N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
HATI-HATI  TERJATUH DI LUBANG YANG SAMA! (Tantangan hari ke-33)

HATI-HATI TERJATUH DI LUBANG YANG SAMA! (Tantangan hari ke-33)

Ada pepatah yang sudah sangat familiar di telinga kita, yaitu. “Hanya keledai yang jatuh dua kali dalam lubang yang sama”. Dalam pepatah ini terkandung makna bahwa dalam hidup, kita harus belajar dari pengalaman, hanya orang bodoh yang mengulang kesalahan yang sama. Terdengar satire memang, tetapi kenyataannya, banyak orang yang melakukan kesalahan yang sama berkali-kali karena tidak mau mengambil pelajaran dari kesalahan yang sudah dilakukan.

Suatu hari ada seorang laki-laki yang tertangkap oleh polisi sedang menyalahgunakan narkoba. Laki-laki ini ditahan, diadili, sampai diputuskan hukuman penjara selama lima tahun. Berbagai cara dia lakukan untuk bisa meringankan hukumannya. Namun, jaksa tetap bergeming, hukuman tetap tidak berubah, yang artinya upaya banding tidak berhasil. Hukuman penjara dengan segenap sisi negatifnya dia jalani. Tibalah masa baginya ke luar dari penjara. Saat-saat bebas dia nikmati kembali. Hanya beberapa bulan saja dia bebas, berikutnya polisi kembali mencokoknya di suatu tempat, lagi-lagi sedang menikmati narkoba dengan teman-temannya di suatu tempat hiburan malam. Kembali dia mengalami proses yang sama seperti lima tahun yang lalu dia rasakan. Bukankah dia tidak mau belajar dari kesalahan sebelumnya? Pantaskan kalau orang seperti ini sama dengan keledai yang mengalami dua kali jatuh di tempat yang sama?

Kasus yang tidak pernah hilang dari pemberitaan di media yaitu, korupsi. Para pelaku tindak korupsi. Kalau ditilik dari rekam jejaknya, banyak di antara mereka yang bukan pemain baru. Lezatnya uang hasil korupsi telah melupakan kisah pilunya menjadi penghuni hotel prodeo. Atau barangkali, mereka memang tidak mengalami kepiluan saat menjadi penghuni hotel prodeo karena semua bisa dibeli dengan melimpahnya uang mereka? Entahlah. Yang jelas mereka telah kembali jatuh ke lubang yang sama. Samakah mereka dengan keledai? Hanya mereka yang tahu.

Keledai melambangkan binatang yang bodo, lamban, tidak memiliki inisiatif. Kalau manusia memiliki sifat-sifat seperti itu, maka apa bedanya manusia dengan keledai? Hati-hati kita disamakan dengan keledai yang tidak pernah mau mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan kita. Kehidupan merupakan sekolah yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, itu bagi orang yang mau belajar. Tetapi, bagi orang yang tidak mau belajar, kehidupan tak ubahnya seperti kubangan yang teramat luas, jatuh lagi, jatuh lagi, dan jatuh lagi di sana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat bu sdh terlampaui 30. Terimakasih pesannya.

17 Feb
Balas

Terimakasih sudah membaca tulisan saya. Barokallah fiik

17 Feb

Trm ksh psnnya, Bu. Sngt bermnfaat.

17 Feb
Balas

Terimakasih juga sudah membaca tulisan saya.

17 Feb

Ya, Ibu. Slm bhgia utk Ibu.

18 Feb



search

New Post