JANGAN HANYA SEKEDAR MARAH (Tantangan hari ke3)
“Kamu ini susah banget dinasehati. Sudah berapa kali Ibu bilang, jangan mengganggu teman-temanmu!”
“Luar biasa, ini kali ke sekian kamu datang terlambat datang ke sekolah. Tidak jera-jeranya kamu dihukum.”
“Kenapa seragam kamu tidak lengkap lagi? Lupa? Buru-buru? Basah? Atau apa lagi alasanmu?”
“Membolos lagi kamu kemarin? Sampe bosen Ibu nanganin kamu?”
Kalimat-kalimat di atas merupakan contoh reaksi yang dilontarkan guru ketika menghadapi siswanya yang “sulit”. Reaksi guru yang marah pada muridnya yang berulang kali melanggar peraturan, tidak disiplin, padahal sudah berkali-kali dinasihati bahkan diberi hukuman, mungkin pernah juga kita lakukan. Lantas apakah reaksi marah tersebut boleh dilakukan? Sebagai manusia biasa, emosi guru bisa saja meledak, apalagi kalau pelanggaran yang dilakukan itu memang sudah berulang kali dilakukan. Tetapi, apakah lantas masalahnya bisa selesai dengan marah?
Salah satu tugas guru adalah mendidik. Menurut KBBI, mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam mendidik tercermin upaya pembentukan kepribadian anak/siswa agar mencapai kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Dalam mendidik diperlukan proses yang panjang dan dalam menempuh proses tersebut perlu dilakukan dengan cara yang positif. Nah, Apabila seorang guru dalam tugasnya sebagai pendidik menghadapi siswa yang “sulit”, tentu memerlukan cara untuk membuatnya menjadi manusia yang lebih baik, tidak cukup hanya dengan marah, karena marah tidak akan menyelesaikan masalah. Setuju?
Yang pertama, yang harus dilakukan guru adalah berusaha memahami kondisi dan latar belakang siswa tersebut. Dengan mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang kondisi dan latar belakang siswa, akan memudahkan guru dalam menentukan strategi untuk menghadapinya. Memperlakukan siswa “sulit” tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain, karena mereka memiliki latar belakang yang berbeda.
Berikutnya, yang kedua, yang harus dilakukan guru adalah konsisten dalam menegakkan kedisiplinan. Siswa akan sulit diarahkan untuk mentaati aturan ketika tidak ada konsistensi dari guru. Ajeg dalam mengawal aturan harus dijunjung tinggi, jangan sampai siswa tahu sisi kelemahan guru. Aturan harus diberlakukan kapan pun. Tidak boleh kendor dan berubah-ubah.
Yang ketiga, guru menunjukkan respons yang empati. Ketika guru memberikan respons yang empati pada siswa, maka akan menunjukkan bahwa guru memahami dan menerima perspektif mereka. Komunikasi akan terjalin dengan lancar antara siswa dan guru. Ketika respons empati terjalin dengan baik dalam komunikasi, maka siswa tidak akan sungkan menyampaikan keluhan, unek-unek, pendapat kepada gurunya. Kalau hal ini sudah tercipta, maka akan mudah menjalin kerjasama antara keduanya. Siswa akan mudah diajak kerjasama dan mudah diarahkan.
Yang keempat, guru harus menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Mendidik merupakan tugas bersama antara orang tua dan guru. Oleh karenanya, komunikasi antara guru dan orang tua hendaknya terjalin dengan lancar dan harmonis. Ketika ada indikasi siswa melanggar aturan di sekolah, maka guru hendaknya menyampaikan pada orang tua supaya sama-sama mengingatkan. Begitu juga, ketika siswa bermasalah di rumah, maka informasi ini harus juga diketahui guru supaya ikut memperbaiki. Aturan yang diterapkan sekolah hendaknya juga didukung dan diterapkan juga di rumah dengan pengawasan orang tua.
Demikian sedikit sharing untuk para guru supaya lancar dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik. Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar