Kemampuan guru dalam berkomiunikasi menentukan keberhasilan pembelajaran. Menurut Carl Hovlan, komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang dan atau kata-kata) untuk membentuk tingkah laku orang lain. Dalam proses pembelajaran, komunikasi terjadi antara dua pihak yang terlibat interaksi, yaitu guru dan siswa. Komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa haruslah efektif, maksudnya, antara guru sebagai penyampai pesan dan murid sebagai penerima pesan harus memiliki pengertian yang sama tentang pesan yang disampaikan. Yang dimaksud pesan dalam pembelajaran tentu saja adalah materi pelajaran, sedangkan alat penyampai pesan adalah bahasa. Seorang guru yang mampu menggunakan bahasa dengan baik akan memudahkan siswa dalam menerima pelajaran.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru hendaknya memiliki kesadaran bahwa dirinya sedang terlibat dalam kegiatan komunikasi dengan siswa. Oleh karenanya, seorang guru harus mampu menggunakan bahasa yang tepat sesuai dengan jangkauan pemahaman siswanya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa yang digunakan guru menentukan terserapnya materi pelajaran oleh siswa. Suatu materi pelajaran yang dianggap sulit bisa menjadi mudah apabila disampaikan dengan bahasa yang tepat dan efektif. Sebaliknya, mungkin saja terjadi, suatu materi pelajaran yang sebetulnya tidak terlalu sulit bisa menjadi sulit dicerna oleh siswa karena tidak disampaikan dengan bahasa yang tepat.

Berdasarkan paparan di atas, menjadi penting bagi seorang guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Memiliki keterampilan berbahasa yang baik bukan hanya harus dimiliki oleh guru bahasa, tetapi, oleh semua guru.