N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web

BAGAIMANA MENGHADAPI ANAK YANG SUKA PILIH-PILIH MAKANAN? (Tantangan hari ke-17)

Para ibu yang memiliki anak usia play group, TK, atau SD, pasti pernah mengalami masalah ketika harus menyiapkan makanan untuk putera/puterinya. Walaupun kelihatannya sepele, tetapi kenyataannya bagi yang mengalami cukup bikin mumet, betulkan? Apa pun latar belakang pendidikannya, kalau menghadapi masa-masa ini, semuanya sama, bingung, kehabisan ide, mentok, dan sejenisnya, he he he, iya, kan?

Walaupun ketika masih bayi dan baru dikenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI), semua ibu pastilah berusaha mengenalkan dalam menu makan seimbang dan bergizi lengkap, alias makanan yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Yang lengkap pokoknya! Ada karbohidrat, ada sayuran, ada lauk pauk, ada buah-buahan, dan ada susu. Tetapi, kenapa, semakin bertambahnya usia si anak, justru semakin pemilih terhadap makanan yang akan dikonsumsinya. Nah, lo!!! Kenapa bisa begitu ya???

Sejatinya, kalau sejak kecil seorang anak dibiasakan diberi makanan yang variatif, maka dengan sendirinya dia akan terbiasa dengan makanan yang banyak jenisnya. Tetapi, nyatanya tidak demikian. Ada anak yang akhirnya lebih suka makan nasi dengan olahan ayam saja, ada anak yang maunya makan dengan telor dadar saja, ada yang tidak mau makan dengan sayur, ada yang maunya ikan tidak suka ayam, bahkan ada anak yang tidak mau makan apa-apa kecuali kentang goreng! Adeuh, bener-bener bikin senewen. Ayo, ngaku!!!

Seperti sore tadi, aku menyaksikan seorang ibu yang sedang bersitegang dengan anaknya, tentang apalagi kalau bukan tentang makanan!

“Ayo dong sayang, dimakan nasinya, masa dari tadi utuh segitu aja!” kata si Ibu sambil menyorong-nnyorongkan piring nasi ke depan muka anaknya.

Si anak hanya menggeleng dan menjauhkan mukanya dari piring nasi yang dieorongkan ibunya.

“Aku nggak mau makan, aku kenyang!” tolak si anak sambil menutup mulutnya dengan tangan, saking tidak maunya.

“Udah kenyang makan apa? Ade kan belum makan dari tadi pagi?” kata si ibu dengan nada bicara yang semakin tinggi.

“Tapi aku nggak mau sama sayur, aku nggak suka!”

“Kalau sama sayur urusannya bukan suka nggak suka De, tapi harus dimakan karena bermanfaat untuk tubuh kita.” Si Ibu keukeuh pantang menyerah membujuk anaknya.

“Tapi, aku nggak suka sayur, baunya nggak enak, nelennya susah.” Si anak keukeuh pula dengan pendiriannya.

“Ayo dong, dicicipin dulu, sesuap aja dulu, supaya tahu enaknya. Ibu sedih lho kalau Adek nggak mau nyicipin masakan Ibu.” Si Ibu terus membujuk.

Itu contoh kecil bagaimana perjuangan ibu membujuk anaknya supaya mau makan sayur, makanan yang sangat bermanfaat buat tubuh, tetapi umumnya si kecil tidak suka memakannya. Pengalaman klasik yang dialami oleh hampir semua ibu yang pernah punya anak kecil.

Sederhana masalahnya, tetapi cukup membuat para ibu berputus asa. Bahkan ada salah seorang ibu yang memiliki anak kecil yang tidak mau makan nasi dan sayur apapun. Si kecil hanya mau makan ayam goreng tepung crispi.

“Pusing aku, Anak nggak mau makan, maunya Cuma ayam, bapaknya marah-marah, dibilangnya aku nggak bisa urus anak. Aku nggak tau lagi,” Kata si ibu sambil bekaca-kaca.

Tuh kan, kelihatan sepele, tapi sebetulnya bukan hal yang sepele. Lantas, banyak orang tua yang bertanya, apa sesungguhnya yang menjadi penyebab si kecil suka pilih-pilih makanan? Banyak hal yang menjadi penyebab si kecil suka pilih-pilih makanan, antara lain:

1. Orang tua sering memaksa si anak untuk makan

Setiap orang tua pasti menginginkan si kecil tumbuh kembang dengan baik. Untuk dapat tumbuh kembang dengan baik, maka si kecil harus makan, bagaimana pun caranya. Makanan sehat disiapkan dan si kecil dipaksa untuk memakannya dengan dalih supaya sehat. Sikap memaksa inilah yang berdampak tidak baik buat si kecil. Memaksa anak memakan makanan yang tidak disukainya, justru membuat si kecil enggan mencoba lagi makanan tersebut.

2. Membiasakan si anak jajan makanan lain

Kebiasaan orang tua yang mengenalkan jajanan kepada si anak justru membuat si anak jadi enggan makan. Si anak sudah merasa kenyang dengan makan camilan jajanannya pada saat dia makan. Semakin banyak dan semakin sering si anak jajan, maka semakin sulit dia makan.

3. Mengenalkan makanan-makanan tidak sehat pada si anak

Orang tua sering lupa, yang mengenalkan si kecil pada jajanan/makanan cepat saji yang enak di lidak, tetapi tidak sehat adalahan orang tua sendiri. Sehingga ketika si anak sudah tahu makanan cepat saji yang banyak mengandung zat berbahaya tersebut, dan rasanya ia sukai, maka ia akan menolak makanan lain.

4. Orang tua tidak memberi contoh

Ketika orang tua menyuruh si anak supaya menyukai sayuran, banyak makan makanan yang sehat, justru orang tua yang mempertontonkan tindakan sebaliknya, lebih sering makan makanan cepat saji yang tidak sehat. Bagaimana si anak mau disuruh mengonsumsi makanan yang sehat saja, sementara tidak ada keteladanan/contoh dari orang tua.

5. Orang tua cepat putus asa

Menawarkan makanan sehat dan bervariasi pada anak membutuhkan kesabaran tersendiri. Jangan berharap begitu disodori makanan baru atau makanan sehat kemudian si anak langsung mencaploknya. Butuh waktu yang lama, yang perlu dikenalkan berulang-ulang dengan porsi yang sedikit dulu. Baru satu atau dua kali ditawarin terus si anak menolak, maka lakukan terus hal yang sama sampai si anak mau membuka mulutnya.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, Pak Eko. Mohon sarannya supaya tulisan saya bisa sebagus tulisantulisan Pak Eko.

01 Feb
Balas

waahh...itu anak anak saya banget..akhirnya gaya militer dipakai ha.ha..skrg jd suka semua deh..salam ya..

01 Feb
Balas



search

New Post