Sunyi Melukis Senja
Sunyi Melukis Senja
Diam terpaku bersama senja
Sunyi melukis rona jingga
Menanti datangnya seberkas cahaya
Dari rembulan atau bintang yang menjelma
-
Senyap membungkus gumpalan rasa
Rapuhkan jiwa seakan tiada makna
Melayang-layang terbang dalam angan
Yang tak tahu lagi ke mana arah tujuan
-
Bayangan kelam masih saja gentayangan
Menerawang jauh mengusik ketenangan
Pekik merintih luapkan kegalauan
Enggan sirna meski tertutup oleh awan
-
Kesunyian, pergilah bersama senja
Biarkan warna menggantikanmu lewat cahaya
Mengisi imajinasi penuh gelora
Bangkitkan asa dengan gejolak membara.
***
Berau, 27 April 2021.
#Tantangan gurusiana, hari ke-353.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap diksinya Dinda sayang, salam sukses selalu
Mantuull puisi nya ... dah ahli berkata kata indah... Sukses selalu,
Terima kasih, Bunda. Duh, saya bukan ahlinya. Ini masih belajar, Bunda. He,.. he,.. Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Sukses juga untuk Bunda.
Mantuull puisi nya ... dah ahli berkata kata indah... Sukses selalu,