Gelap di Balik Cahaya
Gelap di Balik Cahaya
Malam memeluk semesta
Selimutkan gelap di balik cahaya
Kerlip bintang sematkan asa
Pada angin berbisik mesra
-
Rindu mulai menjelma
Mengalir hingga palung jiwa
Menanti datangnya rasa
Mampu menjadi pelipur lara
-
Kelam berganti cahaya
Perlahan datang percikkan tawa
Dalam hati yang lama meronta
Melewati curamnya jurang nestapa
-
Setiap masa pasti berbeda
Tak selamanya pedih menyapa
Syukur haruslah ada
Jangan biarkan waktu percuma.
***
Berau, 29 April 2021.
#Tantangan gurusiana, hari ke-355.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren
Terima kasih, Bunda.
Indah puisinya dengan diksi yang apik. Salam puisi dan sukses selalu.
Terima kasih, Ibu. Salam. Aamiin.