Pada tantangan menulis hari ke-26 kemarin, sudah dijelaskan perbedaan antara seorang Pembawa Acara, MC, dan Protokol. Secara singkat, kalau Pembawa Acara memandu acara formal, sedangkan MC memandu acara semi-formal atau acara hiburan. Untuk Protokol, mengacu kepada serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan upacara kenegaraan, penyambutan tamu kenegaraan atau kedinasan.

Pembawa Acara atau MC untuk masa sekarang bisa menjadi pilihan profesi yang menjanjikan. Banyak orang yang memiliki keteratarikan untuk melabuhkan pilihan profesinya menjadi Pembawa Acara atau MC. Sama halnya dengan profesi yang lain, untuk menjadi cara atau MC, membutuhkan syarat-syarat tertentu, antara lain:

1. Berpenampilan menarik

Yang dimaksud berpenampilan menarik adalah segala apa yang ditampilkan dari dirinya enak dilihat/enak dipandang. Penampilan menarik tidak selalu diidentikan dengan cantik atau ganteng, tetapi, yang penting terlihat bersih, rapi, menggunakan pakaian yang cocok ukurannya, model pakaian sesuai dengan acara yang dipandu, kombinasi warna pakaian serasi, sikap tubuh yang santun. Penampilan menjadi penting karena seorang Pembawa Acara atau MC selalu menjadi pusat perhatian selama kegiatan berlangsung.

2. Memiliki rasa percaya diri

Rasa percaya diri berkaitan dengan ketenangan dalam membawakan acara. Seorang yang memiliki rasa percaya diri akan terhindar dari sikap canggung dan malu-malu. Orang yang tidak percaya diri akan lebih mudah memiliki kemungkinan untuk membuat kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Sikap tenang dan keyakinan dalam melaksanakan tugas memandu acara, akan membuat seorang MC atau Pembawa Acara bisa berdiri dan berbicara dengan lancar walaupun yang dihadapinya orang-orang yang ilmu dan jabatannya jauh di atasnya.

3. Memiliki kemampuan berbahasa yang baik

Seorang Pembawa Acara atau MC modal utamanya adalah pandai berbicara. Kemampuan berbicara tentu saja harus ditunjang dengan penguasaan bahasa lisan yang baik. Kosa katanya banyak, kemampuan menyampaikan bahasanya baik, dan terhindar dari logat atau aksen kedaerahan. Ketika mengucapkan kalimat dalam bahasa tertentu cukup fasih, tidak salah ucap, atau terhindar dari ketidakmampuan mengucapkan kata tertentu (misalnya tidak bisa mengucapkan huruf r).

4. Memiliki warna suara yang berkarakter serta microphonis

Seorang Pembawa Acara atau MC harus memiliki suara yang memiliki bobot atau kualitas tersendiri. Yang dimaksud warna suara berkarakter adalah warna suara yang dapat diatur sesuai tuntutan situasi. Sedangkan suara yang microphonis maksudnya suara yang akan terdengan lebih berkarakter setelah menggunkan microphon. Untuk mencapa warna suara yang berkarakter atau microphonis, bisa dilakukan dengan latihan olah vokal.

5. Memiliki pengetahuan luas

Seorang Pembawa Acara/MC tidak hanya sekadar tampil di depan orang dengan pakaian bagus dan dandanan menarik, tetapi dia juga mempunyai tanggung jawab moral untuk bisa menguasai sebanyak-banyaknya informasi tentang kegiatan/acara yang dipandunya. Jangan sampai salah mengucapkan suatu istilah yang berkaitan dengan kegiatan.

6. Periang/memiliki selera humor yang baik

Jiwa yang periang akan memancarkan aura positif. Keceriaan wajah akan bisa menarik perhatian orang untuk tetap memerhatikannya. Orang yang periang akan mudah menularkan aura positifnya bagi orang lain. Selera humor dimaksud bukan untuk menjadi pelawak, tetapi untuk bisa menghidupkan suasana. Suatu acara yang panjang dan lama, akan bisa dipandu dengan baik dan tidak membosankan apabila si Pembawa Acara atau MC memiliki selera humor yang baik.