Novi Yati

Biasa dipanggil Novi, dilingkungan keluarga pada masa kecil biasa dipanggil Aci. Tinggal di tempat kelahiran kota Sampang. Tak ingin menjadi katak dalam tempur...

Selengkapnya
Navigasi Web

DAMAR SPESIAL IBU

Di kelas Sembilan ini aku mempunyai anak didik bernama Damar, begitu aku memanggilnya. Seorang gadis manis, lincah dan selalu mencari perhatian guru-guru dan teman satu kelasnya. Dia mempunyai keterbatasan fisiknya, kaki kanan dia tidak sama panjang dengan kaki kirinya, sehingga dia harus berjalan dengan pincang. Keterbatasan fisik ini tak pernah menyurutkan semangatnya untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Rasa percaya dirinya begitu kuat sekali. Sering kali teman satu kelasnya menggoda dia, dan Damar akan berlari mengejar teman penggodanya itu dengan tawa cekikikannya. Dan jika Damar melihatku, dia akan berlari kepadaku, “ibu, dede ganggu aku, bolpenku disembunyikan”

Selain keterbatasan fisik, ada kelemahan di otak sebelah kanan Damar. Ini terjadi karena pada waktu proses kelahirannya dia di cop dan berdampak pada otak kanan Damar kurang berfungsi sempurna. Damar seringkali dalam bersosialisasi dengan temannya dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Ini yang kadang dia dijauhkan oleh temannya.

Suatu hari, teman satu bangku Damar menangis datang menemuiku, katanya punggung dia dipukul oleh Damar. Peristiwa seperti ini sering kali terjadi. Ketika Damar merasa tersaingi oleh teman satu kelasnya dia tidak segan-segan untuk memukul temannya. Damar tertunduk merasa bersalah karena telah memukul temannya, Damar akan meminta maaf kepadanya, namun jika ada peristiwa yang tidak mengenakkan hatinya lagi maka dia tidak lagi mampu mengontrol emosinya, sehingga terjadi pemukulan kembali. Perlu kesabaran untuk mendampingi Damar.

Banyak kisah dengan Damar, dia hanyalah gadis kecil yang selalu minta perhatian, setiap pagi dia datang menyalamiku, “apa kabar ibu? ibu cantik hari ini” begitu dia menyapaku setiap pagi. Dia akan terus bercerita tentang khayalannya kepadaku dengan senyum manisnya.

Semua guru sudah memahami keadaan Damar. setiap kali pada jam istirahat dia datang ke ruang guru mencariku, guru-guru pasti berkomentar ”bu Novi anaknya sudah datang.” Damar tidak merasa malu, dia akan berlari-lari kecil mendatangi mejaku. Dia akan bercerita di sampingku tentang teman yang suka menggodanya, dia ingin aku bisa melindunginya, meminta teman yang menggodanya untuk dihukum.

Damar membuatku tidak bisa kemana-mana, aku harus mendengarkan ceritanya setiap hari. Kadang capek ada dalam diriku dengan ulahnya, aku hanya mengiyakan saja ketika dia bercerita, dan dia akan pergi meninggalkanku ketika kalau aku bilang, “hari ini ada pekerjaan yang harus ibu selesaikan, Damar ceritanya besok ya…ke ibu!” barulah dia pergi meninggalkanku sendiri.

Suatu hari dia datang terlambat ke sekolah, dia berdiri di depan ruang guru mencariku. dia tidak mau masuk ke kelas katanya takut dan malu, digoda teman-temannya. Dia ingin masuk kelas jika aku yang mengantarkannya, Setelah aku bujuk dengan malu-malu akhirnya dia mau masuk ke kelas.

Sekarang Damar sudah SMA, ada rasa kangennya dengannya. Sekarang tidak ada lagi yang memangilku, “bu Novi…, hari ini ibu cantik,”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post