MENANGKAP HIKMAH DI BALIK PANDEMI VIRUS CORONA (Tantangan hari ke-61)
Hampir seluruh kepala daerah, kepala kanwil kemendikbud, dan kepala kanwil kementerian agama, bahkan beberapa perguruan tinggi mengeluarkan edaran untk meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada yang meliburkan selama satu minggu ada juga yang meliburkan dua minggu bahkan lebih. Kebijakan ini dilakukan mengingat semakin banyaknya jumlah korban yang jatuh dan semakin meluasnya sebaran korban yang terpapar virus yang belum ditemukan vaksinnya ini. Semua dilakukan untuk mengantisipasi semakin meluasnya pandemi virus corona. Merelokasi kasus virus corona dianggap lebih mudah untuk menanganinya, sehingga ketika kegiatan pembelajaran di sekolah diliburkan diharapkan seluruh siswa dan mahasiswa aman di rumah masing-masing, tidak terpapar virus dari luar dan tidak menularkannya kepada orang-orang di rumah.
Bukan hanya sekolah, kampus, bahkan kantor pemerintah (di bawah kementerian PAN RAB) ada yang merumahkan para karyawannya. Merumahkan di sini dalam arti denotasi, yaitu dibolehkan bekerja di rumah bukan dalam arti diberhentikan. Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat seiring dengan diberitakannya Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi positif terpapar virus berbahaya ini. Seorang menteri saja yang memiliki gaya hidup sehat dan fasilitas kesehatannya sudah sangat baik bisa terpapar, apalagi rakyat jelata yang hidupnya seadanya dan pergi ke dokter pun hanya dokter umum itu pun kalau sudah parah sakitnya. Maka, sangat bisa dimengerti kalau banyak orang tua hawatir anak-anaknya bisa terpapar virus yang satu ini, sehingga adanya edaran untuk merumahkan siswa dari TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA bahkan sampai mahasiswa di beberapa perguruan tinggi sangat disambut baik.
Apa yang harus dilakukan mengingat pemberitaan di media massa, seolah menunjukkan negara sedang dalam kondisi darurat? Tentu saja kita tidak bisa tinggal diam berpangku tangan dan berpikiran, “Biarlah orang lain yang jadi korban, asal jangan aku dan keluargaku.”
Paling tidak ada kontribusi kita untuk membantu tindakan preventif, misalnya membantu menyebarluaskan informasi yang valid tentang apa dan bagaimana virus corona itu, atau membelikan desinfektan untuk tempat-tempat umum di lingkungan kita masing-masing (tempat ibadah, sekretariat RT/RW, Posyandu, dsb,), menyediakan handsanitizer di tempat-tempat umum tersebut, atau kalau memiliki stok masker tidak ada salahnya dibagi dengan orang-orang yang lebih membutuhkan (orang-orang lanjut usia) yang memiliki kemungkinan terpapar virus lebih besar. Sekecil apa pun yang kita lakukan, bisa jadi sangat berarti buat orang lain. Bukankah manusia terbaik itu adalah yang paling banyak memberikan manfaat buat orang lain?
Berkaitan dengan diliburkannya anak-anak sekolah/mahasiswa dari kegiatan belajar mengajar di sekolah/kampus, maka orang tua harus memastikan bahwa walaupun libur tidak ke sekolah anak-anak masih punya kewajiban untuk belajar. Tentu saja dalam hal ini bimbingan orang tua sangat dibutuhkan. Kalau memungkinkan, orang tua bisa terjun langsung membimbing putera/puterinya belajar, ini sekaligus bisa lebih mendekatkan keakraban antara orang tua dan anak. Kalau tidak memungkinkan, orang tua bisa memfasilitasi putera/puterinya mengikuti bimbingan belajar online.
Supaya tidak bosan, mungkin orang tua bisa menyediakan bahan bacaan yang cukup dan disesuaikan dengan perkembangan usia si anak. Bisa juga orang tua menyediakan alat-alat permainan edukatif supaya si anak bisa mengembangkan potensinya.Kalau kebetulan kedua orang tuanya di rumah karena suatu dan lain hal, maka liburnya putera/puteri akibat pandemi virus corona membawa hikmah yang tak terhingga, bisa memiliki lebih banyak waktu bersama putera/puteri di rumah. Bisa melakukan kegiatan bersama untuk lebih merekatkan ikatan emosi antar anggota keluarga, misalnya berkebun atau sekedar membereskan tanaman di rumah, atau bisa juga bersama-sama membersihkan rumah, pasti akan menarik kalau dikerjakan bersama-sama. Satu hal yang tidak boleh dilupakan tentunya adalah mengajak seluruh anggota keluarga untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan memperbanyak doa, semoga semuanya diselamatkan. Selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa.
(Villa Pamulang, 15 Maret 2020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar