N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
MARI ULURKAN TANGAN (Tantangan hari ke-66)

MARI ULURKAN TANGAN (Tantangan hari ke-66)

Kala suatu daerah ditimpa bencana alam atau bencana yang lain, sudah bisa dipastikan ada yang jadi korban. Semakin besar bencana yang terjadi, umumnya berbanding lurus dengan jumlah korban yang semakin banyak. Ketika sudah berbicara tentang korban, maka yang muncul dalam bayangan kira adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Saling membantu dan saling menguatkan merupakan budaya yang harus kita jaga dan kita pertahankan.Ibarat satu tubuh, apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka keseluruhan anggota tubuh yang lain ikut merasakan hal yang sama. Saling membantu dan saling menguatkan antara sesama seyogyanya sudah menjadi habit, menjadi karakter. Alangkah indahnya hidup ini apabila budaya saling bantu dan saling menguatkan sudah menjadi karakter, pasti tatanan hidup menjadi teratur, sehat, dan bahagia tentunya.

Dorongan ingin membantu muncul tatkala kita dengar atau melihat suatu kejadian bencana alam atau tragedi kemanusiaan. Hal ini merupakan hal yang wajar, mengingat manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Keinginan untuk membantu semampunya atau paling tidak perasaan turut prihatin atas penderitaan para korban. Apabila lokasi bencana tersebut dekat, maka alangkah baiknya datang langsung sambil membawa bantuan. Tetapi, apabila lokasinya jauh, tidak mungkin mendatangi langsung, maka bantuan yang diberikan bisa dititipkan pada pihak-pihak yang memang sengaja menggalang dana untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuan.

Memberikan bantuan kepada korban bencana atau tragedi kemanusiaan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan para korban. Kalau korban membutuhkan bahan pangan, sebaiknya bahan panganlah yang kita berikan. Kalau yang dibutuhkan adalah obat-obatan, maka itulah yang diberikan. Sisi kemanfaatanlah yang sebaiknya dutamakan, supaya tidak menjadi mubazir.

Akhir-akhir ini, negara kita dan hampir seluruh negara-negara lain di dunia sedang berjibaku melawan virus copid 19 atau corona. Banyak sudah korban berjatuhan karena virus ini. Menurut keterangan para ahli kesehatan, yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi supaya tidak lebih banyak lagi jatuh korban, maka harus dibudayakan budaya hidup bersih, misalnya kalau ke luar rumah pakailah masker, apabila habis pergi dari luar rumah dan hendak masuk rumah haruslah mencuci tangan pakai sabun/mengoleskan handsanitizer, perkuat daya tahan tubuh dengan makan makanan sehat dan minum vitamin, membersihkan rumah sesering mungkin kemudian semprotlah beberapa peralatan rumah yang sering disentuh dengan cairan disinvektan. Itulah kira-kira bahan yang sangat dibutuhkan supaya tidak mudah tertular. Maka, apabila ingin memberikan bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan supaya tidak mubazir, maka berikanlah di antara barang-barang tersebut. Jangan malah menimbunnya untuk keuntungan diri sendiri, sehingga orang yang sangat membutuhkan menjadi sulit mendapatkannya.

Kemauan untuk membantu atau menolong orang, tidak berbanding lurus dengan banyaknya harta. Banyak sekali orang yang secara materi sangat berlebihan, hatinya tidak tergerak untuk membantu orang lain, sebaliknya, tidak sedikit orang yang secara materi sebetulnya kekurangan, tetapi semangatnya dalam membantu orang yang lebih membutuhkan sangat besar. Mungkin orang yang seperti ini sangat percaya pada bunyi hadits nabi, “Barang siapa meringankan dari seorang mukmin salah satu kesusahan hidupnya di dunia, niscaya Allah akan meringankan salah satu kesusahan hidupnya pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).

(Villa Pamulang, 20 Maret 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post