Menanti Bias Purnama
Menanti Bias Purnama
Lorong panjang menyapa
Tampak gelap bisikkan hampa
Gemakan suara-suara pengembara
Menembus dinginnya semesta
-
Termangu dalam gulana
Teriring jerit nestapa
Lara tersembunyi terus meronta
Mengikis bejana rasa
-
Sepi gerogoti jiwa
Melebur tiada kata
Rapuh tinggallah asa
Bersama puing-puing nelangsa
-
Lelah pastilah ada
Menyerah bukan jalannya
Menatap hadapi semua
Menanti bias purnama.
***
Berau, 17 April 2021.
#Tantangan gurusiana, hari ke-343.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu menawan balutan diksinya, Bunda. Memainkan imaji dalam larik sungguh indah. Salam sehat dan sukses Bunda.
Terima kasih, Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Selalu keren bunda Novi.Barakallah. Sukses terus buat bunda Novi
Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Terima kasih, Pak. Semoga sukses selalu untuk Pak Ali.