Mengenalmu? Hemmm haruslah! Durian dari timur begitu aku menyebutmu. Terbersit pertama dalam benakku setelah aku membaca tulisan tulisanmu, “ikuti ada ilmu yang bisa kamu dapat disitu”.

Memberanikan diri untuk menyapa, dan Alhamdulillah ternyata baik benar mau membalas sapaku. Terimakasih aku sampaikan.

Terus aku ikuti jalan cerita penamu, semakin yakin memang ada ilmu yang harus aku dapat darimu. Dan durian pun jatuh menimpaku ada ilmu yang tersampaikan buatku lewat sebuah antologi guruku inspirasiku.

Terus berjalan, masih kurang yang aku dapatkan, durian pun jatuh kembali kepadaku, program literasi sekolah mulai berjalan, dan terhenti karena instruktur yang diharapkan tidak bisa hadir dengan adanya covid-19 yang belum juga berakhir.

Memberanikan diri menawarkanmu, untuk mengisi kekosongan program literasi sekolah. Durian pun jatuh kembali, sekolah mau menerima usulku, dan di beberapa teman bahasa namamu tidak seasing yang aku pikirkan.

Menghadirkanmu tidak serumit memunculkan ide tulisan, kata "bisa" menunjukkan seorang yang tidak pelit ilmu.

Durian kini kembali jatuh, kedatanganmu benar- benar durian, ilmu yang tersampaikan dengan kesederhanaan, teraplikasi berkelas papan atas, semua teman pun berucap, saya suka cara beliau memberikan materi.

Tak salah aku mencari teman berilmu. Durian dari timur. Mau untuk berbagi dan pemberi motivasi untuk berkarya dan terus berkarya. Terimakasih Bapak Alee telah menjatuhkan durian buatku dan sekolahku.