak muda lagi.

Cordela Cirebon, 09102017

Penulis adalah Peserta Pelatihan Penulisan “SAGUSABU” Kota Cirebon

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cantiiik orangnya, tulisannya juga oke

10 Oct
Balas

Jazakillah Bu Ani

10 Oct

10 Oct
Balas

Terima kasih Bu Nung..

10 Oct

keren bu tulisannya, difa jd minder. tulisan pertama difa dah di publish bu, aslinya mah kurang PD euy difa da jd follower ibu neh hehehe

10 Oct
Balas

Hehe.. Bu novi dah follow balik neng

10 Oct

walaupun sudah ada rambut putihnya tapi ibu tetep OK. Siiplah...mantap buat bu novi

10 Oct
Balas

Jazakillah bu dede..

10 Oct

10 Oct
Balas

Terima kasih bu Tarsini

10 Oct



search

New Post