Novita

Sederhana, Aku mencoba menjalani hidup sebagaimana manusia lainnya dalam ruang dan waktu dengan segala keunikanku...

Selengkapnya
Navigasi Web
If You Come Back
"Dirimu saat itu, adalah dirimu yang terbaik"

If You Come Back

IF YOU COME BACK

Seharusnya ketika kita dipertemukan kembali,

Aku harap, bisa mengendalikan perasaan ini.

Tetapi, mengapa rasa ini semakin ingin memiliki?

Meski, sakit masih menguasai dan rindu semakin menjerat hati.

Novita

Aku adalah seorang gadis dingin cuek tapi penyayang kucing, namaku Nausicha. Temen-temenku memanggil ku dengan sebutan Icha. Aku adalah gadis bunglon yang bisa berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya. Kadang ketika aku sendirian aku merasakan kehampaan yang sangat amat luar biasa, dalam keramian pun aku masih merasa sepi, meski aku selalu ditemani oleh kedua sahabatku, Aulia dan Widia. Tapi, aku selalu menutupi sepiku dengan fakesmile atau fokerface yang ku punya.

Aku dan sahabatku duduk dibangku perkuliahan semester 5, dengan mengambil jurusan sejarah. Entah kenapa, aku memberanikan diri untuk mengambil jurusan yang menurut orang membosankan, tapi menurutku beda. Karena dengan aku mempelajari masa lalu aku bisa dan siap menghadapi masa kini dan masa depanku. Begitupun pandangan kedua sahabatku. Toh, Cicero pernah berkata ”Historia Magistra Vitae” yang artinya sejarah adalah guru kehidupan. Dan aku ingin menjadi manusia yang pembelajar dari kisah masa lalu, dan aku tak ingin menjadi keledai yang jatuh pada lubang yang sama, begitupun sahabatku. Namun, entah kenapa ada satu kisah dalam hidupku yang tidak bisa aku lupakan dan membuat kesan abu dalam hidupku. Kisah antara aku dengan Fathur. Awalnya penuh dengan warna seperti pelangi menghiasi langit senja di ujung sana, namun akhirnya kau hilang dalam sekejap meninggalkan kesan abu dalam hidupku.

Hari ini rasanya tidak semangat seperti biasanya, tepat setahun di tanggal 9 Oktober dia memutuskan pergi dari hidupku, dan sampai kini aku tak mengerti, apa yang membuat dia pergi jauh dari ku? Meski telah aku coba menahannya, dia tetap pergi. Aku selalu berpikir, bosan kah dia dengan aku yang selalu manja dan nempel tiap hari sama dia?

Aku menatap lurus ke arah kerumunan manusia ditengah lapangan hijau pinggir kota. Sesekali Aku memejamkan mata dan menghembuskan nafas. Raut wajah pasti terlihat gelisah, ada yang mengganggu pikiranku, tak seperti biasanya aku seperti ini. Bahkan, makanan di hadapan aku diabaikan, aku menjadi tidak selera makan setelah aku mendapat pesan dari orang yang dulu pernah singgah di hatiku, Fathur.

“Besok aku balik, ke Indonesia. Aku rindu kamu, senjaku. Tunggu aku, tolong jangan menghindar lagi sayaang” begitu tulisan yang aku baca.

Pesan itu, membuatku susah beranjak pergi dari tempat ini, dia telah berhasil menjerat hatiku dan membuatku susah untuk pindah ke lain hati. Dan mengubah kepribadian aku yang ceria menjadi pendiam tak tersentuh, aku dingin seperti Elsa dalam dongeng Frozen. Teman-temanku setiap hari setia menemaniku, meskipun mereka harus ekstra sabar dengan kediaman aku.

Fathur adalah teman semasa kecilku, yang kemudian menjadi cinta pertama ku. Biarlah aku disebut cengeng oleh kedua sahabatku kalau sudah berhubungan dengan Fathur aku bisa apa, dia pusat kehidupanku. Tapi, aku tak mau menjadi manusia egois dengan menahan dia tetap disampingku. Setahun aku jalani hidupku dengan kacau.

“Ya Tuhan aku harus bagaimana jika aku di depan Dia?” keluhku dengan suara lirih

Air mata ini mengusik untuk aku keluarkan. “Aku harus kuat, aku harus kuat, aku harus kuat” satu kalimat yang selalu aku ucapkan berulang kali. Untung sahabatku tidak ikut ketika aku ajak mereka ke lapangan banteng ini. Aku gak bisa menbayangkan jika mereka disampingku dan membaca paksa pesan dari Fathur.

“Tuhan, jika memang benar dia kembali, Tolong Kuatkan hatiku Tuhan” pinta ku sambil mengadahkan kepalaku ke atas.

Angin berhembus dengan perlahan disampingku, sepertinya angin tak mau mengusik moment nostalgia aku dengan fathur. Suara tawa renyah sesekali terdengar seperti Fathur, alam sepertinya besengkokol dengan Fathur agar aku teringat tentang dia. Dan dia berhasil membawaku ke lorong waktu setahun yang lalu, perlahan mata ini terpejam dan tubuh ini bersandar dengan nyaman di batang pohon laknat ini. Oke, sepertinya aku mulai terbawa kea lam bawah sadar.

Kring…kring..kring

Jam weker, berwarna biru tua yang sudah lusuh kuno itu berbunyi nyaring di telingaku, dia mengusik mengganggu tidur nyeyakku. Ku buka mata ini perlahan, membiasakan cahaya yang menigintip di jendela masuk ke retina mataku, meskipun hawa dingin masih terasa. Namun, mentari tidak mau kalah, dia mencoba menyaingi dingin dan mengubah alam menjadi hangat. Aku harus bangu, ku lirik jam weker yang menunjukkan pukul 04.45 pagi.

Ku sibak selimut poohku, kaki ini perlahan turun dari ranjang dan beranjak menuju jendela, menyibak hordeng yang menghalangi mentari sahabat pagi ku. Aku memandang langit, menikmati fajar, lukisan yang indah tak kalah indah dengan senja sore. Alam bernuansa surgawi terpampang jelas di mataku. Angin pagi berhembus perlahan menggoyangkan dedaunan, mengesekkan dirinya dengan bamboo, hingga muncul suara simponi indah. Burung juga mulai ikut bernyanyi di balik ranting mangga, menarikan badannya ke kanan dank e kiri. Oh, sungguh indahnya pagi ku.

“Icha, bangun saying! Sholat Shubuh nak!” seru nenekku di balik daun pintu

“Iyaa nek, Icha udah bangun ko nek” Balasku sambil menggeliatkan badanku

Akupun beranjak ke kamar mandi, baiklah aku harus melawan suhu dingin yang menusuk tulangku. Aku benci dingin, dan aku juga tak suka panas. Nyatanya alam tercipta dengan unsur suhu itu. Aku tak berlama-lama di kamar mandi, cukup 20 menit yang ku habiskan. Gak mau berlama-lama aku segera melaksanakan ibadah agamaku, dan aku bersiap-siap ke sekolah. Oke, sekolah dan aku suka sekolah, karena ada dia. Dia penyeimbangku, dia pelengkapku, dia hitam ku dan aku putih baginya. Fathur

“Ichaaa…. Ichaaa” teriak fathur di depan gubuk reotku

“Iyaa ranggaa, cinta kan dating padamu” balasku dengan alay, sambil menyambar roti yang sudah disiapkan oleh nenekku tercinta. Ku langsung cium pipi nenekku

“Assalamualaikum nenek, Icha yang cantik pergi ke sekolah dulu ya nek, doakan cucu mu jadi anak bangsa yang pintar nek” pamitku

“Waalaikumussalam, iyaa cucuku” balas nenekku dengan senyum yang bertengger di bibirnya

Mata ini seger sekali, melihat angerah Tuhan di depan mataku. “Ya Tuhan , begitu sempuranya ciptaanmu dan aku semakin jatuh cinta pada makhluk –Mu ini Ya Tuhan” kataku dengan lantang sengaja biar Fathur dengar

“Kamu juga cantik, kamu adalah anugerah terindah yang Tuhan Berikan untukku, Chachakuu, senjaku” ujarnya dengan sumringah dan mata yang berbinar

Aku dan Fathur berangkat ke sekolah selalu bersama, bukan dengan motor king ala Dilan. Tapi, dengan sepeda karena aku dan fathur cinta alam. Sebisa mungkin, aku dan Fathur tidak membuat kerusakan alam.

Ku rasakan angin, mengejek diriku karena sepanjang perjalanan aku tak bisa menahan senyumku. Biarlah alam iri pada ku, biarlah alam menjadi saksi kisah cinta aku dan Fathur.

“aku punya puisi buat kamu, senja. Yaa meski ini bukan karanganku sih, heheee” katanya

“taka pa fathur, aku mau denger ko” kataku sambil mengelus pundaknya

“Pernyataan cinta, bila tak kunyatakan keindahanmu dengan kata, ku simpan kasihmu dalam dada, bila ku cium harum mawar tanpa cintamu segera saja bagai duri.bakarlah aku! Meskipun aku tenang diam bagaikan ikan, tapi aku gelisah pula, bagaiombak dalam lautan. Kau yang telah menutup ke dekat hiu. Apakah maksud mu? Mana ku tahu? Aku hanya tahu, bahwa aku siap dalam iringan ini selalu……. “ katamu, sepanjang perjalanan kau membaca puisi dan aku terharu

Kau yang selalu menemani ku dalam setiap sepiku, kau akan memelukku ketika gelap menghampiri. Kau adalah matahariku, fathur.

“Brug… Bruuuug” Suara mobil truk menurunkan pasir

Suara benda jatuh membangunkanku

“Astaga, aku ketiduran cukup lama” kataku sambil mengelap air mata

Tak terasa hari semakin beranjak pulang ke pangkuan malam. Suasana lapangan juga sudah semakin sepi, suara burung dan gemericik sungai terdengar jelas dari tempatku duduk. Baiklah, cukup untuk hari ini aku mengenang dirinya di tempat penuh kenangan ini. Kan ku hadapi dirimu besok dengan jiwa batu karang, ku harap aku tidak menangis di depanmu.

Waktu bergulir dengan cepat, detik berganti menit, menit berganti jam, dan berganti hari. Sampai pada hari yang tak kuharapkan tiba. Dan kau hadir di depan ku dengan senyum tanpa dosamu, dan sebuket bunga lily di gegamamu

“Hai” sapa dia dengan entengnya, yang ku balas dengan senyum garis.

“Apakah aku boleh masuk?” Tanya dia, dengan mimik memohon. Oke, banteng pertahanan mulai jebol

“iyaa, silakan” kataku sambil membuka lebar pintu

“duduk dulu, akan ku siapkan minuman” kataku beranjak pergi, tapi ada tangan yang menahan ku dan perlahan menarikku sampai aku jatuh ke dalam pelukannya. Air mata ini mulai merembas keluar. Aku menangis dalam pelukannya

“Maafkan aku,, maafkan aku, maafkan aku” katanya dengan suara lirih menahan tangis

“aku tahu aku salah, meninggalkan mu diatas puncak kisah kita. Dan hari itu juga berat untukku, ku mohon maafkanlah aku” pinta dia dengan air mata. Dia masih menahanku dalam pelukannya. Ku coba melepaskan diri dari dekapannya, dan berhasil. Ku tatap matanya yang beih tanpa dusta, seperti dulu. Dia masih sama, dia tidak berubah. Meski, raut wajahnya sudah keliatan guratan dewasa. Jujur, aku rindu. Dilan benar, rindu ini berat dan aku ga bisa menanggungnya.

“jelaskan!” kataku dengan tegas

“Aku sakit, senja” katanya dengan lirih dan mulai duduk di kursi yang biasa dia tempati bebarapa tahun yang lalu.

“sakit apa? Kenapa kamu gak pernah cerita ke aku”desakku lagi, sambil mengguncang bahunya, air mata ini sudah bercucuran.

“Aku sakit, aku divonis kanker darah oleh dokter setahun yang lalu. Dan aku ga cerita ke kamu karena aku takut kamu akan begini jadinya, memikirkan ku terus tanpa memikirkan dirimu sendiri” jelas dia

“dan kamu anggap keputusan kamu pergi adalah pilihan terbaik” jelasku

“Iyaa” lirihnya

“salah, Thur. kepergianmu adalah pukulan terbesar dalam hidupku tuk kedua kalinya setelah mama papa meninggalkan ku sendiri di dalam kecelakaan itu, Thur. dan dunia aku runtuh setelah kamu pergi. Aku kacau” jelasku dengan menggebu

“Maafkan aku,, senja. Ku mohon maafkan aku. Sekarang aku sudah sembuh total, dan aku ingin kita memulai kembali kisah kita” pinta dia sambil menggenggam tanganku, dan menciumi buku-buku jariku

“aku butuh waktu” tegasku

“seberapa lama?” Tanya dia, menatap tepat di bola mataku

“aku ga bisa memastikan lamanya, thur. hati ini masih kacau dengan kepergianmu dan datangnya kamu secara tiba-tiba” jelasku dengan lirih

“aku siap menunggu kamu. Dan mungkin ini balasan aku karena telah meninggalkanmu. Tapi, aku mohon, jangan lama yaa. Aku sudah sangat merindu, setiap hari aku selalu memandangi fotomu senja. Dan rindu aku tidak akan pernah puas meski aku telah bertemu dengan mu sekarang” ucapnya

“tunggu saja” kataku

Aku ingin menguji perasaanmu dulu, meskipun kau pergi dengan alasan yang jelas, kini. Tapi, hati ini masih perih. Meski rasaku padamu belum mati, rasa ingin memilikimu pun masih ada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, cerita yang bikin Haru membiru, kereeeeen. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

03 Dec
Balas

Cerita cinta yang luar biasa bagusnya. Cinta adalah anugerah..ketika cinta datang semua terasa indah sebaliknya ketika cinta harus pergi ada air mata kerinduan yang membara.. Sukses selalu bunda hebat..

03 Dec
Balas

Terima kasih atas komentarnya,,, semoga saya sellu istiqomah dalam menulis bun. Salam kenal dr saya novita, gadis dingin berusia 23 tahun yang sedang mencoba menghangatkan hati... Salam kenal dan hangaat buat buunda-bunda sekalian

03 Dec
Balas



search

New Post