N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENSYUKURI RIZKI (Tantangan hari ke-24)

Aduh, kenapa ya, rezekiku kok seret terus, sudah berdoa berhari-hari, masih juga seperti ini?”

“Ya, Allah, apa salah hamba, sampai-sampai Engkau menghukum hamba dengan kesulitan ekonomi yang terus-menerus?”

“Rasanya berusaha sudah maksimal, lahir sudah, batin juga sudah,. tapi, kenapa penghasilanku tak pernah cukup, selalu kurang.”

Kalimat-kalimat di atas merupakan ungkapan yang sering dilontarkan ketika merasa kurang dengan rizki yang diterimanya. Dalam kalimat yang lain, bahkan mungkin sampai bernada menghujat Allah. Astagfirullah! Bagaimana sesungguhnya rizki itu, kok bisa dirasakan tidak cukup bahkan harus diusahakan dengan cara lahir dan batin?

Rizki merupakan semua kebaikan, kemaslahatan yang dinikmati oleh seorang mahluk. Kalau mengacu pada pengertian ini, yang dimaksud rizki bukan hanya yang berwujud materi, seperti uang, makanan, atau harta benda yang lain, tetapi jauh lebih luas dari itu. Kesehatan, keselamatan, hubungan yang baik dengan sesama, hilangnya kesedihan, termasuk juga rizki. Sehingga kalau ada orang yang merasa rizkinya tidak pernah cukup, atau rizkinya seret, sepertinya tidak relevan dengan pengertian rizki itu sendiri. Betul tidak? Buktinya, orang tersebut masih sehat, masih memiliki keluarga yang harmonis, masih memiliki orang tua yang menyayanginya, atau masih memiliki istri/suami yang selalu mendukungnya, masih memiliki anak-anak yang berbakti, bukankah semua itu juga merupakan rizki?

Yang harus diyakini adalah rizki itu diberikan Allah kepada makhluk-Nya sesuai disesuaikan dengan kebutuhan hamba-Nya, bukan keinginan hamba-Nya. Allah Mahatahu dengan kebutuhan makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita harus berbaik sangka dengan ketentuan Allah. Apa pun dan berapa pun rizki yang Allah berikan hendaknya diterima dengan penuh syukur. Yakinlah, kalau kita pandai menyukuri rizki yang diberikan Allah, pasti Allah karuniakan keberkahan di dalam-Nya. Keberkahan rizki itu tidak diukur dengan banyaknya, tetapi diketahui dari kecukupannya. Walaupun sedikit, tetapi bisa memenuhi semua kebutuhan hidup. Jadi walaupun jumlahnya tidak seberapa, tetapi si pemiliknya tidak pernah merasa kekurangan. Itulah hendaknya yang kita cari. Karena rizki yang berkah akan mendatangkan kebaikan, ketentraman, dan kenyamanan pemiliknya. Subhaanallah!

Mensukuri rizki yang diberikan Allah bisa dilakukan dengan banyak cara, antara lain:

1. Banyak mengucap alhamdulillah.

Ucapan syukur ini mudah sekali diucapkan sebetulnya, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa. Dalam kalimat syukur alhamdulillah ada pengakuan atas kekuasaan Allah SWT sebagai pemberi rizki, ada juga pengakuan ketidakberdayaan kita tanpa pertolongan dari-Nya dalam memperoleh rizki, ada juga harapan semoga rzki yang diberikan menjadi barokah. Oleh karena itu, setiap saat hendaknya selalu memperbanyak mengucap alhamdulillah. Dengan banyak mengucap alhamdulillah ini selain mendatangkan pahala karena ucapan tersebut termasuk kalimah thoyyibah, juga menentramkan jiwa, terhindar dari depresi atau stres, dan selalu optimis.

2. Mempergunakan rizki yang diberikan Allah untuk hal-hal yang positif atau dipergunakan untuk ketaatan kepada Allah.

Secara logika, kalau diberikan makanan oleh manusia, kemudian makanan itu kita makan sampai habis, kita nikmati, maka si pemberi makanan akan merasa senang. Saking senangnya, bisa saja si pemberi itu pada kesempatan lain akan memberikan makanan lain yang mungkin lebih lezat dan lebih mahal dari makanan tersebut. Tetapi, kalau diberi makanan kemudian makanan tersebut dibuang, tidak dimakan sebagai mana mestinya, tentu si pemberi akan marah bahkan bersumpah tidak akan memberikan makanan lagi.

Allah memberikan kesehatan, memberikan harta pada kita, maka, sebagai bentuk syukur kepada Allah, kita pergunakan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah, untuk menafkahi keluarga, untuk membiayai pendidikan anak, untuk banyak membantu orang yang membutuhkan, tidak dipergunakan sebaliknya.

Allah sudah menjanjikan terhadap hamba-Nya yang pandai bersyukur, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim:7-8)

Yang dimaksud azab bagi hamba yang tidak bersyukur bisa dengan cara diambilnya kenikmatan itu dari mereka, lalu diganti dengan siksaan. Naudzubillah!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju, Rizki bukan cuma uang

07 Feb
Balas

Terimakasih sudah membaca tulisan saya. Salam kenal

08 Feb

Salam kenal kembali

09 Feb

Mantul bu

07 Feb
Balas

Terimakasih sudah membaca tulisan saya. Barokallah.

08 Feb



search

New Post