Anda Sopan Kami Segan, Siap Berteman Karena Terkesan (Tantangan Hari ke-42)
Banyak orang yang memiliki kelebihan mudah mendapatkan kawan baru. Ke mana pun dia melangkah, pasti menemukan teman, ada teman seperjalanan di KRL, atau di Busway, juga di pesawat. Tetapi, sebagian lagi merasa sulit menemukan teman baru. Menjalin pertemanan memang bagi sebagian orang dirasakan sangat sulit. Bagi orang yang termasuk tipe pendiam dan tidak percaya diri, akan merasakan ini. Walaupun kenyataannya dirasakan sebaliknya oleh orang lain yang memang termasuk memiliki rasa percaya diri tinggi dan ekstropert.
Memiliki banyak teman tentulah sesuatu yang sangat bermanfaat. Selain memperluas jaringan, bisa juga untuk tempat berbagi perasaan, saling mendukung, saling menguatkan, dan memberikan solusi. Memiliki banyak teman juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Berteman dengan banyak orang bisa membuat hidup semakin berwarna karena mengetahui macam-macam karakter orang, juga membuat wawasan semakin bertambah karena bisa saling berbagi informasi tentang budaya, tentang adat istiadat, tentang makanan, dan tentang banyak hal. Dalam satu sumber disebutkan, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada British Medical Journal, menemukan bahwa pria dan wanita usia 45 tahun yang memiliki lebih dari 10 teman, kesehatan psikologisnya lebih baik saat menginjak usia 50 tahun dibanding orang yang memiliki sedikit teman. Ternyata, memiliki banyak teman juga berpengaruh pada tingkat kesehatan psikologis seseorang. Hal ini karena sudah fitrahnya manusia sebagai makhluk sosial, harus bergaul, dan saling membutuhkan.
Hubungan pertemanan sejatinya membutuhkan saling percaya satu sama lain. Seseorang percaya bahwa orang yang baru dikenalnya itu baik dan tidak mungkin mencelakakannya. Kalau sudah ada rasa saling percaya, maka pertemanan akan terjalin. Selain itu, upaya menjalin pertemanan membutuhkan kemauan untuk membuka diri, memulai percakapan dengan orang yang sering dijumpai, dan jangan lupa selalu bersikap ramah dan santun.
Bersikap ramah tidak saja berdampak positif bagi yang bersangkutan, tetapi juga bisa menularkan aura positif bagi sekelilingnya. Orang yang memiliki sikap ramah akan banyak disukai orang lain. Dengan keramahan akan banyak orang yang bersedia menjadi teman, memulai percakapan dengan keramahan dan tutur kata yang santun membuka pintu koneksi selebar-lebarnya dengan orang lain. Orang lain akan memberikan apresiasi terhadap sikap ramah tamah dan santun daripada terhadap sikap angkuh dan kasar.Orang yang ramah lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru manapun. Sehingga, dimana pun dia tinggal akan mudah membaur dan diterima dengan baik di lingkungan barunya. Seperti dinyatakan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (H.R. Thabrani dan Daruquthni, dari Jabir RA)
Membiasakan bersikap ramah dan santun perlu diterapkan di mana saja. Dengan menunjukkan sikap ramah dan santun, orang akan disenangi dan dihargai. Sebaliknya, kalau menunjukkan sikap tidak ramah, tidak bersahabat, maka sulit mendapat simpati orang lain di manapun berada. Kondisi seperti ini sejalan dengan bunyi peribahasa DENGAN SESENDOK MADU DAPAT LEBIH BANYAK DITANGKAP SERANGGA DARIPADA DENGAN CUKA SESENDOK, yang artinya, dengan mulut manis serta ramah tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan tajam dan muka yang masam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar